MendengarkanPart Ii


PEMBAHASAN
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia umumnya dan dalam aktivitas berkomunikasi terutama. Seperti dikemukakan oleh Laird bahwa tiada kemanusiaan tanpa bahasa dan tidak ada peradaban tanpa bahasa lisan (1957). Manusia tidak berpikir hanya dengan otaknya, namun juga memerlukan bahasa sebagai mediumny. Orang lain tidak akan mampu mengetahui hasil pedoman kita bila tidak diungkapkan dengan menggunakan bahasa baik secara mulut maupun tulisan.
Demikian pula halnya peranan bahasa bagi anak. Dengan pemberian bahasa, anak berkembang dari organisme biologis menjadi eksklusif dalam golongan. Pribadi itu berpikir, berperasaan, bersikap berbuat serta memandang dunia dan kehidupan seperti penduduk di sekitarnya. Haliday (1978) mengenukakan beberapa fungsi bahasa bagi anak ialah selaku berikut:
1.      Fungsi instrumental, bahasa dipakai sebagai alat perpanjangan tangan “Tolong ambilkan pensil”
2.      Fungsi relatif; bahasa dipakai untuk menertibkan orang lain “Jangan ambil bukuku!”
3.      Fungsi interaksional; bahasa dipakai untuk bersosialisasi “Apa kabar?”
4.      Fungsi personal; bahasa dipakai untuk mengungkapkan perasaan, pendapat, dan sebagainya. “Saya bahagia sekali!”
5.      Fungsi heuristic/mencari info; bahasa digunkan untuk mengajukan pertanyaan “Apa itu?”
6.      Fungsi imajinatif; bahasa digunakan untuk menemukan kesenangan, contohnya, bermin-main dengan suara, irama.
7.      Fungsi representatif, bahasa dipakai untuk memperlihatkan gosip/ menyampaikan fakta. “Sekarang Hujan.”
A.    Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Menyimak
1.      Menyimak Sebagai Ragam Bahasa Lisan
Menurut Dedy Sugono bahasa mulut ialah bahasa yang dihasilkan dengan memakai alat ucap (organ of speech) denga fonem sebagai unsur dasarnya (1997:14). Bahasa lisan meliputi faktor lafal, tatabahasa (bentuk kata dan susunan kalimat), dan kosa kata.
2.      Pengertian Menyimak
Terlebih dulu kita perlu membedakan tiga perumpamaan yang sering orang menyamakan maknannya. Tiga istilah tersebut ialah mendengar, menyimak , dan menyimak. Dalam bahasa Inggris persamaan kata-kata menyimak yaitu to hear, sedangkan padanan kata menyimak yakni to listen. Seperti yang dikemukakan oleh  Laundstenen (1979:1) mendengar meliputi cara penerimaan suara sedangkan menyimak merupakan penerjemah  bunyi-suara yang masuk dalam arti ialah proses oleh pembicara dan mengganti arti dalam otak. Jadi mendengar adalah proses yang aktif secara sadar termasuk menghubungkan arti dengan suara yang didengar.
Menyimak berdasarkan Anderson, (1972: 69) menyimak mempunyai arti menyimak dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi. Pendapat ini dipertegas oleh Tarigan (1990:25) bahwa menyimak adalah suatu proses aktivitas mendengrkan lambang-lambang ekspresi dengan sarat perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk mendapatkan informasi, menangkap isi atau pesan. Sabartimjuga mengemukakan bahwa menyimak ialah sebuah proses yang meliputi kegiatan menyimak bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menganggap dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.
3.      Fungsi Menyimak
Seperti yang dikemukakan oleh Paul. T. Rankin dalam Tarigan (1986: 129) menurut survei yang dilakukannya ternyata persentase waktu untukmenyimak terbesar dibanding waktu untuk membaca, menulis, dan berbicara uyang dipakai responden penelitiannya. Pendapat ini juga diperkuat oleh Bromley bahwa ada dua argumentasi mengajari anak mendengarkan. Dua alasan tersebut yakni:
a.                   Anak dan orang akil balig cukup akal sebagian besar menghabiskan waktunya untuk menyimak
b.                  Kemampuan menyimak sungguh penting ketimbang cuma sekedar mencar ilmu di dalam kelas namun juga dalam kehidupan sehari-hari.
