Metamorfosis nyamuk menjadi materi penting yg harus dimengerti supaya semua orang mampu berhati-hati dgn kehadiran jentik – jentik nyamuk berbahaya yg ada di rumah.
Mengetahui beragam tahapan kehidupan nyamuk mampu menolong kalian untuk menghalangi keberadaan nyamuk di sekitar rumah, selengkapnya, simak ulasan berikut ini.
Pengertian Metamorfosis Nyamuk
Metamorfosis nyamuk merupakan sebuah proses pertumbuhan atau pertumbuhan yg berjalan pada nyamuk pada pergantian fisik mulai dr lahir hingga dewasa.
Nyamuk atau dlm bahasa inggris disebut “mosquito” asalnya dr bahasa Portugis / bahasa Spanyol yg artinya lalat kecil.
Nyamuk merupakan serangga yg masuk ke dlm golongan ordo Diptera. Terdapat sekitar 2700 spesies nyamuk yg tersebar di seluruh dunia.
Nyamuk mempunyai ciri badan kecil dgn dua sayap bersisik serta enam kaki panjang.
Pada masing – masing spesies mempunyai panjang kaki yg berlainan, tetapi didominasi dgn panjang kurang dr 15 mm.
Walaupun bertubuh kecil, nyamuk ini dapat menjadi hewan yg sangat berbahaya untuk manusia karena mereka bisa menyebarkan wabah penyakit yg mematikan lewat gigitannya.
Beberapa penyakit yg ditularkan oleh nyamuk antara lain:
- Demam berdarah dengue (DBD).
- Demam kuning.
- Kaki gajah.
- Malaria.
- Chikungunya.
- Aika.
- Encephalitis.
- Dan yg yang lain.
Namun sebagian orang pula ada yg membudidayakan jentik nyamuk selaku pakan ikan cupang.
Perbedaan Metamorfosis Sempurna & Metamorfosis Tidak Sempurna
Siklus pada hidup hewan yg mengalami metamorfosis merupakan siklus hidup yg mengalami terjadinya perubahan bentuk.
Di dlm siklus satu ini, metamorfosis dibagi menjadi dua jenis, yakni metamorfosis sempurna serta metamorfosis tak sempurna, berikut penjelasannya.
1. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna merupakan pergantian bentuk binatang yg dimulai dr fase telur, larva, pupa (kepompong), kemudian menjadi hewan sampaumur.
Telur → larva → pupa → dewasa.
Contoh binatang yg melewati metamorfosis sempurna merupakan metamorfosis kupu – kupu.
Kupu kupu ini melaksanakan metamorfosis tepat mulai dr telur, kemudian mereka menjadi ulat, kemudian berubah menjadi kepompong, hingga alhasil menjadi kupu – kupu.
Contoh hewan yang lain:
- Katak atau kodok.
- Nyamuk.
- Dan yg yang lain.
2. Metamorfosis Tidak Sempurna
Sementara untuk metamorfosis tak sempurna merupakan suatu perubahan bentuk binatang, tetapi tak melewati fase pupa.
Sehingga fase metamorfosisnya dimulai dr telur, kemudian menjadi nimfa, kemudian menjadi remaja.
Telur → nimfa → sampaumur.
Nimfa merupakan binatang kecil atau binatang muda yg belum cukup umur.
Cara untuk membedakan dgn nimfa dgn binatang remaja merupakan ada atau tidaknya sepasang sayap.
Contoh binatang yg melalui metamorfosis tak tepat yakni:
- Jangkrik.
- Kecoak.
- Belalang
- Dan yg yang lain.
Klasifikasi Nyamuk
Berikut yakni klasifikasi kepada binatang nyamuk:
Klasifikasi | Keterangan |
---|---|
Nama ilmiah | Culicidae |
Kingdom | Animalia |
Famili | Culicidae |
Kelas | Insecta |
Filum | Artropoda |
Ordo | Diptera |
Sub ordo | Nematocera |
Kecepetan | 1,6 – 2,4 km/jam |
Lama hidup | Betina 42 – 56 hari, Jantan 10 hari |
Fase Metamorfosis Nyamuk
Seperti yg sudah diterangkan sebelumnya, terdapat 2 jenis proses pertumbuhan, yakni metamorfosis sempurna serta metamorfosis tak tepat terhadap binatang.
