Mengejar-ngejar Riwayat Hidup Syeikh Mahmud Syakir

Berburu riwayat hidup (biografi) Syeikh Mahmud Syakir serasa mencari jarum ditumpukan jerami. Awalnya mencari di toko buku langganan di daerah Margonda, Depok yakni Bursa Nurul Fikri, hasilnya nihil. Mereka cuma memperlihatkan buku yg penulis beli beberapa pekan kemudian yakni “Tarikh Khulafa” buah karya Imam Suyuthi & “60 Biografi Ulama Salaf” buah karya tim Universitas Al-Azhar Mesir. Dari toko buku tarbiyah tersebut, penulis lanjut ke toko buku “sunnah”. Nama di  atas rumah toko (ruko) terpampang toko buku, tapi di dlm banyakan obat herbal. Buku hanya berjejer jarang-jarang di rak.

Penulis pun berupaya meminta pertolongan ke rekan lewat jejaring sosial maupun aplikasi percakapan. Akhirnya ditunjukkan oleh dua orang kawan yg kebetulan mereka jebolan kampus bekerjasama kampus Timur Tengah. Yang pertama memberi tautan dlm format PDF & sisanya menunjukkan tautan dr laman Wikipedia. Awalnya penulis mencari dgn kata kunci nama Mahmud Syakir namun dr mesin penelusuran di-direct ke “Ahmad Syakir” yg tak lain adalah spesialis hadits. Barangkali karya Syeikh Mahmud bukunya belum (atau tidak?) diterjemahkan dlm bahasa Indonesia–juga bahasa Inggris.

Dengan dukungan rekan bernama Yumroni alhasil mendapatkan terjemahan dr bahasa Arab.

***

Mahmud Syakir. Nama lengkapnya ialah Abu Usamah Mahmud bin Syakir, atau lebih dikenal dgn sebutan Mahmud Syakir. Beliau adalah sejarawan & penulis berkebangsaan Suriah.

Mahmud lahir di Harasta yg terletak di timur bahari Damaskus, pada bulan Ramadhan 1351 H/1932 M.

Ia lewat semua jenjang studi dr SD, SMP & Sekolah Menengan Atas & lulus pada 1371 H/1952 M. Ia belajar ilmu agama dr beberapa ulama di masjid yg berada di kampung halamannya.

  Kisah Unik Penyambutan Tamu Arab (Bagian 2)

Setelah lulus Sekolah Menengan Atas, ia melanjutkan studi ke Universitas Damaskus & konsentrasi dlm mempelajari ilmu geografi & kemudian lulus di antara rentang tahun 1956-1957.

Setelah itu, ia bergabung dgn acara wajib militer & lulus dgn pangkat letnan. Pada tahun 1960 ia diperintahkan untuk bergabung dgn pasukan artileri di perbatasan Suriah dgn Palestina di sektor utara.

Setelah menyelesaikan misi kemanusiaan tersebut, ia meninggalkan dunia militer & memilih untuk mengajar.

Mahmud Syakir sangat suka mempelajari ilmu sejarah & semua cabangnya. Sehingga, ia mampu menguasai ilmu sejarah Islam & sangat di kenal dlm bidang ini. Ia menulis buku-buku sejarah dgn cara kreatif, yg mana ia melukiskan sejarah masa lalu lalu memformulasikannya dgn masa kini dr sudut pandang Islami, dibarengi dgn penghidangan kejadian dengan-cara detail & evaluasi yg mendalam tentang hal tersebut.

Dalam tulisan-tulisannya, Mahmud Syakir membantah sejumlah syubhat yg dilontarkan oleh kaum orientalis & para pengikutnya.

Selain mendalami ilmu sejarah & geografi, Mahmud Syakir pula andal dlm ilmu nasab (silsilah).

Syaikh Mahmud Syakir pindah ke Arab Saudi pada tahun 1972, kemudian bekerja sebagai dosen geografi & sejarah Islam di Fakultas Ilmu Sosial di Univertias yg berada di kota Riyadh & Qasim.

Ia pula sudah mempersiapkan acara khusus di Radio Al-Qur`an Arab Saudi yg bernama Geografis Dunia Islam.

Mahmud Syakir telah menulis lebih dr 200 buku tentang sejarah, pemikiran Islam & geografi. Ia pula berpartisipasi dlm pengembangan kurikulum & konsep perencanaan pengajaran untuk bidang studi sejarah & geografi di Arab Saudi.

Syaikh Mahmud Syakir meninggal di Riyadh, Kerajaan Arab Saudi pada hari Minggu pertama dr bulan Safar tahun 1436 H yg bertetapan dgn 23 November 2014.

  Mengejutkan, Ini Alasan Barat Menyebut Jabal Thariq menjadi Gibraltar

***

Karya para ulama memang selalu fenomenal & lintas zaman. Karyanya begitu banyak, kita yg tinggal mencari & membacanya saja kadang malas. [Paramuda/ Wargamasyarakat]