Menentukan Perbandingan Genotip Dan Fenotip Melalui Hasil Persilangan Dihibrid


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Menentukan Perbandingan Genotip dan Fenotip dari Hasil Persilangan Dihybrid

1. Pengenalan

Pada dunia genetika, persilangan dihibrid merujuk pada proses persilangan antara dua individu yang memiliki perbedaan pada dua sifat yang berbeda. Dalam proses ini, kita dapat mengamati perbandingan genotip dan fenotip dari hasil persilangan tersebut.

2. Genotip dan Fenotip

Genotip mengacu pada kombinasi alel-alel yang dimiliki oleh individu dalam gen mereka. Alel-alel ini adalah bagian dari DNA yang menentukan sifat-sifat tertentu. Di sisi lain, fenotip mengacu pada ekspresi fisik dari genotip tersebut. Fenotip dapat diamati melalui karakteristik yang terlihat pada individu.

3. Contoh Persilangan Dihybrid

Misalnya, kita ingin mempelajari persilangan dihibrid pada tanaman bunga. Di satu sisi, kita memiliki tanaman bunga dengan genotip AaBb, yang berarti individu tersebut memiliki dua alel, A dan B. Di sisi lain, kita memiliki tanaman bunga dengan genotip aabb, yang berarti individu tersebut memiliki dua alel yang berbeda, a dan b.

  Perbedaan Coksu Dan Mocca

4. Penentuan Genotip dan Fenotip

Untuk menentukan genotip dan fenotip dari hasil persilangan dihibrid, kita perlu menggunakan aturan pewarisan Mendel. Aturan ini menyatakan bahwa alel-alel dari pasangan gen akan dipisahkan selama pembentukan sel kelamin, dan akan bergabung kembali saat pembuahan terjadi.

Sebagai contoh, dalam persilangan dihibrid AaBb x AaBb, terdapat empat kemungkinan kombinasi alel pada gamet yang dihasilkan, yaitu AB, Ab, aB, dan ab. Ketika dua individu dengan genotip AaBb dikawinkan, kita dapat memprediksi persentase kemungkinan kombinasi alel pada keturunan mereka.

5. Hukum Pembagian Independen

Salah satu hukum penting dalam persilangan dihibrid adalah hukum pembagian independen. Hukum ini menyatakan bahwa alel-alel dari dua sifat yang berbeda akan dipisahkan secara independen selama pembentukan sel kelamin, tidak peduli bagaimana alel dari sifat yang lain.

Dengan kata lain, kombinasi alel AB pada sifat A tidak akan selalu terkait dengan kombinasi alel BB pada sifat B. Masing-masing kombinasi alel akan memiliki kemungkinan yang sama untuk terjadi.

6. Perhitungan Perbandingan Genotip

Untuk menghitung perbandingan genotip dari hasil persilangan dihibrid, kita dapat menggunakan tabel Punnett Square. Tabel ini membantu kita memvisualisasikan kombinasi alel yang mungkin terjadi pada keturunan.

Sebagai contoh, jika kita ingin mengetahui kemungkinan genotip dari hasil persilangan dihibrid AaBb x AaBb, kita dapat menggunakan tabel Punnett Square dengan A dan B sebagai alel-alel yang mungkin. Tabel ini akan memberikan kita gambaran tentang kemungkinan genotip yang muncul pada keturunan.

7. Contoh Tabel Punnett Square

Contoh tabel Punnett Square untuk persilangan dihibrid AaBb x AaBb adalah sebagai berikut:

| AB | Ab | aB | ab |
——————————————
AB | AABB | AABb | AaBB | AaBb |
——————————————
Ab | AABb | AAbb | AaBb | Aabb |
——————————————
aB | AaBB | AaBb | aaBB | aaBb |
——————————————
ab | AaBb | Aabb | aaBb | aabb |

  Bakteri Rhizobium leguminosarum hidup menempel pada akar tanaman kacang kedelai (Glycine max) ,interaksi yang terjadi antara keduanya adalah?

8. Interpretasi Tabel Punnett Square

Dari tabel Punnett Square di atas, kita dapat melihat bahwa ada empat kemungkinan genotip yang mungkin terjadi pada keturunan, yaitu AABB, AABb, AaBB, dan AaBb. Masing-masing genotip memiliki kemungkinan terjadi yang sama.

9. Perhitungan Perbandingan Fenotip

Selain menghitung perbandingan genotip, kita juga dapat menghitung perbandingan fenotip dari hasil persilangan dihibrid. Perbandingan fenotip ini berkaitan dengan karakteristik fisik yang terlihat pada keturunan.

Dalam persilangan dihibrid AaBb x AaBb, jika kedua sifat yang dipertimbangkan bersifat dominan-recesif, kita dapat menggunakan hukum persentase untuk menghitung kemungkinan fenotip.

10. Hukum Persentase

Hukum persentase menyatakan bahwa jika kedua sifat yang dipertimbangkan bersifat dominan-recesif, maka persentase kemungkinan fenotip tertentu dapat dihitung dengan menggunakan perbandingan 3:1.

Dalam persilangan dihibrid AaBb x AaBb, jika sifat A dan sifat B bersifat dominan, sedangkan sifat a dan sifat b bersifat resesif, kita dapat menghitung persentase kemungkinan fenotip sebagai berikut:

75% kemungkinan fenotip dengan sifat A yang dominan dan sifat B yang dominan (A_B_)
6.25% kemungkinan fenotip dengan sifat A yang dominan (A_bb)
6.25% kemungkinan fenotip dengan sifat B yang dominan (aaB_)
12.5% kemungkinan fenotip dengan sifat a dan sifat b yang dominan (aabb)

11. Kesimpulan

Persilangan dihibrid memungkinkan kita untuk mengamati perbandingan genotip dan fenotip dari hasil persilangan antara dua individu yang memiliki perbedaan pada dua sifat yang berbeda. Dengan menggunakan aturan pewarisan Mendel, hukum pembagian independen, tabel Punnett Square, dan hukum persentase, kita dapat menghitung kemungkinan genotip dan fenotip pada keturunan.

FAQ

1. Apa itu persilangan dihibrid?

Persilangan dihibrid merujuk pada proses persilangan antara dua individu yang memiliki perbedaan pada dua sifat yang berbeda.

2. Apa perbedaan antara genotip dan fenotip?

Genotip mengacu pada kombinasi alel-alel yang dimiliki oleh individu dalam gen mereka, sedangkan fenotip mengacu pada ekspresi fisik dari genotip tersebut.

  Fauna tipe Asiatis terdapat pada angka?

3. Bagaimana cara menentukan genotip dari hasil persilangan dihibrid?

Kita dapat menggunakan tabel Punnett Square untuk memvisualisasikan kombinasi alel yang mungkin terjadi pada keturunan dan menentukan genotip.

4. Bagaimana cara menghitung perbandingan fenotip dari hasil persilangan dihibrid?

Jika sifat yang dipertimbangkan bersifat dominan-recesif, kita dapat menggunakan hukum persentase untuk menghitung kemungkinan fenotip tertentu.

5. Mengapa persilangan dihibrid penting dalam genetika?

Persilangan dihibrid memungkinkan kita untuk memahami pewarisan alel-alel yang berbeda pada individu dan mengamati perbandingan genotip dan fenotip pada keturunan.


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});