Makara, dapat disimpulkan bahwa mendengarkanmemegang peranan penting dalam kehidupan insan. Apa saja fungsi atau peranan menyimak bagi anak? Sabarti (1992: 149) mengemuakakan bahwa mendengarkanberperan selaku :
a.                   Dasar belajar bahasa
b.                  Penunjang keterampilan mengatakan,membaca, dan menulis
c.                   Penunjang komunikasi mulut
d.                  Penambah info atau pengetahuan
Adapun menurut Hunt dalam Tarigan (1986: 55) fungs menyimak yaitu:
a.                   Memperoleh gosip
b.                  Membuat korelasi antar eksklusif lebih efektif
c.                   Agar mampu menawarkan respons yang aktual
d.                  Mengumpulkan data supaya dapat menciptakan keputusan yang masuk akal
Dari uraian di atas dapat disimpulkan keterampilan menyimak mampu berfungsi untuk
a.                   Menjadi dasar belajar bahasa, baik bahasa pertama maupun bahasa kedua
Kemampuan berbahsa tidak akan dimiliki oleh seseorang bila tidak diawali dengan acara mendengarkan.
b.                  Menjadi dasar pengembangan kesanggupan bahasa tulis (membaca dan menulis)
Seperti dikemukakan oleh Tom dan Harriet Sobol kemampuan membedakan auditorial. Anak bisa membedakan suara-bunyi dilingkungan mereka dan bisa membedakan bunyi-suara abjad atau fonem yang mereka dengarkan.
c.                   Menunjang Keterampilan bahasa lainnya
Apabila bahasa pembicara sama dengan bahasa penyimak, maka penyimak dari hasil simakannya akan dapat mengetahui ciri-ciri bahasa pembicara.
d.                  Memperlancar komunikasi ekspresi
Setelah menyimak pembicara seseorang, tentu penyimak akan dapat mengenali isi atau makna pembicara tersebut.
e.                   Menambah gosip atau pengetahuan
Pengetahuan ihwal kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau gosip yang lain tidak hannya diperoleh melalui membaca, namun juga melalui menyimak.
4.      Tujuan Menyimak
Tarigan mengemukakan ada tujuh tujuan orang menyimak, adalah:
a.                   Untuk mencar ilmu
b.                  Untuk memecahkan duduk perkara
c.                   Untuk memeriksa
d.                  Untuk mengapresiasi
e.                   Untuk mengkomunikasikan ilham-inspirasi
f.                   Untuk membedakan bunyi-bunyi
g.                  Untuk meyakinkan
Sejalan dengan pertimbangan tersebut Sabarti juga mengemukakan beberapa tujuan menyimak yaitu:
a.                   Menyimak untuk berguru
b.                  Menyimak untuk menghibur diri
c.                   Menyimak untuk menganggap
d.                  Menyimak untuk mengapresiasikan
e.                   Menyimak untuk memecahkan masalah
Dari pertimbangan di atas dapat ditarik kesimpulan tujuan menyimak bagi anak yakni:
a.                   Untuk belajar
Bagi anak Taman Kanak-kanak tujuan mereka menyimak pada umumnya ialah untuk mencar ilmu.
b.                  Untuk mengapresiasi
Artinya menyimak bertujuan untuk dapat mengetahui, menghayati, dan menilai materi yang dismak.
c.                   Untuk menghibur diri
Menyimak yang bertujuan untuk menghibur diri artinya dengan menyimak anak merasa senang dan gembira.
d.                  Untuk memecahkan duduk perkara yang dihadapi
Tujuan ini umumnya ditemuai pada orang remaja. Orang yang sedang punya masalah bisa mencari pemecahannya melalui aktivitas menyimak.
B.     Pengembangan Kemampuan Menyimak di Taman Kanak-kanak
1.   Jenis-jenis Menyimak Yang Dikembangkan di Taman Kanak-Kanak
Kemampuan berbahasa ialah salah satu kesanggupan dasar yang dikembangkan di Taman Kanak-kanak. Kemampuan bahasa lisan yaitu kemampuan berbahasa yang diprioritaskan untuk dikembangkan di lembaga ini. Adapun jenis-jenis menyimak yang dapat dikembangkan untuk anak Taman Kanak-kanak berdasarkan Bromley (1990) adalah sebagai berikut.
a.                   Menyimak Informatif
Ada beberapa aktivitas yang mampu direncanakan atau diperintahkan kepada anak untuk membuatkan kemampuan menyimak informatif.
