Mengenal Para Penguasa Dinasti Ayyubiyah

Kesultanan Dinasti Ayyubiyah diresmikan oleh Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi. Penamaan Al-Ayyubiyah pada Dinasti ini dinisbatkan pada nama belakang pendirinya, adalah Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi, yang diambil dari nama kakeknya yang berjulukan Ayyub. Sebagai kekhalifahan Islam Dinasti Ayyubiyah juga tercatat sebagi dinasti yang berjasa atas Islam utamanya dalam menghadapi serbuan prajurit Salib.
Dinasti Ayyubiah berkuasa selama kurang lebih 75 tahun, dinasti ini dipimpin oleh 9 (sembilan) orang penguasa, siapa pun mereka? Berikut adalah bahasan perihal mengenal para penguasa dinasti ayyubiyah selengkapnya.
  1. Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi, yang berkuasa pada tahun (564-589 H/ 1171-1193 M)
  2. Malik Al-Aziz Imaduddin, yang berkuasa pada tahun (589-596 H/1193-1198 M)
  3. Malik Al-Mansur Nasiruddin, yang berkuasa pada tahun (595-596 H/ (1198-1200 M)
  4. Malik Al-Adil Saifuddin, yang berkuasa pada tahun (596-615 H/1200-1218 M)
  5. Malik Al-Kamil Muhammad, yang berkuasa pada tahun (615-635 H/ 1218-1238 M)
  6. Malik Al-Adil Saifuddin, yang berkuasa pada tahun (635-637 H/ 1238-1240 M)
  7. Malik As-Saleh Najmuddin, yang berkuasa pada tahun (637-647 H/ 1240-1249 M)
  8. Malik Al-Mu’azzam Turansyah, yang berkuasa pada tahun (647 H/ 1249-1250 M)
  9. Malik Al-Asyraf Muzaffaruddin, yang berkuasa pada tahun (647-650 H/ 1250-1252 M)
Diantara urutan 9 (sembilan) penguasa tersebut terdapat beberapa penguasa yang menonjol (populer), yaitu: Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi (1171-1193 Masehi), Malik Al Adil Saifuddin, pemerintahan I (1200-1218 Masehi), dan Malik Al Kamil Muhammad (1218-1238 Masehi). Dibawah ini akan kita jelaskan perihal siapakah ketiga orang khalifah yang menonjol tersebut.

1. Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi

Nama lengkapnya Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi Abdul Muzaffar Yusuf bin Najmuddin bin Ayyub. Shalahuddin Al Ayyubi berasal dari bangsa Kurdi. Ayahnya Najmuddin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuh hijrah (migrasi) meninggalkan kampung halamannya dekat Danau Fan dan pindah ke tempat Tikrit (Irak). Shalahuddin lahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 Hijriyah/1137 Masehi, ketika ayahnya menjadi penguasa benteng Seljuk di Tikrit. 
Pada ketika itu, baik ayah maupun pamannya mengabdi kepada Imaduddin Zanky, gubernur Seljuk untuk kota Mousul, Irak. Ketika Imaduddin sukses merebut daerah Balbek, Lebanon tahun 534 Hijriyah/1139 Masehi, Najmuddin Ayyub (ayah Shalahuddin) diangkat menjadi gubernur Balbek dan menjadi pembantu bersahabat Raja Suriah Nuruddin Mahmud.
Selama kurun kepemimpinan Shalahuddin Al Ayyubi, Dinasti al Ayyubiyah mengalami kemajuan, baik dari segi perluasan kawasan, kestabilan pemerintahan, ekonomi, maupun pendidikan. Shalahuddin juga memperlihatkan perhatian yang serius bagi keperluan penduduk , baik muslim maupun bukan muslim.
Sikap toleransi dikembangkan, sehingga penduduk non muslim menemukan hak-hak yang sama dengan masyarakat muslim. Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi juga membangun salah satu benteng pertahanan yang cukup berpengaruh, ialah benteng Qal’atul Jabal, yang dibangun di Kairo pada tahun 1183 Masehi.
2. Malik Al Adil Saifuddin (kurun pemerintahan I)

Sering diundang Al-Adil, nama lengkapnya Al Malik Al Adil Saifuddin Abu Bakar bin Ayyub, menjadi penguasa ke 4 Dinasti Ayyubiah yang memerintah pada tahun 596-615 Hijriyah/1200-1218 Masehi berkedudukan di Damaskus. 
Beliau putra dari Najmuddin Ayyub yang merupakan saudara muda Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi, ia menjadi Sultan mengambil alih Al Afdal yang tewas dalam pertempuran. Al Adil ialah seorang pemimpin pemerintahan dan pengatur taktik yang berbakat dan efektif.

