“MENYIKAPI KECURANGAN DALAM KEHIDUPAN”
Prof. Dr. Muhammad asy-Syarif hafizhahullah menyampaikan, bahwa para ulama sering gagal dalam kehidupan bermasyarakat alasannya adalah kurang dalam pengalaman serta tidak berilmu dan tidak terpelajar membuat makar atau akal bulus. Intinya ialah sebab para ulama itu polos, apa adanya dan lapang dada, tidak cerdik berbohong , membohongi dan tidak menghalalkan segala cara.
Dalam kehidupan ini selalu saja ada orang-orang yang curang (menggunting dalam lipatan dan memancing di air keruh) dan bahkan kadang mereka tampil selaku pemenang dengan kecurangannya itu.
Pada hakikatnya, orang curang itu tidak pernah menang dan senantiasa kalah. Karena kecurangan itu sendiri ialah bukti kelicikan dan pengecut. Walau secara kasat mata tampaknya beliau menang, tetapi kemenangan itu hanyalah semi dan palsu. Pemenang yang sebenarnya yakni orang yang senantiasa berada dijalan Allah secara total. Selalu belajar, berzakat, berbuat baik, memberi faedah, jujur, dan tulus. Matinya husnul khatimah., berhasil dalam fitnah kubur, alam kuburnya menjadi taman surga, mendapatkan catatan amalnya dengan asisten, selamat dari neraka, masuk surga menerima ridha Allah dan menatap wajah-Nya yang Maha Mulia. Merekalah para pemenang sejati.
Semoga kita semua yakni para pemenang, berhasil dunia alam baka, aamiin…
Wallahu’alam..
Sumber :
Buku : ” Mata Air Inspirasi (Ketika Beningnya Hati Membimbing Manusia ke jalan Ilahi. Oleh : Abdullah Hadrami . Hlmn 61