1)                  Membiarkan/menyuruh anak menutup mata kemudian menundukkan kepalanya di atas meja, kemudian suruh mereka membedakan bunyi (meraut pensil, mendorong buku, membuka pintu, mendorong kursi) kemudian tanyakan kepada mereka untuk menebak suara apa yang timbul.
2)                  Mengajarkan kepada anak-anak bagaimana mendapatkan pesan telepon secara singkat.
3)                  Mengajak anak-anak berjalan-jalan.
b.                  Menyimak Kritis
Beberapa kegiatan yang mampu menyebarkan kesanggupan mendengarkankritis pada anak ialah selaku berikut.
1)                  Membacakan kisah pendek lalu ajak anak untuk mengungkapkan ilham utama dari kisah yang mereka dengar. Untuk menolong anak usia TK mengungkapkan inspirasi cerita mampu dipandu dengan pertanyaan dari guru.
2)                  Membacakan teka-teki dan mengajak anak menebak banyak sekali jawaban.
3)                  Mengajak bawah umur membuat teka-teki sendiri lalu membacakan pada sobat-temannya.
c.                   Menyimak Apresiatif
Ada tiga media yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan menyimak ini, yaitu:
1)                  Musik, ialah media yang paling konkret untuk menolong anak menghargai dan menikmati apa yang didengar.
2)                  Bahasa yang berirama, meliputi semua sajak Taman Kanak-Kanak. Membacakannya dengan lantang di depan anak menolong mereka mengerti dan merasakan irama dan ritme bahasanya.
3)                  Patung visual, berafiliasi dengan music yang membuat atmosfer khusus atau irama yang menciptakan pesan yang disampaikan diperkirakan dapat lebih memperbesar ketertarikan anak dalam menyimak .
Adapun beberapa aktivitas yang mampu diberikan untuk meningkatkan kesanggupan mendengarkanapresiatif pada anak yaitu selaku berikut.
1)                  Membacakan anak koleksi cerita, mirip dongeng binatang atau dongeng lain sesuai dengan keperluan dan kesanggupan anak untuk mengenalkan anak pada pengulangan kata dan nyanyian yang berulang. Bicarakan tentang perasaan, suasana hati, atau gambaran yang timbul dalam kisah.
2)                  Mengundang seorang pencerita untuk mendatangi kelas, sehingga anak mampu berguru untuk menikmati bentuk kesenian khusus.
2.      Strategi Pengembangan Kemampuan Menyimak
Beberapa taktik dapat dipakai untuk memajukan kesanggupan menyimak. Paley dalam Bromley mengemukakan bahwa ada beberapa cara yang dapat dikerjakan oleh orang cukup umur sebagai acuan pada anak agar menjadi pendengar aktif. Cara-cara tersebut diantaranya yakni:
1                    Tetap membisu. Artinya penyimak tidak menambahkan kata-kata ketika terjadi keragu-raguan dikala seorang pembicara sedang berhenti. Makara, di sini guru mesti menjadi teladan penyimak yang bagus. Jika anak bertanya, guru jangan eksklusif menjawab sebelum pertanyaan itu selesai diajukan anak.
2                    Teori dan observasi membuktikan bahwa anak akan berguru lebih banyak bila guru menyimak lebih banyak (Bromley).
3                    Partisipasi Kelompok. Kegiatan yang dapat dikerjakan secara berkelompok yang mampu meningkatkan kesanggupan mendengarkananak adalah seperti melakukan pekerjaan berpasangan, bermain tugas atau dramatisasi dan lain-lain.