Diantara prestasi Al Malik Al Adil,  antara lain :

  1. Antara tahun 1168-1169 Masehi mengikuti pamannya ( Syirkuh ) ekspedisi militer ke Mesir
  2. Tahun 1174 Masehi, menguasai Mesir atas nama Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi, sedangkan Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi membuatkan pemerintahan di Damaskus
  3. Tahun 1169 Masehi, mampu memadamkan pemberontakan orang-orang Katolik Koptik di Qift-Mesir
  4. Pada tahun 1186-1195 Masehi, kembali ke Mesir untuk memerangi pasukan Salib
  5. Pada tahun 1192-1193 Masehi, menjadi gubernur di kawasan utara Mesir
  6. Pada tahun 1193 Masehi, menghadapi pemberontakan Izzuddin di Mosul
  7. Menjadi gubernur Syiria di Damaskus
  8. Menjadi Sultan di Damaskus

3. Malik Al Kamil Muhammad

Nama lengkap Al Kamil, adalah Al Malik Al Kamil Nasruddin Abu Al Maali Muhammad. Al Kamil ialah putra dari Al Adil. Pada tahun 1218 Al Kamil memimpin pertahanan menghadapi pasukan salib yang mengepung kota Dimyat (Damietta) dan lalu menjadi Sultan sesudah ayahnya wafat. 
Pada tahun 1219 Masehi, nyaris kehilangan tahta sebab konspirasi kaum Nasrani koptik. Al Kamil kemudian pergi ke Yaman untuk menghindari konspirasi itu, dan konspirasi itu berhasil dipadamkan oleh saudaranya bernama Al Mu’azzam yang menjabat sebagai Gubernur Suriah.
Pada bulan Februari tahun 1229 Masehi, Al Kamil menyetujui perdamaian selama 10 tahun dengan Frederick II, yang berisi antara lain : PertamaIa mengembalikan Yerusalem dan kota-kota suci yang lain kepada pasukan Salib. KeduaKaum muslimin dan Yahudi dihentikan memasuki kota itu kecuali di sekeliling Masjidil Aqsa dan Majid Umar.

Selain itu beberapa insiden yang dialami Sultan Al Malik Al Kamil, antara lain:

  1. Pada tahun 1218 Masehi, memimpin pertahanan menghadapi pasukan Salib yang mengepung kota Dimyat ( Damietta )
  2. Menjadi Sultan Dinasti Ayyubiyah pada tahun 1218 Masehi, menggantikan Al Adil yang meninggal
  3. Pada tahun 1219 Masehi, dia hampir kehilangan tahtanya.
  4. Pada tahun 1219 Masehi, kota Dimyat balasannya jatuh ke tangan orang-orang Kristen
  5. Al Kamil sudah berulang kali memberikan perdamaian dengan pasukan Salib yaitu dijalankan perjanjian damai dengan imbalan : Mengembalikan Yerussalem terhadap pasukan Salib.
  6. Membangun kembali tembok di Yerussalem yang dirobohkan oleh Al Mu’azzam saudaranya.
  7. Mengembalikan salib asli yang dahulu terpasang di Kubah batu Baitul Maqdis kepada orang Kristen.
  Perkembangan Peradaban Islam Masa Dinasti Safawi

Sultan Malik Al Kamil meninggal dunia pada tahun 1238 Masehi, kemudian kedudukannya selaku Sultan digantikan oleh Salih Al Ayyubi. 

Demikianlah pembahasan perihal mengenal para penguasa Dinasti Ayyubiyah, semoga berfaedah dan mampu menjadi pelajaran untuk kita.