Pertimbangkan 3 hal penting dlm menurunkan TP dr CP Jati Diri PAUD yakni tentang manajemen emosi anak, mengenali identitas dirinya, & bersikap positif. Yuk pelajari selengkapnya apa saja yg perlu diamati dr CP Jati Diri PAUD?
Daftar Isi
Apa saja yg perlu diamati dr CP Jati Diri?
Ketika membuat tujuan pembelajaran atau tujuan kegiatan pendidikan anak usia dini dlm kurikulum merdeka, perlu menurunkan CP menjadi TP, lalu TP-TP ini disusun jadilah ATP (alur tujuan pembelajaran). Nah pada elemen CP Jati Diri ada beberapa hal yg perlu diperhatikan sebelum diturunkan menjadi tujuan pembelajaran yakni sebagai berikut (Ket: Menurunkan CP Jati Diri menjadi TP pada RPPH Silahkan Lihat Disini) :
A. Manajemen Emosi
Anak mampu Mengenali, Mengelola, Mengekspresikan Emosi Diri, serta Membangun Hubungan Sosial Secara Sehat.
Emosi yakni keadaan perasaan seseorang yg kuat kepada pikiran serta perilakunya. Pada usia 5—6 tahun, kemampuan anak dlm mengetahui, mengurus, mengekspresikan emosi diri, serta membangun relasi sosial dengan-cara sehat dlm kesehariannya terlihat dr hal-hal berikut.
1. Mampu menyebutkan jenis-jenis emosi yg sedang dirasakannya.
Secara biasa , emosi yg mampu dgn jelas dimengerti & diucapkan anak adalah emosi dasar, seperti bahagia, murka, jijik, murung, & takut.
2. Mampu berempati
Pada tahapan usia ini, kesanggupan berempati ditunjukkan dgn cara anak dapat menyebutkan perasaan & mengekspresikan emosi yg ditunjukkan oleh orang lain. Anak pula sudah dapat merespons dgn sempurna emosi yg ditunjukkan oleh orang lain. Respons yg diberikan anak ditunjukkan dgn memperlihatkan ekspresi yg sempurna & pula memberi perlindungan untuk menyamankan perasaan tak nyaman orang lain
3. Mampu mengatur, mengorganisir, & mengekspresikan emosi yg dirasakannya.
Hal ini ditunjukkan dgn berkurangnya aktivitas memukul, menendang, & sebagainya ketika anak mencicipi emosi yg tak nyaman. Anak lebih banyak menunjukkannya dengan-cara verbal & bisa mengomunikasikan hal yg diminati & tak disukainya tatkala mencicipi emosi tak nyaman.
4. Mau menyebarkan dgn sahabat atau orang lain
Pada tahap usia ini anak sudah paham & mau mengembangkan aneka macam hal dgn temannya, misalnya berbagi kuliner ataupun bergantian bermain.
5. Lebih suka bermain dgn sahabat atau orang lain dibandingkan bermain sendiri
Anak sudah mulai menikmati bermain bersama temannya. ia sudah dapat mempunyai ide untuk menghampiri sobat untuk bermain hal yg disukainya. Anak pula sudah mampu memainkan permainan yg membutuhkan kerja sama.
6. Sudah lebih memahami konteks sosial
Keterampilan ini tampakdr kemampuan anak dlm mengerti, berimajinasi, bermain tugas dgn alur cerita yg lebih rumit, membutuhkan konteks yg berlainan-beda, & bermacam-macam. Hal tersebut karena dlm bermain peran, anak butuh membayangkan alur kisah, konteks kejadian, termasuk pada siapa ia berbicara, urutan kejadian, & banyak hal yang lain yg sungguh erat dgn suasana sosial anak sehari-hari.
1. Contoh TP PAUD Taman Kanak-kanak/KB Nilai Agama & Budi Pekerti
B. Mengenali Identitasnya
Anak Menunjukkan Perasaan Bangga kepada Identitas Keluarganya, Latar Belakang Budayanya, & Jati Dirinya selaku Anak Indonesia yg Berlandaskan Pancasila.
Pada usia 5—6 tahun, anak sudah mampu membedakan & mengelompokkan hal- hal di sekelilingnya. Oleh sebab itu, anak sudah mampu mengetahui bahwa dirinya merupakan bagian dr sebuah golongan, misalnya ras, suku, agama, & bangsa. Anak pula mampu mengekspresikannya dgn kata-kata & kisah, mirip “Aku orang Jawa/Sumatra/dsb.” Anak pula sudah bisa untuk dibiasakan menghargai, menghormati, & memahami bahwa ada orang lain yg mempunyai identitas berbeda darinya.
Pada usia 5—6 tahun, kebanggaan anak kepada identitasnya terlihat dr beberapa hal dlm kesehariannya yg perlu diperhatikan dlm menurunkan TP dr CP Jati Diri, yakni sebagai berikut.
1. Mengetahui kemampuan yg dikuasainya
Anak sudah dapat mengetahui, menyebutkan, & menceritakan hal-hal yg bisa dilakukannya dgn baik. Pada usia ini, anak condong menyebutkan hal-hal kasatmata yg mampu diamatinya, tanpa memberikan evaluasi sosial, mirip baik atau buruk, kepada kemampuan yg dideskripsikannya. Contohnya, anak mampu menyebutkan bahwa ia bisa memanjat, bermain bola, & berhitung dr 1—10.
