ogi, pada kurun yang hendak tiba banyak hal yang mampu diproduksi. Dalam hal ini Nanoteknologi hijau ialah penerapan prinsip kimia hijau dan teknik hijau (Green engineering) untuk bermacam-macam bidang.
Berikut ini beberapa teladan aplikasi teknologi hijau antara lain:
· Taman Biologi (Bio±Park)
Bio-Park ialah salah satu teknologi hijau yang digunakan untuk memperbaiki mutu sumber-sumber air yang tercemar seperti air jalan masuk, sungai dan danau. Proses reduksi bahan-bahan pencemar dalam Bio-Park terjadi melalui siklus rantai makanan dalam ekosistem akuatik atau ekoteknologi. Di Jepang, teknologi Bio-Park diterapkan untuk memperbaiki mutu air danau antara lain Danau Tsuchiura, Kibagata, Koishikawa, dan Haruno.
· Penggilingan bola
Penggilingan bola yaitu teknologi hijau yang sederhana, cepat, hemat biaya dengan potensi yang sangat besar. Salah satu aplikasi yang paling menarik dari teknologi ini di bidang selulosa adalah preparasi dan modifikasi kimia nanokristal dan serat nano selulosa. Meskipun sejumlah penelitian sudah dilaporkan dalam literatur, peluangteknik ini di bidang nanopartikel selulosa belum sepenuhnya dieksploitasi (Piras dkk, 2019).
· Taman Buangan Air Limbah (Wastewater Garden)
Wastewater Garden (WWG) yaitu teknologi hijau yang digunakan untuk mendaur ulang sisa zat pencemar dari unit pengolahan limbah perumahan, hotel, kedai makanan, atau perkantoran. Wastewater garden ialah 100% ekologis, murah dan mudah dalam pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaannya. Tanpa memerlukan perlengkapan mekanis dan bahan kimia, air limbah didaur ulang secara gravitasi ke taman, kebun sayuran, ataupun buah-buahan. Western garden pada mulanya dikembangkan untuk melindungi pantai dari pencemaran limbah penduduk.
Kesimpulan
Teknologi hijau selaku upaya untuk melestarikan alam lingkungan memiliki beberapa rancangan dalam pengaplikasiannya ialah konsep keberlanjutan, daur ulang, pengurangan limbah dan polusi, penemuan, viabilitas, serta edukasi. Dan bidang-bidang teknologi hijau mencakup energi hijau, bangunan hijau ( green building), kimia hijau (green chemisty), juga nanoteknologi hijau ((Green nanotechnology).
Daftar Pustaka
Asriningpuri, dkk. (2015). Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah Parahyangan. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, Vol. 7, No. 1. 51-65. Dalam https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/232127/mod_resource/content/1/Jurnal%20Teknologi%20Hijau%202.pdf. (Diakses pada 26 November 2021).
Chikitha, Virginia dan Thesman, Vanessa J. (2017). Green Thecnology. Makassar: Universitas Atma Jaya. Dalam https://www.academia.edu/3687646/MAKALAH_go_green_technology. (Diakses Pada 27 November 2021).
Gangadhar, G. & Ramakrishna, Naidu G. (2017). Green Technology Vs Enviromental Sustainability In India-An Overview. International Journal Of Current Advanced Research, 6(3), 2465-2466. Dalam https://www.researchgate.net/publication/316718635_Green_technology_vs_environmental_sustainability_in_india-_an_overview. (Diakses Pada 27 November 2021).
Hasab, Norizan, dkk. (2017). The Role Green Technology Application in Context of Sustaining the Enviroment from Islamic Pervective. e-Journal of Research and Inovation, 4(1), 6. Dalam https://www.researchgate.net/publication/31683168_PERANAN_APLIKASI_TEKNOLOGI_HIJAU_DALAM_KONTEKS_MELESTARIKAN_ALAM_SEKITAR_MENURUT_PERSPEKTIF_ISLAM. (Diakses Pada 27 November 2021).
Nefilinda. (2014). Teknologi Hijau: Solusi untuk Plesetarian Sumber Air. Jurnal Spasial: STKIP PGRI Sumatera Barat.
https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/232126/mod_resource/content/1/Jurnal%20Teknologi%20Hijau%201.pdf. (Diakses pada 27 November 2021).