close

Mengetahui Apa Itu Kurikulum Prototipe

Berdasarkan surat edaran Kepmendikbud Nomor 719/P/2020, satuan pendidikan diberi tiga pilihan kurikulum, adalah : 1) Menggunakan Kurikulum 2013 secara sarat 2) Menggunakan “Kurikulum Darurat” (Kurikulum 2013 yang disederhanakan Kemendikbudristek) 3) Melakukan penyederhanaan kurikulum secara mampu berdiri diatas kaki sendiri.

Sebagai bab dari mitigasi learning loss, sekolah diberi opsi untuk menggunakan kurikulum yang disederhanakan supaya dapat berfokus pada penguatan karakter dan kompetensi fundamental. Kemendikbudristek juga menyusun modul literasi dan numerasi untuk menolong guru menerapkan kurikulum. Juga tersedia modul untuk orang tua yang mampu digunakan di rumah.

Baru-gres ini pihak kemendikbudristek telah memperkenalkan kembali suatu kurikulum gres yang bernama kurikulum prototipe. Yang belum mengetahuinya tentunya belum paham tentang apa itu kurikulum prototipe.

Kurikulum prototipe ialah kurikulum berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek atau disebut dengan (Project Based Learning). Namun mulai tahun 2022, satuan pendidikan yang tidak tergolong sekolah penggagas pun diberikan pilihan untuk mampu menerapkan kurikulum prototipe.

Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran yang tepat dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan aksara dan kompetensi dasar.

Kurikulum prototipe memiliki tiga karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran, yakni:

1. Pengembangan soft skills dan abjad (adat mulia, bersama-sama, kebinekaan, kemandirian, logika kritis, kreativitas) menerima takaran khusus lewat pembelajaran berbasis projek

2. Fokus pada bahan esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang cocok dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melaksanakan adaptasi dengan konteks dan muatan lokal.

  Teladan Rpp Daring 1 Lembar Mapel Ski Mts

Berikut yakni karakteristik kurikulum Prototipe di PAUD, SD, dan SMP (dan yang sederajat).

1. PAUD

Kegiatan bermain selaku proses mencar ilmu yang utama Penguatan literasi dini dan penanaman abjad lewat kegiatan bermain-mencar ilmu berbasis buku bacaan anak Fase Fondasi untuk memajukan kesiapan bersekolah Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui kegiatan peringatan hari besar dan perayaan tradisi local

2. Sekolah Dasar

Penguatan kompetensi yang fundamental dan pengertian holistik:

a. Untuk mengerti lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)

b. Integrasi computational thinking dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS
c. Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran opsi

Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilaksanakan minimal 2 kali dalam satu tahun anutan.

3. SMP

Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib Panduan untuk guru Informatika disiapkan untuk menolong guru-guru pemula, sehingga guru mata pelajaran tidak mesti berlatar belakang pendidikan informatika Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilaksanakan sekurang-kurangnya3 kali dalam satu tahun pedoman

4. Sekolah Menengah kejuruan

Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran. Struktur lebih sederhana dengan dua golongan mata pelajaran, adalah Umum dan Kejuruan. Persentase kelompok kejuruan berkembangdari 60% ke 70% Penerapan pembelajaran berbasis projek dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait. 

Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan (1 semester). Pelajar dapat menentukan mata pelajaran di luar program keahliannya Alokasi waktu khusus projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk kenaikan soft skill (abjad dari dunia kerja)

  Acuan Rpp 1 Lembar Mapel Ski Mts

Untuk penerapan Kurikulum Prototipe didukung melalui penyediaan buku teks serta pelatihan dan pendampingan bagi guru, KS, dan dinas pendidikan.

1. Buku Teks Pelajaran dan Perangkat Ajar Pendukung

  • Buku teks, modul dan perangkat bimbing lain disediakan secara digital melalui platform digital untuk guru. Sekolah dapat melaksanakan pengadaan buku teks secara mandiri dengan BOS reguler, derma pemda, dan yayasan
  • Buku cetak disediakan lewat SIPLah dengan dana BOS, atau cetak mandiri

2. Pelatihan dan Pendampingan Guru, KS, dan Pemda

Pelatihan berdikari bagi guru dan KS lewat micro learning di platform digital, pendampingan guru/KS oleh sekolah penggerak angkatan pertama, dan pendampingan bagi pemda

3. Jam Mengajar dan Tunjangan Profesi Guru

  • Perubahan struktur mata pelajaran tidak merugikan guru
  • Semua guru yang berhak mendapatkan bantuan profesi saat memakai Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut

Demikian pembahasan ihwal kurikulum prototipe, mudah-mudahan saja dengan adanya kurikulum gres ini mampu menimbulkan akseptor didik lebih berprestasi.