Mengapa Manusia Diperintah Meminta Perlindungan kepada Allah dari Kejahatan Makhluk?

“Katakanlah, ‘Aku berlindung pada Rabb yg Menguasai waktu Subuh, dr kejahatan makhluk-Nya.’” (Qs. al-Falaq [113]: 1-2)

Ayat pertama & kedua Surat Al Falaq di atas mengandung perintah yg ditujukan pada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallama semoga berlindung pada Allah Ta’ala yg Menguasai waktu Subuh (dan waktu-waktu yang lain) dr kejahatan seluruh makhluk-Nya. Dalam Tafsir al-Azhar, HAMKA menerangkan bahwa perintah ini pula berlaku untuk seluruh umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallama.

Ada satu pertanyaan yg perlu kita cari jawabannya, “Mengapa Allah Ta’ala menyuruh pada kita supaya berlindung kepada-Nya dr kejahatan (seluruh) makhluk-Nya?”

Makhluk apa saja yg berpeluang menjadikan bahaya bagi kita, umat insan? Sebesar apakah ancaman yg ditimbulkan oleh makhluk-makhluk tersebut, mengenang kalimat ‘maa khalaq’ memiliki makna seluruh makhluk-Nya?

Semua yg dijadikan Allah Ta’ala di dunia & alam baka adalah makhluk-Nya. Dunia dgn seluruh isinya, langit & berjenis-jenis gemintangnya, bumi beserta seluruh lapisan & makhluk di atas & dalamnya, hingga samudra & semua biotanya, tergolong milyaran jenis binatang, binatang, & manusia di dalamnya. Semuanya tergolong dlm makna makhluk yg kata HAMKA, “Segala yg dijadikan oleh Allah Ta’ala bisa saja membahayakan insan, walaupun dengan-cara sekilas tak terlihat (potensi bahayanya).”

Bukankah langit mampu menurunkan hujan amat deras dibarengi angin, guntur, petir dgn cahaya & bunyi yg memekakan pendengaran & membuat bulu kuduk berdiri? Bukankah dlm sejarah, langit pula pernah menurunkan hujan watu sebagai bentuk siksa Allah Ta’ala pada hamba-Nya yg zalim & mengingakri fatwa-Nya & Nabi-Nya?

Pun dgn bumi, berapa kali terjadi gempa yg berhasil merenggut jutaan nyawa & merusak seluruh bangunan di atasnya? Bahkan, bumi pernah menyemburkan lumpur yg menenggelamkan sejumlah rumah & harta yg dibanggakan oleh segelintir orang di muka bumi ini.

  Surat Quraisy: Arti, Tafsir, Asbabun Nuzul

Semua makhluk menyimpan kesempatan ancaman. Pun insan di sekeliling kita; pasangan hidup, orang bau tanah, anak, saudara, tetangga, & insan di aneka macam kepingan bumi lainnya. Semuanya potensial membahayakan kita.

Tidakkah cerita orang tua kandung yg membunuh anaknya menjadi pelajaran betapa kejinya kejahatan yg dilaksanakan oleh sesama insan? Bukankah teror yg terjadi di Palestina oleh penjajah Zionis menjadi bukti kuat bahwa manusia potensial menimbulkan & menyiapkan makar bahaya?

Termasuk para begal, penjahat, perampok, atau koruptor yg berdasi & tekun tampil di televisi. Semuanya memiliki peluang mengakibatkan bahaya. Bahkan, kejahatan insan berupa tindakan zalim menjadi salah satu karena ancaman bahaya besar bagi manusia lainnya.

Akan namun, seluruhnya berada dlm kontrol Kuasa Allah Ta’ala. Hanya dia yg Berkuasa melindungi makhluk-Nya dr kejahatan makhluk-Nya yg lain. Tiada satu pun kejahatan yg mampu menimpa insan, bila Allah Ta’ala melindunginya.

Wallahu a’lam. [Pirman/Wargamasyarakat]