Mendidik Mengajar Membimbing, dan Melatih
1. Arti Mendidik
Mendidik yakni membentuk manusia untuk menempati tempatnya yang tepat dalam susunan masyarakat serta berperilaku secara proporsional sesuai dengan susunan ilmu dan teknologi yang dikuasainya (Naquib Alatas). Mendidik berkonotasi dengan pengertian bahwa pendidik harus mampu memberikan setiap ilmu atau koneksi ilmu dengan ilmu lainnya dalam suatu susunan yang terorganisir dan sistematik dan penyampaiannya sesuai dengan susunan kesanggupan dasar (kompetensi) yang dimiliki penerima latih. Pendapat lain menyampaikan, mendidik merupakan keharusan syariat bagi setiap orang yang menjadi pemimpin dan penanggung jawab sesuai dengan kadar tanggung jawab dan kepemimpinannya. Mendidik atau ilmu mendidik (Pedagogik) adalah ilmu atau teori yang sistematis wacana pendidikan yang bantu-membantu bagi anak atau untuk anak sampai ia meraih kedewasaan. Definisi “mendidik” yakni menyediakan sekolah atau pendidikan; Melatih menggunakan kode formal dan seseorang yang ahli dibidangnya; Untuk menyebarkan mental, watak dan estetika terutama oleh pendidik; Untuk menyediakan gosip; Melakukan pendekatan atau mengkondisikan untuk merasa, mempercayai, atau bertindak dengan cara tertentu. “Mendidik” ialah usaha untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaan baik secara jasmani dan rohani. Mendidik bisa diartikan sebagai upaya pembinaan secara personal, perilaku mental serta budpekerti akseptor bimbing. Mendidik tidak hanya untuk menghantar ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) pendidik akan tetapi menghantar kan nilai-nilai.
Menurut Karl Heinz Pickel, mendidik adalah usaha untuk menunjukkan pengajaran anak ihwal materi serta pengetahuan yang hendak ditemui sehabis sampaumur. Heageveld mengatakan mendidik ialah pekerjaan dalam membantu anak asuh dalam mencapai kedewasaan. Mendidik ialah mengajak, memotivasi, mendukung, membantu, menginspirasi orang lain untuk melaksanakan langkah-langkah faktual yang bermanfaat bagi dirinya. Pengertian Mendidik: Dilihat dari segi isi, mendidik berkaitan erat dengan adab dan kepribadian. Apabila ditinjau dari sisi proses, maka mendidik bekerjasama dengan menunjukkan motivasi (to motivated) untuk berguru (to learn) dan mengikuti (to follow) ketentuan atau tata tertib (norma dan hukum) yang sudah menjadi akad bareng . Selanjutnya pengertian mendidik dari segi seni manajemen dan tata cara yang dipakai, mendidik lebih menggunakan keteladan dan adaptasi (JJ Rousseu)
Pendidikan merupakan aktivitas integratif olah pikir, olah rasa, dan olah karsa yangbersinergi dengan pertumbuhan tingkat akal sehat akseptor ajar. Mengajar yang dibarengi oleh aktivitas belajar-mengajar secara bersinergi sehingga bahan yangdisampaikan dapat memajukan wawasan keilmuwan, tumbuhnya kemampuan dan menciptakan perubahan perilaku mental/ kepribadian, sesuai dengan nilai-nilai absolute dan nilai-nilai nisbi yang berlaku di lingkungan masyarakat dan bangsa bagi anak latih adalah kegiatanmendidik. Mendidik bobotnya ialah pembentukan sikap mental/kepribadian bagi anak ajar, sedang mengajar bobotnya yaitu penguasaan pengetahuan, keterampilan dan keterampilan tertentu yang berlangsung bagi semua insan pada semua usia.
2. Arti Mengajar
Hamalik (2011:44) menyebutkan bahwa mengajar yaitu menyampaikan wawasan kepada siswa ajar atau murid di sekolah, mewariskan kebudayaankepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah (hal. 47), perjuangan mengorganisasi lingkungan sehingga membuat kondisi belajar bagi siswa (Hamalik: 2011:48) memberikan tutorial berguru terhadap murid (2011:50), aktivitas merencanakan siswa untuk menjadi warga Negara yang bagus sesuai dengan permintaan penduduk , dan sebuah proses membantu siswa menghadapi kehidupan penduduk sehari-hari (2011:52). Sejalan dengan Hamalik, Nasution dalam Suryosobroto (2009:15) mengajar ialah suatu kegiatan mengorganisasi atau mengontrol lingkungan sebaik mungkin danmenghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi belajar mengajar.Lain halnya dengan
Jika di tinjau dari segi isi maka yang di maksud dengan mengajar dapat di artikan selaku tunjangan bahan bimbing dalam bentuk ilmu pengetahuan. Prosesnya mampu dikerjakan dengan menawarkan contoh kepada siswa atau mempraktikan ketrampilan tertentu atau menerapkan rancangan yang di berikan terhadap siswa semoga menjadi kecakapan yang mampu di gunakan dalam kehidupan sehari – hari. Contoh taktik dan tata cara yang mampu di pakai untuk mengajar misalnya ekspositori dan inkuiri. Mengajar pada prinsipnya ialah membimbing siswa dalam proses aktivitas belajar mengajar. Atau dapat pula dikatakan bahwa yang dimaksud dengan mengajar ialah sebuah usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak asuh dan bahan pengajaran sehingga menjadikan terjadinya proses belajar pada diri siswa. Pada hakikatnya, mengajar bukan hanya sekedar memberikan bahan pelajaran (transfer isu) namun juga proses mengontrol lingkungan semoga siswa berguru. Makna pengajaran yang demikian sering di istilahkan dengan pembelajaran. Ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa mesti di jadikan selaku pusat dari kegiatan. hal ini diubahsuaikan untuk membentuk peradaban dan memajukan mutu kehidupan akseptor latih.
