Nak, kita bukan asal membela. Kita punya argumentasi kuat untuk bangkit bersama Palestina, menentang penjajahan & agresi zionis Israel.
Daftar Isi
1. Ukhuwah Imaniyah
Di Palestina ada Al Quds. Di Al Quds ada Masjid Al Aqsa. Kiblat pertama kaum muslimin, tujuan isra’ Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, masjid suci ketiga umat Islam.
Gaza pula kota Islam yg melahirkan banyak ulama & mujahid terkemuka. Imam Syafi’i rahimahullah, salah satunya. Ulama yg madzhabnya menjadi panutan muslim Indonesia ini lahir di Gaza.
Kita tak boleh membisu dikala Al Aqsa dinodai oleh zionis Yahudi. Kita tak boleh tenang-damai saja dikala zionis membombardir Gaza. Kita terikat dgn ukhuwah imaniyah yg harus saling membela. Dan inilah kunci pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2. Ukhuwah Islamiyah
Palestina yakni negeri muslim. Meskipun terpisah sekat geografis, kita terikat dgn ukhuwah islamiyah.
Saat kaum muslimin berhadapan dgn zionis Yahudi, jangan ragu memilih perilaku berada di kubu mana. Apalagi bila positif-faktual mereka merampas tanah & membunuhi warga Palestina yg tak berdosa.
Memang Rasulullah sangat baik pada siapapun termasuk pemeluk Yahudi. Namun ia sungguh tegas ketika entitas Yahudi melaksanakan tindakan keji atas kaum muslimin. Maka belajarlah dr perilaku Rasulullah ketika menghadapi Bani Quraizhah, Bani Qainuqa’, Bani Nadhir & Yahudi Khaibar.
3. Ukhuwah Basyariyah
Nak, bahkan seandainya Palestina bukan negeri muslim, kita tetap akan membela Palestina. Tersebab argumentasi kemanusiaan. Ukhuwah basyariah. Persaudaraan sesama manusia.
Rasa kemanusiaan kita pasti akan terpanggil untuk membela mereka yg dizalimi, dianiaya & dirampas hak-haknya. Dan pendiri bangsa ini telah mencantumkan dlm Pembukaan UUD 1945: “Penjajahan di atas dunia mesti dihapuskan lantaran tak sesuai dgn perikemanusiaan & perikeadilan.”
Maka, kita belum menjadi NKRI sejati jika belum membela Palestina dr penjajahan Zionis Yahudi. Kita belum menjadi insan sejati bila belum menentang penjajahan Zionis Israel atas Palestina.
Apalagi, dulu yg pertama mendukung kemerdekaan Indonesia adalah ulama Palestina, lalu negeri-negeri muslim seperti Mesir. Saatnya sekarang kita memperlihatkan sikap yg sama. Membela Palestina. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]