Disusun Oleh : Siti Rahmah Aladawiyah Ainiya
ABSTRACK
Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah revolusi industri yang dimulai pada periode ke -18. Menurut Prof Schwab, dunia mengalami empat revolusi industri. Yaitu terjadi sekitar tahun 1760-1840 atau pada abad ke-18. Revolusi industry pertama ini dipicu oleh pembangunan rel kereta api dan penemuan mesin uap.
ABSTRACK
The industrial revolution 4.0 is the fourth phase of the historical journey of the industrial revolution which began in the 18th century. According to Prof. Schwab, the world has experienced four industrial revolutions. That happened around 1760-1840 or in the 18th century. The first industrial revolution was triggered by the construction of railroads and the invention of the steam engine.
Key Words : industrial revolution 4.0, more effective and efficient
PENDAHULUAN
Revolusi industri 4.0 ialah fase keempat dari perjalanan sejarah revolusi industri yang dimulai pada era ke -18. Meskipun teknologi di balik revolusi industri keempat tidak diragukan lagi akan mengganti manufaktur, dampak keseluruhan untuk industri akan faktual untuk daya saing dan kinerja pekerjaan. Aspek umum untuk orang inovasi condong mengabaikan ialah adopsi pasar / ketidaktahuan, terutama jikalau produk atau layanan menantang norma industri. Agar visi Industri 4.0 menjadi kenyataan, produsen perlu berevolusi seiring dengan teknologi yang rencananya akan ditingkatkan dengan memahami bahwa penyelesaian Industry 4.0 yang tepat mempekerjakan tenaga kerja mereka dikala ini dan memungkinkan pabrik mereka memproduksi lebih banyak dengan lebih sedikit.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan revolusi industri 4.0?
TUJUAN
1. Memahami revolusi industri 4.0.
PEMBAHASAN
Revolusi Industri 4.0 mampu diartikan selaku revolusi yang terjadi pada periode Industri untuk yang ke-4 kalinya. Sementara pemahaman Revolusi Industri 4.0 adalah nama yang diberikan kepada pergeseran yang terjadi pada bidang industri yang didominasi oleh otomatisasi dan juga pertukaran data. Dapat dibilang bahwa revolusi yang terjadi ini memunculkan Pabrik Cerdas yang tergolong ke dalamnya komputasi awan, Cyber-fisik, komputasi kognitif, Mobile Technology (5G), Artificial Intelligence (Ai) atau kecerdasan buatan, Internet of Thing (IoT), dan hal lainnya yang mau menciptakan buatan lebih mudah dan efisien. Pada era Industri 4.0 ini, peran manusia menjadi sungguh sedikit, sebab segala pekerjaan akan diambil alih oleh mesin, komputer, dan juga robot yang mampu melakukan pekerjaan lebih efektif dan efisien. Terjadinya suatu revolusi akan menjadikan dua hal ialah kerugian dan keuntungan. Agar kita tidak menjadi korban datangnya Industri 4.0, maka kita harus sejak dini mengambil perilaku. Salah satu hal yang mesti dikerjakan yaitu memajukan kualitas sumber daya manusia, baik dalam hal memajukan skill, kemampuan, pengetahuan, dan yang yang lain. Hal ini sangat penting biar kita bisa berpartisipasi dalam Industri 4.0. Seberapa mutakhir pun kemampuan komputer dan robot dalam menggantikan peran manusia, peran insan tetap penting, baik selaku pengawas maupun dalam hal interaksi insan dengan ilmu wawasan. Manusia akan tetap menjadi yang utama. Jika cuma mengandalkan otot, jelas mesin dan robot lebih bisa, namun hal hal yang menyangkut ilmu pengetahuan dan perasaan masih menjadi kekuatan utama manusia. Oleh alasannya adalah itu sebisa mungkin setiap unit perjuangan mengembangkan mutu sumber daya manusianya biar mampu menyesuaikan diri dengan datangnya Industri 4.0.
KESIMPULAN
Jadi berdasarkan aku Revolusi ini menjadikan terjadinya perkembangan besar-besaran yang terjadi pada semua aspek kehidupan manusia. Singkatnya, revolusi industri yakni masa dimana pekerjaan insan di aneka macam bidang mulai digantikan oleh mesin.
DAFTAR PUSTAKA
Alia Nur. 2019. Menghadapi Revolusi Industri 4.0 https://geotimes.id/opini/cara-mahasiswa-menghadapi-revolusi-industri-4-0/ (di jalan masuk pada 11 Juni 2019)
Lino. 2007. Cara Menghadapi Revolusi Industri 4.0 https://www.linovhr.com/revolusi-industri-4-0/. (di saluran pada 03 Januari