Mengapa Umar Menangis Ketika Disebut Dirinya Raja?

Ibnu Sa’ad meriwayatkan dr Ibnu Umar bahwa Umar ibn Khattab jika memerlukan sesuatu akan datang ke Baitul Mal untuk meminjam. Boleh jadi Umar kesulitan mengeluarkan uang sehingga penjaga Baitul Mal terpaksa memintanya untuk membayar. Umar meminta agar pembayaran utang diambilkan dr gajinya selaku khalifah. Karena itu, bila saat gajian tiba, Umar pun mengeluarkan uang utang-utangnya.

Ibnu Sa’ad meriwayatkan al-Barra’ ibn Ma’rur bahwa Umar ibn Khattab suatu tatkala keluar hingga hingga di mimbar. Saat itu ia sedang sakit. Selanjutnya hadirin di kawasan itu mengatakan bahwaobat bagi penyakitnya adalah madu & di Baitul Mal saat geriba (kantong air dr kulit) madu. Umar berkata, “Kalau kalian mengizinkanku untuk mengambilnya, akan kuambil. Kalau tidak, kunyatakan bahwa benda itu haram untukku.” Mereka mengijinkan Umar mengambilnya.

Ibnu Sa’ad meriwayatkan dr Ibnu Salim bahwa Umar pernah memasukkan tangannya ke dlm luka bernanah di punggung seekor unta. Katanya, “Sungguh gue takut sekali ditanyai Tuhanku perihal apa yg menimpa dirimu.”

Ia pula meriwayatkan dr Ibnu Umar, ia berkata bahwa apabila Umar ingin melarang seseorang dr sesuatu, ia akan menemui orang itu & berkata, “Tidak seorang pun yg kuperintahkan untuk meninggalkan sesuatu lalu ia melanggarnya, kecuali akan kuberi hukuman berlipat ganda.”

Kami meriwayatkan dr aneka macam jalur bahwa Umar ibn Khattab pada suatu malam keluar untuk melihat keadaan rakyatnya (Umar sering melakukan hari ini). Ia melewati rumah seorang wanita Arab yg pintunya tertutup rapat. Terdengar wanita itu melantunkan syair:

“Malam terasa pajang dgn bintang-bintang kerlipan

seolah iba sebab tiada bantal untuk dicandai

  Abdullah bin Abbas, Juru Bicara Ali yang Membuat Khawarij Mati Kutu (Bagian 4)

Demi Allah, andaikan tiada siksa Allah yg pedih tak terkira

niscaya bergoyanglah tepian pembaringan

Namun, gue takut pada malaikat yg ditugaskan Allah untuk memantau kita

Para malaikat yg takpernah ceroboh menulis sepanjang masa

dan rasa takut pada Tuhan menghalangiku berbuat itu

seraya berharap suamiku menerima kemulian besar.”

Mendengar itu, Umar menulis pada para panglima di medan perang untuk tak membiarkan seorang sumai meninggalkan istrinya lebih dr empat bulan.

Ibnu Sa’ad meriwayatkan dr Zadzan, dr Salman bahwa Umar mengajukan pertanyaan kepadanya, “Apakah gue ini seorang raja atau khalifah?”

salman menjawab, “Jika kau-sekalian mengambil dr bumi kaum Muslimin satu dirham atau lebih kemudian kaugunakan duit itu tak pada tempatnya, mempunyai arti kamu-sekalian yakni seorang raja, bukan khalifah.”

Mendengar itu, Umar menangis terisak. [Paramuda/Wargamasyarakat]