Mengagumi Pep Guardiola Sebagai Guru

Saya bantu-membantu yakni fans Manchester United namun untuk ukuran instruktur aku mengagumi Pep Guardiola. 

Ada banyak pelatih hebat di dunia saat ini sebutlah Mourinho, Jurgen Klop, Zidane, Ranieri, Simeone, Conte hingga Guardiola. Semua pelatih tersebut memiliki kapasitas kompetensi selaku “guru” yang mumpuni.


Saat nonton siaran pertarungan bola, aku senantiasa memperhatikan cara Guardiola menawarkan aba-aba kepada pemainnya di lapangan. 

Kombinasi antara suara, gestur, mimik dan tampilan pakaian sungguh menggambarkan sosok instruktur yang hebat. 

Tentunya teknik tersebut mesti dicontoh oleh seorang guru. Ketika mengajar entah itu di kelas atau di luar kelas, maka guru mesti memberikan kapasitasnya sebagai seorang instruktur, pendidik dan public speaker. 

Saya sebenarnya adalah fans Manchester United tapi untuk ukuran pelatih saya mengagumi Pep Mengagumi Pep Guardiola Sebagai Guru
Gestur Guardiola Sebagai Pelatih, pic:http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/
Kaprikornus variasi antara gaya busana, ucapan, mimik, gestur harus ditampilkan dengan baik semoga mampu menjadi seorang guru yang berkharisma di mata siswa. Siswa pun akan bahagia melihat gurunya. 

Guru akan disegani dan mudah untuk menertibkan siswanya. Kadangkala ada guru yang cuek akan performa, tidak mau mencar ilmu membuatkan kesanggupan public speaker dan risikonya di mata siswa tidak ada kharismanya. 

Bagaimana siswa mau bahagia dengan gurunya kalau performa gurunya kucel, tidak menawan, mengajarnya bosen tanpa verbal dan bikin  ngantuk?.

Jadi telah ga jaman guru itu cuek, tidak memerhatikan performa dan biasa saja dalam mengajar. 

Kita harus coba menyaksikan dan mencar ilmu dari instruktur-pelatih top dunia agar bisa menjadi mirip mereka berprestasi baik bagi timnya maupun dirinya sendiri.

Jika anda tidak berkembang di sekolah, maka mulailah untuk keluar mencari ilmu baru. Gabung dengan komunitas guru, atau mengikuti seminar dan pembinaan. 

Mengeluarkan sedikit uang untuk ilmu tidaklah apa-apa karena ilmu yakni investasi. Selamat mencar ilmu!.   

  Jenis-Jenis Menulis