close

Mengenali Hak Allah

MENGETAHUI HAK ALLAH

Diantara manfaat muhasabah diri yakni mengetahui hak Allah ta’ala. 
Dengannya akan mengakibatkan kebencian kepada nafsunya, dan dia akan membersihkan diri dari ujub dan riya’. Tetapi jika kita menyaksikan keadaan sebagian besar insan, pasti kondisi mereka sebaliknya.  Mereka menjaga hak mereka atas Allah, dan tidak memperdulikan hak Allah atas mereka.
Dari sini, lalu mereka terputus dari Allah, dan hati mereka menjadi tertutup dari mengetahui, mencintai dan rindu pertemuan denganNya. Juga tidak akan mampu menikmati dzikir kepadaNya. Dan yang demikian adalah puncak kebodohan manusia kepada Allah dan terhadap dirinya.

( Manajemen Qalbu,terjemahan, Ibnul Qayyim Halaman 124—125 )

 Hak merupakan sesuatu yang harus dipenuhi, hak Allah ialah suatu yang mesti dipenuhi oleh hambanya dalam rangka mengembangkan iman hamba terhadap tuhannya.

10 Hak yang Harus Ditunaikan Seorang Hamba Baik Kepada Allah, Islam, atau Sesama Manusia :

1. Tidak Menyekutukan Allah Dengan Sesuatupun.
Jangan seperti orang musyrikin yang apabila disebutkan nama Allah maka mereka panik dalam bentuk pengingkaran, akan namun kalau disebutkan nama dari selain Allah (yang mereka sembah) maka mereka bergembira.
2. Berbuat Baiklah Kepada Kedua Orang Tua.
Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa maksud berbuat baik kepada kedua orang tua yakni dengan berbuat taat, memelihara, menjaga dan melaksanakan perintah keduanya (selama dalam ketaatan kepada Allah), memerdekakan mereka (kalau budak), dan tidak menghinakan mereka.
3. Tidak Membunuh Anak-anak Dikarenakan Takut Miskin.
Seperti halnya orang musyrikin jahiliyah yang membunuh bawah umur wanita alasannya merasa hina kalau mempunyai anak perempuan, atau karena takut tidak bisa memelihara anak. Padahal disebutkan dalam hadits bahwa seseorang tidak akan mati sebelum tepat rizki dan ajalnya. Sehingga setiap orang telah ditetapkan rizkinya oleh Allah, jadi dilarang takut tidak mampu memelihara anak yang banyak.
Abdullah bin Mas’ud bertanya terhadap Rasulullah, Wahai Rasulullah dosa apa yang terbesar di sisi Allah ?, “Engkau menimbulkan tandingan bagi Allah, padahal Allah-lah yang sudah menciptakanmu”. Kemudian dosa apa lagi selanjutnya ?, “Engkau membunuh anakmu sebab cemas beliau makan bersamamu”. (Shahih Bukhari Muslim)
Anak ialah rezeki yang ialah karunia dari Allah.
4. Janganlah Kalian Mendekati Kekejian Baik Yang Dhahir Atau Yang Tersembunyi.
Allah menutup pintu menuju perbuatan keji. Dalam ilmu ushul syariat disebutkan bahwa segala sesuatu yang mampu mengantarkan seseorang kepada perbuatan haram maka hal tersebut juga dihentikan. Oleh karena itu Allah memerintahkan kaum mu’minin untuk menundukkan persepsi kepada musuh jenis karena hal ini dapat mengirimkan kepada zina. Oleh alasannya adalah itu ialah kesalahan orang yang mengaku menjadi ulama atau kyai tetapi memfatwakan bahwa boleh menyaksikan gambar perempuan telanjang yang ada di majalah, koran, dll sebab yang tidak boleh adalah melihat wanitanya secara eksklusif.
Pengertian kekejian yang kasatmata ialah sebuah kekejian yang benar-benar aktual dan dimengerti oleh orang lain, sedangkan kekejian yang tersembunyi tidak dimengerti orang lain.
5. Jangan Membunuh Jiwa Yang Telah Allah Haramkan Tanpa Melalui Jalan Yang Benar Jiwa Seorang Muslim Telah Diharamkan (Dilarang) Oleh Allah Untuk Dibunuh. 
Dalam hadits disebutkan bahwa sebenarnya darah, harta, dan kehormatan seorang muslim telah diharamkan (tidak boleh untuk dilanggar) sebagaimana kehormatan hari Dzulhijjah, bulan Dzulhijjah, dan negeri Makah. Juga tidak boleh membunuh jiwa orang kafir dzimmi, muahad, musta’man (terdapat pembahasannya di kajian lainnya) .
6. Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih berfaedah, sampai hingga ia dewasa.