Nah untuk nyamuk sendiri tergolong tepat sebab mengalami 4 tahapan pertumbuhan, yakni telur larva → pupa → imago.
Di dlm tahapan metamorfosis nyamuk ada yg sifatnya menguntungkan sekaligus merugikan untuk insan, berikut klarifikasi selengkapnya.
1. Fase Telur
Telur merupakan tahap paling permulaan dr proses metamorfosis pada nyamuk.
Proses pembuahan yg terjadi antara sel telur nyamuk betina dgn spermatozoa pada nyamuk jantan akan berbuah menjadi zigot. Lalu pada zigot itu nantinya yg akan menciptakan telur.
Nyamuk betina bisa memproduksi telur dgn jumlah yg sungguh banyak untuk sekali proses pembuahan.
Telur – telur itu kemudian akan ditaruh pada permukaan air maupun lumpur basah yg hening serta mempunyai kelembapan tinggi (tergantung dgn spesies nyamuknya).
Tempat pertumbuhan nyamuk memiliki faktor utama yg sungguh dipengaruhi oleh keadaan air. Telur nyamuk mampu dgn gampang mati apabila air pada tempat pertumbuhannya mengering.
Fase telur ini dapat berjalan selama 1 – 3 hari hingga pada karenanya menetas & kemudian menjadi larva.
Lama fase dr pertumbuhan telur ini pula dipengaruhi dgn kondisi lingkungan & spesies nyamuk.
2. Fase Larva
Tahap kedua yg terjadi pada proses metamorfosis nyamuk ialah larva.
Selepas telur nyamuk tersebut menetas, lalu mereka akan menjadi larva atau pula umumdisebut sebagai jentik – jentik.
Larva tersebut akan keluar serta berkembang di permukaan ai, dimana kalian pula dapat mengamatinya dgn terang tatkala larva mengapung di dlm air.
Larva ini akan melewati 4 fase instar (pertumbuhan) selama kurang lebih 7 – 10 hari sebelum kesudahannya menjadi pupa. Lama fase tersebut pula tergantung dgn spesies nyamuk.
Ketika mengalami 4 fase pertumbuhan, nantinya akan terjadi berubah bentuk serta akan mulai berkembang bulu – bulu halus pada tubuh nyamuk.
Adapun faktor – aspek yg dapat menghipnotis pertumbuhan larva, antara lain:
- Suhu air.
- Ketersediaan bahan makanan.
- Serta keberadaan predator pemangsa (ikan, moluska, & amfibi)
Pada dikala larva mulai merasa terancam dgn keadaan predator / merasa terusik, maka mereka akan secepatnya menyelam ke dlm air guna menyelamatkan diri.
3. Fase Pupa
Pupa merupakan fase ketiga yg terjadi di dlm proses metamorfosis nyamuk.
Selepas mengalami 4 tahap instar, larva tersebut nantinya akan meningkat menjadi pupa.
Fase satu ini hampir ibarat proses metamorfosis pada kupu – kupu.
Di dlm fase satu ini, pupa dlm kondisi inaktif sementara, tetapi organ pernapasannya tetap aktif.
Pupa ini akan menggunakan corong nafas yg berada di serpihan atas untuk menyerap oksigen.
Fase pupa akan berjalan selama 12 hari sebelum alhasil menjadi nyamuk dewasa.
Di tahap ini, pupa nantinya akan berhenti menyantap kuliner sementara kemudian mereka akan mulai sayap -sayap halus.
Kalian mampu memperhatikan pupa ini di permukaan air yg mempunyai warna semi transparan.
4. Fase Imago
Fase imago atau nyamuk akil balig cukup akal yaitu fase terakhir dr proses metamorfosis pada nyamuk.
Selepas melalui 12 hari fase pupa, kulit pupa pada nyamuk di potongan atas akan terbelah kemudian nyamuk dewasa akan menetas.
