Tata Cara Pernikahan Adat Bali – Indonesia yaitu negara yg terkenal dgn etika & kebudayaan yg berbeda, tergolong budbahasa ijab kabul. Kebanyakan penduduk Indonesia yg masih menjunjung tinggi nilai budaya, mereka tak akan melalui prosesi akad nikah dengan-cara budbahasa. Biasanya, akad nikah dengan-cara budbahasa dilaksanakan berdasarkan budpekerti dr salah satu mempelai, bahkan mampu pula mengikuti adab kedua belah mempelai.
Keberagaman adab & budaya di Indonesia tercermin dr banyaknya tempat yag mempunyai etika berlawanan dr kawasan lain. Setiap pulau memiliki budbahasa & budaya yg berlainan dr pulau lain. Salah satu pulau di Indonesia yg populer akan keberagaman prosesi adatnya yaitu pulau Bali. Bali yg terkenal pula dgn istilah pulau dewata ini memiliki berbagai macam prosesi akhlak yg sebagian besar dr itu merupakan suatu prosesi yg berkaitan dgn agama Hindu mirip ngaben, nyepi, ogoh-ogoh & yang lain.
Dalam kebudayaannya, Bali pula mempunyai prosesi sendiri dlm sistem melakukan akad nikah. Dalam pernikahan etika Bali, seluruh biaya prosesi pernikahannya ditanggung oleh mempelai laki-laki, hal ini berlawanan dgn budbahasa jawa yg seluruh ongkos prosesi pernikahan adatnya ditanggung oleh mempelai perempuan.
Dalam prosesinya, ada beberapa tahapan yg harus dilalui kedua belah mempelai semoga mampu disahkan sebagai pasangan suami istri dlm ikatan adab. Setalah melaksanakan seluruh tahapan tersebut yg lazimdijalankan dirumah mempelai laki-laki, mempelai perempuan dikirimkan untuk balik kerumahnya & meminta izin untuk mampu tinggal bersama suaminya.
Daftar Isi
6 Tahap Pernikahan Adat Bali
Tahapan-tahanpan yg harus dilakukan dlm pernikahan adab Bali ialah upacara ngekeb, upacara mungkah lawang ,upacara mesegehagung, upacara madengen-dengen, upacara mewidhi widana, & terakhir upacara mejauman ngabe tipat bantal.
Dalam setiap tahapan upacara ijab kabul etika Bali ini melambangkan banyak sekali macam hal berbeda. Berikut ini penjelasannya.
Upacara Ngekeb
Upacara ngekeb, yakni upacara ijab kabul budbahasa Bali yg melambangkan transformasi mempelai wanita dr remaja menjadi seorang istri yg setia terhadap suaminya. Upacara ini pula ditujukan untuk memohon restu pada Tuhan biar mau merestui kedua belah mempelai dlm ikatan suami istri & dimasa depan nanti diberikan keturunan yg baik.
Pada sore harinya, masih dlm upacara yg sama sang istri akan melaksanakan prosesi membersihkan diri & melapisi dirinya dgn kain kuning yg melambangkan kesediaan mempelai perempuan untuk menjadi seorang istri yg patuh pada suaminya.
Upacara Mungkah Lawang
Tahapan upacara ijab kabul budpekerti Bali selanjutnya yaitu mungkah lawang atau yg berarti membuka pintu. Upacara ini bermaksud untuk menjemput mempelai perempuan yg berada dikamarnya. Dalam upacara ini, delegasi pria akan mengetuk pintu kamar mempelai wanita sebanyak tiga kali dgn diiringi musik khas Bali yg bermakna bahwa mempelai pria telah datang & siap menjemput mempelai wanitanya.
Upacara Mesegehagung
Tahapan selanjutnya yaitu melaksanakan upacara mesegehagung. Upacara ini bertujuan untuk menyambut kedatangan kedua belah mempelai khususnya mempelai perempuan. Setelah itu pengantin wanita mampu masuk ke dlm kamar yg telah ditawarkan & akan disusul oleh ibu dr mempelai laki-laki.
Di dlm kamar mempelai wanita, ibu dr mempelai pria akan meminta mempelai perempuan untuk melepas kain kuning yg ia kenakan & akan ditukar dgn kepingan uang.
Upacara Madengen-dengen
Tahapan selanjutnya yakni madengen-dengen. Upacara ini bertujuan untuk menyucikan kedua belah pihak dr hal-hal negatif yg ada pada diri mereka.
Upacara Mewidhi Widana
Tahapan yg terpenting dlm ijab kabul budpekerti Bali yaitu mewidhi widana. Upacara ini yaitu upacara penyempurnaan proses pencucian diri dr kedua belah pihak. Dalam upacara ini mempelai pria & wanita mengenakan busana kebesaran. Upacara ini pula bertujuan untuk meminta restu dr Tuhan Yang Maha Esa supaya acara pernikahan diberkahi & pula kehidupan bersuami istri pula akan direstui.
Upacara Mejauman Ngabe Tipat Bantal
Setalah beberapa hari mengikuti sang suami, kemudian seluruh keluarga suami mengirim istri untuk balik kerumah mereka & memohon restu pada keluarga mempelai wanita sebab anak mereka telah menjadi penggalan dr keluarga besar sang pria. Upacara ini dinamakan upacara mejauman ngabet tipat bantal.