Tidak diperbolehkan menggunakan harta anak yatim sebab dikhawatirkan hal ini mampu menetralisir harta mereka. Pengertian anak yatim dalam syariat ialah anak yang telah ditinggal oleh ayahnya dan belum meraih usia baligh. Terkecuali bila digunakan untuk usaha yang pasti menghadirkan laba baik di dunia atau di darul baka.
Imam Malik menerangkan makna ‘hingga sampai beliau akil balig cukup akal’ adalah hingga anak tersebut sudah meraih usia baligh, sudah hilang kebodohan yang ada, memiliki logika yang sehat, punya kekuatan baik secara logika atau jasmani untuk memanfaatkan hartanya.
Dan janganlah kau dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai hingga dia cukup umur. Dan sempurnakanlah dosis dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan bila kau berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun dia ialah saudara(mu), dan penuhilah komitmen Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. (Al-An’am:152) dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) yaitu jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah ia, dan janganlah kau mengikuti jalan-jalan (lainnya), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu ditugaskan Allah semoga kau bertakwa. (Al-An’am:153)
 
7. Dan sempurnakanlah dosis dan timbangan dengan adil. 
Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya.
Apabila dalam jual beli pihak pedagang menyembunyikan dan mereka berdusta maka akan dihilangkan berkah dari perdagangan mereka. Dan Allah tidak menambah beban seseorang melebihi kemampuannya. Oleh sebab itu bila dia sudah berupaya untuk berbuat jujur, menyempurnakan takaran dan timbangan, maka dia tidak mendapatkan dosa.
8. Apabila Kamu Berkata, Maka Hendaklah Kamu Berlaku Adil, Kendatipun Ia Adalah Kerabat(mu).

Harus berbuat adil kepada siapapun tergolong orang yang masih memiliki kekerabatan kerabat. Dan jangan hingga rasa benci terhadap orang lain menjadikan kita berbuat tidak adil terhadap mereka. Dan kita ditugaskan untuk berbuat adil alasannya adalah hal tersebut lebih dekat terhadap ketakwaan.
Pengertian adil di dalam syariat ialah menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, bukan berdasarkan asas kesamaan. Misalkan dalam pembagian harta warisan seorang laki-laki menerima dua bagian wanita. Juga dalam cerita seseorang yang tidak menyepakati tindakan Rasulullah memberikan harta rampasan perang lebih banyak terhadap sebagian sobat yang lain dengan tujuan untuk menguatkan mereka yang gres masuk Islam, orang tersebut memerintahkan Rasulullah untuk berbuat adil. Dia menilai bahwa keadilan itu memiliki arti menerima hak sama rata. Kalau Rasulullah tidak bisa berbuat adil, maka siapa yang dapat berbuat adil ? Dicontohkan oleh Rasulullah dalam hadits beliau berkata, “Demi Allah, bila sekiranya Fathimah binti Muhammad mencuri maka akan saya potong tangannya“.
9. Memenuhi janji Allah
10. Mengikuti jalan Rasulullah
Mengikuti apa-apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan tidak keluar dari jalan yang lurus ini. Hal ini dikarenakan apabila kita mengikuti jalan hidup selain dari Rasulullah maka hal ini akan mengakibatkan perpecahan. Perpecahan terjadi karena orang-orang tidak mengikuti kebenaran, kalau setiap orang berlangsung di atas kebenaran maka tidak akan terjadi perpecahan.

Kita selaku sesama umat manusia harus menjaga korelasi kita baik dengan Allah (Habblu MinannAllah) dengan sesama manusia (habblu minannas) dan hubungan kita dengan alam (Habblu minalalam)

Firman Allah “Dan hendaklah kalian hanya beribadah terhadap Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatupun”

 Ayat ini memastikan terhadap kita bahwa tauhid tidak akan tepat kecuali dengan dua syarat :

1.    Meniadakan segala sesuatu sesembahan bahwa tidak ada yang berhak untuk disembah

 2.   Menetapkan bahwa cuma Allah yang berhak untuk disembah
 

 Allah berwasiat kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaih wasalam dan umat Islam di dalam ayat yang berisi 5 hak yang harus ditunaikan seorang hamba baik terhadap Allah, Islam, atau sesama insan.

Katakanlah:

“Marilah kubacakan apa yang sudah diharamkan atas kau oleh Rabb-mu yakni: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat setuju terhadap kedua orang tua, dan janganlah kau membunuh anak-anak kau alasannya adalah takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kau mendekati tindakan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (karena) yang benar”.

Demikian itu yang ditugaskan kepadamu semoga kau memahami(nya).” Al Qur’an Surat Al An’am : 151

Wallahu’alam..

Share yuk gampang-mudahan sobat anda menerima faedah ilmu dari status yg anda bagikan dan menjadi pembuka pintu amal kebaikan bagi anda.. Aamiin

Sumber:

 Kajian Hikmah Pusat Buku Sunnah, PIN : 59EA8E26 (Pin BB ke tujuh)

https://nurmalik44.wordpress.com/2011/12/26/10-hak-yang-harus-ditunaikan-seorang-hamba-baik-terhadap-allah-islam-atau-sesama-manusia/