Nyamuk remaja tersebut nantinya akan keluar dr kulit pupa dgn perlahan & hati – hati. Lalu semua kulit pupa mulai terlepas serta nyamuk akan mengapung di permukaan air untuk beristirahat & menanti sayapnya kering.
Hal pertama yg dilaksanakan oleh nyamuk ialah melayang mencari masakan berwujud nektar untuk dimakan selaku energi guna melakukan kegiatan selanjutnya.
Biasanya, nyamuk jantan akan menetas lebih awal sebelum nyamuk betina. Hal tersebut terjadi agar nyamuk jantan telah matang duluan.
Selepas itu, nyamuk jantan akan memakai antena berbulu untuk mendengarkan sayap dr nyamuk betina.
Suara sayap pada setiap jenis spesies nyamuk berbeda, sehingga nyamuk jantan dapat menjumpai nyamuk betina dr jenis spesies yg sama.
Proses dr pembuahan nyamuk akan berjalan selepas 1 – 2 hari dr fase pupa selesai. Selepas melakukan pembuahan, nyamuk betina nantinya akan mencari makanan yg berupa darah.
Nyamuk betina tersebut menghisap atau menyantap darah guna memenuhi keperluan proteinnya tatkala masa bertelur, sementara nyamuk jantan tak menyantap darah.
Apabila nyamuk jantan menghisap darah insan, hal tersebut akan menjadi sungguh berbahaya karena mereka bisa mengembangkan wabah penyakit.
Jenis – Jenis Nyamuk
Seperti yg telah disebutkan sebelumnya, ada aneka macam jenis nyamuk yg berada di lingkungan kita sehari – hari.
Yang mana setiap jenisnya terus berkembang serta tersebar, maka dr itu kita harus berhati-hati untuk mengatasinya.
Untuk menjadi upaya dlm menyingkir dari sekaligus menghalangi penyakit yg disebabkan nyamuk, ada baiknya apabila kalian mesti mengetahui jenis & ciri – cirinya terlebih dahulu.
Berikut ini adalah berbagai jenis nyamuk yg tersebar di Indonesia, antara lain:
1. Nyamuk Aedes Albopictus
Nyamuk aedes albopictus merupakan salah satu nyamuk orisinil yg berasal dr daerah tropis serta subtropis di Asia Tenggara.
Jenis ini pula diketahui sebagai nyamuk hutan atau nyamuk harimau asia.
Aedes albopictus ini merupakan vector (penular) dr banyak patogen, yg mencangkup demam kuning, virus demam berdarah, chikungunya, serta beberapa filaria mirip dirofilaria immitis.
Selain itu, jenis nyamuk ini pula menjinjing virus zika sehingga dianggap sebagai vektor memiliki peluang terhadp penularan zika bagi insan.
Nyamuk satu ini hampir mirip nyamuk aedes aegypti, yakni sama sama mempunyai belang putih di kaki serta tubuhnya.
Namun yg membedakannya, pada nyamuk aedes aegypti terdapat belang putih di punggung, sementara pada aedes albopictus tak ada.
Tahapan metamorfosis nyamuk ini sama dgn jenis nyamuk lainnya.
2. Nyamuk Aedes Aegypti
Nyamuk aedes aegypti merupakan salah satu nyamuk yg mempunyai virus dengue penyebab dr penyakit demam berdarah.
Tak hanya itu saja, nyamuk satu ini pula mempunyai virus chikungunya, demam kuning, & pula zika.
Untuk ukuran tubuh nyamuk aedes aegypti ini condong sedang serta berwarna hitam kecoklatan. Sekujur tubuhnya diselimuti dgn garis – garis putih keperakan.
Nyamuk satu ini kadang-kadang didapatkan menempel pada dinding toilet serta sekitar 90% meningkat biak & menghisap darah manusia yg ada di dlm rumah.
Selepas mereka berhasil menghisap darah & bertelur, nyamuk itu nantinya akan beristirahat di tempat gelap pada rumah seperti di gantungan baju.
Adapun ciri khusus pada nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti ini, antara lain:
- Memerlukan darah untuk setiap dua hari sekali.
- Dapat bertahan hidup selama 2 – 3 bulan, tetapi rata – rata cuma mampu bertahan hingga 2 minggu.
