close

Meski Salah Baca al-Qur’an, Banyak Keajaiban saat Kakek Rusia Ini Meninggal

Di tengah gempita sosok pemimpin yg mencemooh al-Qur’an serta sekumpulan insan & kaum Muslimin yg membelanya, dongeng ini menarik untuk dihadirkan. Kita marah kepada mereka, namun murka saja tak akan pernah cukup. Kita mesti melakukan perbaikan diri & upaya mendekatkan diri pada al-Qur’an, sedekat-dekatnya.

Seperti disebutkan dlm cerita ini, siapa yg dekat & berusaha bersahabat dgn al-Qur’an, Allah Ta’ala berkahi hidupnya. Sepanjang hidupnya abnormal. Bahkan matinya pun aneh!

***

Dr ‘Umar ‘Abdul Kafi menuturkan dongeng ini dlm bukunya al-Wa’dul Haq. Ialah terkait tiga orang pemuda asal Rusia yg melanjutkan studinya ke Universitas al-Azhar Kairo Mesir.

Dikisahkan oleh tiga cowok, ada seorang kakek hidup dlm rezim Uni Soviet yg komunis. Meski terbilang luas, di kampung mereka hanya terdapat satu mushaf al-Qur’an al-Karim. Mereka yg Muslim terbiasa berkumpul untuk membaca mushaf itu dengan-cara bergantian, sesuai dgn ilmu yg mereka miliki.

Mereka melakukan dengan-cara diam-diam. Saban malam.

Menariknya, tatkala datang giliran pada sang kakek yg tak mengenal abjad Arab & tak kuasa membaca Kalam Allah Ta’ala yg suci ini, sang kakek (seakan-akan membacanya seraya) berucap, “Firman Tuhan. Firman Yang Mahaagung. Firman Tuhan. Firman Yang Mahaagung.”

Sang kakek terus mengulangi kalimat itu dgn bahasa Rusia. Hingga terjadilah keajaiban di hari kematian sang kakek. Sebuah keajaiban yg tak pernah terjadi sebelumnya. Keajaiban yg diperlukan menjadi tanda kebaikan diterimanya amal shalih sang kakek.

“Ketika Kakek tersebut meninggal dunia,” tulis Dr ‘Umar ‘Abdul Kafi dlm al-Wa’dul Haq, “seluruh penduduk desa melihat sekumpulan burung merpati putih. Mereka berterbangan mengelilingi jenzahnya.”

  “Ya Allah, Izinkan Aku Merekam Tsunami Meski 1 Detik Sebelum Aku Mati”

Bukan cuma sekumpulan merpati putih, “Setiap yg bertakziah mencium busuk minyak wangi yg sungguh harum.”

***

Subhanallahi walhamdulilahi Allahu akbar.

Kisah yg dialami oleh si Kakek ini bukan yg pertama kali. Allah Ta’ala memuliakan siapa yg memuliakan agama, Nabi, & Kitab-Nya. Sebaliknya, siapa yg menistakan al-Qur’an, menilai al-Qur’an sebagai pembohong, & para pembelanya, kelak akan diberikan jawaban setimpal andai mereka meninggal dunia dlm keadaan belum bertaubat pada Allah Ta’ala.

Wallahu a’lam. [Pirman/wargamasyarakat]

*Beli buku al-Wa’dul Haq tulisan Dr ‘Umar ‘Abdul Kafi di 085691548528