2. Menyebutkan hal-hal atau kegiatan yg disukainya
Pada usia ini, anak sudah mampu menceritakan ataupun mendeskripsikan hal-hal yg disenangi & tak disenangi. Misalnya, anak sudah mampu menyebutkan kuliner, warna, atau mainan kesukaannya.
3. Melakukan kegiatan di dlm kalangan yg sesuai minatnya
Anak sudah mampu dengan-cara mampu berdiri diatas kaki sendiri menentukan untuk bermain atau terlibat dlm kegiatan yg disukainya dengan-cara berkelompok. Misalnya, anak yg suka bermain bola akan menghampiri & ikut bermain bola bareng sobat-temannya. Anak yg suka bermain masak-kuliner akan bergabung dgn sobat yg memiliki minat atau sedang melakukan kegiatan masak-kuliner.
4. Mendeskripsikan ciri-ciri isik yg dimilikinya
Pada usia ini, anak sudah menyadari, mengategorikan, & bisa menyebutkan perbedaan huruf isiknya dgn orang lain. Sebagai teladan, anak dapat menyebutkan jenis rambutnya lurus atau keriting & ukuran tubuhnya lebih tinggi atau pendek. Hal ini disebabkan oleh anak sudah mempunyai kesanggupan untuk mengategorikan atau mengelompokkan banyak hal di hidupnya. Pada usia ini sangat penting bagi para guru untuk pula mengajarkan serta membiasakan anak akan keberagaman.
5. Mengetahui bahwa dirinya merupakan kepingan dr suatu golongan tertentu
Memasuki usia 5 tahun, anak sudah mulai memperhatikan adanya ciri-ciri kebudayaan lingkungan sekitarnya, mirip bahasa yg dipakai & adat-istiadat. Anak mulai menyadari bahwa dirinya merupakan cuilan dr suatu kelompok tertentu. Contohnya, anak mengetahui & menyebutkan agama yg dianutnya, suku bangsa tempatnya berasal, serta kebiasaan-kebiasaan yg sering dilakukan oleh budaya tempat anak itu tinggal.
C. Bersikap Positif
Anak Memiliki Sikap Positif & Berpartisipasi Aktif dlm Menjaga Kebersihan, Kesehatan, & Keselamatan diri
Perilaku hidup bersih & sehat (PHBS) merupakan proses penyesuaian perilaku hidup sehat yg dimulai dr tatanan terkecil, yaitu individu, kelompok, & penduduk melalui berbagai pendekatan komunikasi & keterangan. Lembaga pendidikan anak usia dini yg merupakan pecahan dlm tatanan PHBS memegang peranan penting dlm menanamkan serta menerapkan pembiasaan PHBS pada anak semenjak usia dini.
Untuk anak berusia 5—6 tahun, PHBS dlm kesehariannya yg perlu diamati dlm menurunkan TP dr CP Jati Diri sebagai berikut.
1. Menjaga kebersihan diri
Anak usia 6 tahun dibutuhkan sudah dapat menerapkan pola hidup sehat dlm hal mempertahankan kebersihan diri, seperti mencuci tangan dgn sabun sebelum masuk ke dlm rumah atau sekolah serta sebelum & sehabis makan, menyikat gigi, mandi, memahami tata cara bersin/batuk di daerah umum, memakai masker, & mengonsumsi penganan sehat.
2. Mengetahui suasana yg membahayakan diri
Anak-anak pada usia ini sudah mengetahui kapan & bagaimana ia mesti bertindak dlm beberapa suasana, seperti tatkala mengalami perundungan, menyeberang jalan, serta tatkala menerima sentuhan baik & buruk dr orang lain. Anak sudah mampu mengetahui kapan ia harus meminta tolong, dgn siapa pun ia bisa meminta pertolongan, & menghindari daerah-daerah yg sarat dgn orang abnormal yg mencurigakan. Anak pula sudah dapat memutuskan batasan diri dr sentuhan orang lain, khususnya pada area privat badan anak.
3. Mengenal kebiasaan yg baik & jelek bagi kesehatan
Anak pada usia ini sudah mengetahui hal-hal yg perlu dikesampingkan untuk mempertahankan kesehatan dirinya, mulai dr menghindari rokok, minuman keras, & kue atau makanan tak sehat yg mengandung banyak gula & pewarna. Anak pula mengerti beberapa perilaku untuk mempertahankan kesehatan, mirip menggunakan masker serta menutup lisan & hidung saat bersin atau batuk.
4. Memiliki impian untuk menjajal atau terlibat dlm aneka macam acara di lingkungannya
Pada usia ini, anak sudah memperlihatkan harapan & kemauannya untuk melakukan aktivitas olahraga atau kegiatan lain yg memerlukan mobilitas isik tinggi. Beberapa contohnya yakni bermain kejar-kejaran, melompat, olahraga, bermain di taman bermain. Anak pula menjajal mengeksplorasi lingkungan, mirip memegang tumbuh-flora, hewan, & kegiatan isik aktif yang lain yg dapat dijalankan sehari-hari di lingkungan sekitarnya.
5. Menjaga & merawat kebersihan lingkungan sekitarnya
Pada usia ini, anak sudah mempunyai kesadaran untuk menjaga & merawat kebersihan lingkungan sekitarnya. Contohnya, menjaga kebersihan & menggunakan kamar mandi/toilet/jamban dgn baik, berolahraga, tak mencampakkan sampah asal pilih, membersihkan lingkungan dr jentik nyamuk, & mau bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah & rumah.