- Kemampuan terbang mampu mencapai radius 100 meter dr asal tempat nyamuk itu menetas.
- Mempunyai sarang serta bertelur di genangan air yg jernih.
- Tubuhnya berwarna hitam dgn dilengkapi adanya belang putih di sekujur tubuhnya.
- Mereka akan mengkonsumsi darah dua kali, yakni pada pagi & sore hari.
- Pada waktu nyamuk menggigit, posisi tubuhnya rata dgn permukaan kulit.
3. Nyamuk Culex Quinquefasciatus
Nyamuk culex quinquefasciatus merupakan sejenis nyamuk ukuran sedang yg dapat dijumpai pada kawasan tropis serta subtropis di dunia.
Pada mulanya, nyamuk ini diberi nama culex fatigans.
Nyamuk satu ini biasanya akan timbul selepas maghrib, puncaknya pada sekitar jam 11 hingga 12 malam.
Jenis nyamuk satu ini pula sangat suka menghisap darah serta menjadi vektor penyakit filariasis (kaki gajah).
Untuk ciri tubuhnya berwarna coklat kemerahan serta banyak berkembang biak di genangan air selokan.
4. Nyamuk Anopheles
Nyamuk anopheles atau populer disebut dgn nyamuk malaria merupakan jenis nyamuk yg dapat menyebarkan penyakit malaria, tetapi dr 400 spesiesnya hanya 30 hingga 40 yg dapat berbagi penyakit tersebut & dapat kalian jumpai di pedesaan & pula pegunungan.
Apabila menggigit, posisi tubuh nyamuk satu ini menungging kemudian berubah warna menjadi coklat kehitaman.
5. Nyamuk Armigeres Subalbatus
Nyamuk armigeres subalbatus merupakan jenis nyamuk yg tak menjadi vektor penyakit, namun nyamuk ini cukup mengganggu alasannya gigitannya sangat sakit.
Jenis nyamuk satu ini berkembang biak pada tempat yg gelap & pula kotor mirip di selokan.
Mempunyai ciri khusus pada lisan penghisap yg tajam serta bisa menembus pakaian tatkala menggigit.
6. Nyamuk Mansonia
Nyamuk mansonia merupakan nyamuk vektor dr penyakit kaki gajah.
Mereka mempunyai badan dgn ukuran yg besar serta mereka mempunyai dua warna, yakni hitam & coklat dgn sayap serta kaki yg berkilau.
Jenis nyamuk ini banyak berkembang biak di bak maupun danau yg mempunyai tumbuhan air tertentu, terutama tumbuhan jenis terapung seperti eceng gondok serta pistia stratiotes.
Telur – telur nyamuk mansonia ini umumnya diletakkan & dikumpulkan berupa bintang pada permukaan bawah daun tumbuhan air.
Larva serta pupa pula menempel & menemukan oksigen dr tumbuhan air itu.
Kesimpulan
Metamorfosis nyamuk merupakan suatu proses kemajuan bagi binatang nyamuk pada pergantian fisik maupun bentuknya dr fase lahir hingga dewasa.
Nyamuk ini tergolong ke dlm kelompok hewan yg melewati metamorfosis sempurna karena mereka melewati 4 tahapan pertumbuhan, yakni telur → larva → pupa → imago.
Sementara untuk hewan yg cuma melewati 3 siklus pertumbuhan atau metamorfosis tak tepat antara lain kecoa & capung.
Terdapat berbagai jenis nyamuk yg ada di Indonesia, antara lain aedes albopictus, aedes aegypti, culex quinquefasciatus, anopheles, armigeres subalbatus, mansonia, & lainnya.
Untuk masing – masing spesies nyamuk ada yg mempunyai ciri – ciri hampir sama serta ada pula yg berlawanan.
Contohnya pada nyamuk aedes aegypti serta aedes albopictus yg mempunyai ciri sama berupa belang putih pada tubuhnya.
Nyamuk ini memang binatang bersayap yg sungguh mungil, tetapi kita harus tetap berhati – hati & berhati-hati sebab lantaran hewan ini dapat menjadi penyebar wabah penyakit yg sungguh berbahaya.