Oleh : Muhammad Maulana Rizky
Termokimia ialah cabang ilmu kimia yang mengamati aspek suhu dalam reaksi.Dimana termokimia ini menerapkan aturan pertama termodinamika, adalah perihal aturan universal dari kekekalan energi dan perpindahan kalor. Berikut yakni suara hukum kekekalan energi:
Keterangan: Ckalorimeter= kapasitas kalor pada kalorimeter (J°C-1 atau JK-1), dan ∆T = perubahan suhu (°C atau K).
Rumus kalorimeter sederhana:
qreaksi = – (qkalorimeter + qlarutan)
atau
qreaksi = – qlarutan
qreaksi = m x c x ∆T
Keterangan: q = kalor reaksi (J atau KJ), m = massa (g atau kg), c = kalor jenis (J/g°C atau K/kg K), dan ∆T = perubahan suhu (°C atau K).
Daftar Isi
Persamaan Termokimia
Termokimia melibatkan sebuah reaksi kimia, tentu saja jika ada reaksi kimia mempunyai arti ada “reaktan” dan “produk/hasil”. Kamu mampu lihat pada reaksi yang terjadi antara gas metana (CH4) dan molekul oksigen (O2), kemudian akan menghasilkan produk berbentukgas karbon dioksida (CO2) dan air (H2O).
Pada reaksi tersebut, bisa kita lihat bahwa materi bakar bergabung dengan oksigen untuk menghasilkan air dan karbon dioksida. Reaksi itu disebut dengan reaksi pembakaran. Kemudian, ketika materi bakar (pada reaksi di atas adalah metana) diperlukan mampu melepas panas, maka disebut dengan reaksi eksoterm. Sebaliknya, reaksi yang menyerap panas disebut dengan reaksi endoterm.
Rumus Perubahan Entalpi
Perubahan termokimia akrab kaitannya dengan perumpamaan “metode” dan “lingkungan”. Dimana tata cara dianggap sebagai reaktan dan produknya, sedangkan lingkungan ialah segala sesuatu yang di luar reaktan dan produknya. Di sini juga kamu akan mengenal istilah entalpi, adalah besar energi kimia yang dimiliki sebuah zat pada tekanan tetap. Namun, entalpi tidak akan berganti jika tidak ada energi yang diserap ataupun dilepaskan. Entalpi dinyatakan dengan abjad H (heat content), dengan satuannya adalah Joule.
Rumus pergantian entalpi (∆H) ialah selaku berikut:
∆H = Hproduk – Hreaktan
Dengan catatan: 1) Bila ∆H nyata, memiliki arti terdapat energi/kalor yang diserap dari lingkungan ke dalam tata cara (reaksi endoterm). 2) Sebaliknya, kalau ∆H bernilai negatif, memiliki arti terdapat energi/kalor yang dilepas oleh sistem ke lingkungan (reaksi eksoterm).
Ciri-ciri reaksi endoterm yakni terjadi penurunan suhu yang menjadikan suhu lingkungan menjadi masbodoh. Sedangkan, ciri-ciri dari reaksi eksoterm adalah terjadi peningkatan suhu, sehingga suhu lingkungan menjadi panas.
REFERENSI :