Hakikat mengajar dapat diartikan selaku suatu proses, yakni proses yang di kerjakan oleh guru dalam menumbuhkan acara berguru siswa. Makara peranan guru adalah membimbing, memimpin dan juga selaku fasilitator. Guru memberi tunjangan, menentukan arah kegiatan siswa dan membuat keadaan lingkungan yang dapat menjadi sumber bagi siswa untuk melakukan kegiatan berguru.Mengajar ialah suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab tabiat. Sehingga, berhasilnya pendidikan siswa secara formal terletak pada tanggung jawab guru dalam melakukan tugas mengajar. Wina Sanjaya (2009:208), mengajar secara deskriptif diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan (transfer of knowledge) dari guru terhadap siswa. Waini Rasyidin (2007:34) menyebutkan mengajar adalah menyajikan bahan bimbing tertentu berbentukseperangkat wawasan, nilai dan/atau deskrips iketerampilan pada seseorang atau sekumpulan orang/anak dengan maksud biar pengetahuanyang diperlukannya sekarang atau untuk pekerjaan yang mau dijalaninya akan bertumbuhsehingga ia bisa membuatkan atau meningkatkan intelegensinya secara. Johnson (2007:37), menyebutkan bahwa proses mengajar harus melibatkan siswa dalam penelusuran makna dan mesti memungkinkan siswa mengetahui arti pelajaran yang di pelajari.
Beberapa pertanyaan yang perlu diungkapkan dalam konteks ini yakni: Apa arti mendidik itu? Samakah mendidik dengan mengajar? Samakah mendidik, mengajar dengan melatih? Apakah perbedaan melatih dan membimbing? Secara etimulogi perbedaan keempat kata tersebut memang berkaitan bersahabat dengan dunia guru dan dunia pendidikan yang notabene terkesan mengaburkan arti pendidikan itu sndiri. Terkait dengan arti keempat kata tersebut Suparlan dalam bukunya yang berjudul Menjadi Guru Efektif menyebutkan perbedaan-perbedaan antara mendidik, membimbing, melatih dan mengajar sebagai berikut:
a. Mendidik.Mendidik sangat berkaitan dengan tabiat dan kepribadian. Jika ditinjau dari segi proses, maka mendidik berhubungan dengan memperlihatkan motivasi untuk mencar ilmu dan mengikuti ketentuan atau tata tertib yang sudah menjadi janji bersama. Kemudian bila ditilik dari sisi taktik dan metode yang digunakan, mendidik lebih memakai keteladan dan adaptasi.
b. Mengajar.Mengajar berupa materi asuh dalam bentuk ilmu wawasan. Prosesnya dilaksanakan dengan menawarkan pola kpada siswa atau mempraktikkan kemampuan tertentu atau menerapkan desain yang diberikan terhadap siswa semoga menjadi kecakapan yang dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Strategi dan metode yang dapat dipakai untuk mengajar misalnya ekspositori dan inkuiri.
c. Membimbing. Membimbing berkaitan dengan norma dan tata tertib. Dilihat dari sisi prosesnya, maka mendidik mampu dijalankan dengan menyampaikan atau mentransfer materi asuh yang berbentukilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan menggunakan taktik dan sistem mengajar yang cocok dengan perbedaan perorangan masing-masing siswa. Lalu jikalau dilihat dari seni manajemen dan tata cara yan digunakan, maka membimbing lebih berupa dukungan motivasi dan pelatihan.
d. Melatih. Melatih kalau ditinjau dari sisi isi adalah berupa keahlian atau kecakapan hidup (life skills). Bila ditinjau dari prosesnya, maka melatih dilakukan dengan menjadi acuan (role model) dan acuan dalam hal sopan santun dan kepribadian. Sedangkan kalau ditinjau dari seni manajemen dan tata cara yang mampu digunakan, ialah lewat praktik kerja, simulasi, dan magang.
B. Tujuan Ilmu Pendidikan
Tugas paedagogik teoritis diluar paedagogik histeris diema oleh paedagogik sistematis sehingga cabang ilmunya ini sering disebut juga ilmu mendidikan sistematis. Tugas paedagogik teoritis atau ilmu mendidik sistematis adalah menganalisis dan menyusun duduk perkara sekitar mendidik secara sistematis untuk menguraikan pokok ilmunya secara terstruktur sebagai kebulatan holistik (Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI Bag 1, 2007).
Ilmu pendidikan bertujuan menunjukkan isu atau keterangan tentang dasar-dasar pendidikan dalam berbagai suasana atau interaksi pendidikan, jalur dan jenis jenjang pendidikan untuk membekali peserta latih meraih kehidupan yang berbudaya dan berdikari yang lebih baik di periode depannya. Memberikan berita dalam arti menjelaskan masalah, karena-alasannya adalah dan kemungkinan mengupayakan dan pembekalan bagi pendidik dalam mendidik putra putrinya atau generasi berikutnya (Tim pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Buku 4, 2007).
Dari klarifikasi di atas jelas ada suatu perbedaan yang fundamental antara tujuan ilmu pendidikan dan tujuan pendidikan. Tujuan ilmu pendidik ditujukan untuk menyiapkan para pendidik-pendidik yang profesioanl. Sedangkan tujuan pendidikan ditujuan untuk berbagi peserta bimbing untuk mencapai pengembangan diri secara optimal.