Secara lebih khusus tata cara-sistem yang dapat digunakan untuk berbagi kesanggupan mendengarkanpada anak Taman Kanak-kanak yaitu selaku berikut.
a.                   Simak – Ulang Ucap
Metode simak-ulang ucap umumnya digunakan dalam memperkenalkan suara-bunyi tertentu seperti suara kendaraan, suara binatang, bunyi pintu ditutup atau juga suara bahasa.
b.                  Simak – Kerjakan
Model ucapan guru berisi kalimat perintah. Anak mereaksi atas perintah guru. Reaksi anak dalam bentuk tindakan. Penggunaan sistem ini mampu dilakukan dalam bentuk permainan atau perlombaan.
c.                   Simak – Terka
Guru mempersiapkan benda-benda yang tidak dikenali atau tidak diperlihatkan kepada anak. Lalu menyebutkan ciri-ciri benda tersebut dan anak diperintahkan untuk mengira benda yang dimaksud.
d.                  Menjawab Pertanyaan
Guru merencanakan bahan simakan berupa cerita. Sangat diperlukan taraf kesukaran kisah baik dari segi isi maupun bahasanya disesuaikan dengan kemampuan anak. Cerita tersebut juga kisah yang actual dan mempesona bagi anak. Kemudian guru menyampaikan materi tersebut secara ekspresi, baik dengan menceritakan maupun dengan membacakannya. Lalu guru mengajukan pertanyaan sehubungan dengan cerita tersebut.
e.                   Parafrase
Guru merencanakan sebuah puisi yang sesuai untuk anak. Guru membacakan puisi tersebut. Anak mendengarkandan kemudian ditugaskan menceritakan kembali isi puisi tersebut dengan kata-kata tersendiri.
f.                   Merangkum
Guru mempersiapkan bahan simakan berupa dongeng yang tidak terlalu panjang. Isi dan bahasanya juga diubahsuaikan dengan kemampuan anak. Setelah guru bercerita anak ditugaskan untuk menceritakan isi kisah tersebut dengan kalimat sendiri.
g.                  Bisik Berantai
Metode ini juga dapat anda pakai di TK. Guru membisikkan sebuah pesan terhadap seorang anak. Atau, yang dibisikkan juga mampu berupa tiga kata berurutan sesuai tema tertentu.
h.                  Identifikasi Kata Kunci
Metode kenali kata kunci ini bahwasanya lebih cocok diberikan untuk anak usia SD artinya untuk anak yang telah mempunyai pengetahuan wacana struktur kalimat.
Perlu juga diketahui hal-hal yang mesti diperhatikan dalam memilih sistem tersebut. Untuk memilih sistem mana yang hendak kita gunakan apalagi dulu guru harus memperhatikan beberapa hal, yakni apa tujuan yang akan dicapai, suasana dan kondisi kelas, kesesuaian dengan anak, penguasaan atau pengetahuan guru wacana metode tersebut, dan lain-lain.
3.      Program Kegiatan Pengembangan Menyimak
Beberapa teladan acara acara yang bermaksud untuk mengembangkan kesanggupan mendengarkanpada anak Taman Kanak-kanak.
1.                  Tema: Binatang
a.                   Kemampuan atau hasil berguru yang diharapkan:
Menyebutkan banyak sekali bunyi/bunyi tertentu.
b.                  Kegiatan:
Menyebutkan bermacam bunyi/suara yang diperdengarkan.
c.                   Metode atau Teknik:
Tanya jawab dan penugasan.
d.                  Alat Peraga atau Media:
1)                    Kaset rekaman suara-suara hewan.
2)                    Gambar-gambar binatang yang mengeluarkan bunyi.
e.                   Langkah-Langkah Pelaksanaan
1)                  Guru menugaskan anak memejamkan mata dan mendengarkan kaset.
2)                  Anak ditugaskan menyebutkan kembali bunyi apa yang sudah didengarnya.
3)                  Secara berurutan, contohnya bunyi kucing, bunyi anjing, bunyi bebek atau bunyi macan.
4)                  Anak ditugaskan untuk menceritakan apa yang telah didengarnya dan menirukannya. Sewaktu anak menceritakan mampu sambil memperlihatkan gambar binatang yang dimaksud.
f.                   Catatan: Bunyi-suara yang akan diperdengarkan dalam acara ini bisa divariasikan contohnya dengan suara karakter, bunyi pintu ditutup, bunyi buku digeser dan lain-lain.
                                                        
DAFTAR PUSTAKA
Dhieni, Nurbiana. Metode Pengembangan Bahasa. Universitas Terbuka.
Chaer, Abdul. 2003. Psikolingustik Kajian Teoretik. Jakarta : Rineka Cipta.