Mengekspresikan Dialog Drama Yang Baik dan Benar (Lengkap)

Mengekspresikan Dialog Drama Yang Baik dan Benar (Lengkap) – Jika pada peluang yang lalu kita sudah membicarakan pengertian drama dan jenis-jenisnya, nah kali ini Seputar Pengetahuan akan membahas bagaimana cara mengekspresikan obrolan drama yang baik dan benar.

Mengekspresikan Dialog Drama Yang Baik dan Benar (Lengkap)

Seorang bintang film yang bisa menghayati perannya dan mengekspresikannya dalam obrolan, akan menciptakan pementasan tersebut terasa hidup dan tepat. Untuk memiliki kesanggupan tersebut ada beberapa hal yang perlu dipahami. Simak uraiannya:

Penghayatan Watak

Naskah drama berisi obrolan antar tokoh. Tokoh tersebut memiliki tabiat yang berlawanan satu sama lain. Ada yang berwatak pemalu, pemarah, pendiam dsb. Untuk mampu mengekspresikan dialog drama dengan baik, anda harus memahami dan menghayati adab tokoh. Watak para tokoh tersebut mampu anda analisis dari tiga dimensi, adalah keadaan fisik, psikis, dan sosial.

Keadaan Fisik

Dalam keadaan fisik ini meliputi umur, jenis kelamin, cirri-ciri badan, cacat jasmaniah, cirri khas yang menonjol, suku, bangsa, raut tampang, kesukaan, tinggi/pendek, kurus/gemuk dan sebagainya.

Keadaan Psikis

Dalam keadaan psikis tokoh mencakup etika, hobi, mentalitas, patokan akhlak, tempramen, ambisi, keadaan emosi, dan sebagainya.

Keadaan Sosiologis

Yang tergolong keadaan sosiologis tokoh mencakup jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ras, agama, iedologi dan sebagainya.

Mengekspresikan Dialog

Dialog dalam drama tidak jauh berlainan dengan percakapan dalam kehidupan sehari-hari. Bedanya, obrolan dalam drama sudah diatur sebelumnya oleh penulis scenario. Anda mesti menekspresikan obrolan tersebut dengan masuk akal dan alamiah.Anda dapat mengekspresikannya dengan mengamati beberapa hal, yaitu:

  Yang terberat ialah jika ia memikirkan konsekuensi perkawinan.

Mengekspresikan Dialog Drama Yang Baik Dan Benar

Penggunaan bahasa, baik cara pelafalan maupun intonasi mesti relevan. Logat yang diucapkan diubahsuaikan dengan asal suku atau kawasan, usia, dan status sosial tokoh yang diperankan. Contohnya, anda memerankan tokoh yang berasal dari Medan, maka anda mesti menyesuaikan logatnya.

Ekspresi tubuh dan mimik tampang harus disesuaikan dengan obrolan. Sebagai teladan, obrolan yang menyatakan kemarahan maka mulut tubuh dan mimik paras pun harus memperlihatkan kemarahan.

Anda mampu berimprovisasi diluar naskah semoga situasi menjadi hidup dan obrolan lebih masuk akal dan alamiah.

Demikianlah pembahasan singkat kita perihal Mengekspresikan Dialog Drama Yang Baik dan Benar (Lengkap), biar mampu berguna buat kita semua. Terimakasih.

Kharisma Bahasa Indonesia kelas XI semester 2