Dan janganlah ananda mengikuti apa yg ananda tak memiliki wawasan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, pandangan & hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS Al-Isra`:36).
Begitulah Allah SWT berfirman & mengingatkan pada umat Islam semoga bergerak berdasarkan ilmu yg kita punya. Termasuk dlm hal tabarruk.
Abu Ayub Al-Anshari & istrinya mencari berkah atau tabarruk dgn menyantap masakan yg tersisa dr santapan yg mereka berikan pada Rasulullah SAW.
Imam Al-Bukhari & Imam Muslim meriwayatkan begitu banyak hadis yg menuturkan kebiasaan mencari berkah dr sisa bekas Rasulullah SAW. Atau bertawasul dgn benda-benda itu untuk mencari kesembuhan, pertolongan, taufik & sebagainya.
Di antara hadis yg mengatakan wacana berkah ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari di dlm kitab Ash-Shahih pada belahan Kitab Al-Libas pada bagian Ma Yudzkaru fi Asy-Syaib (hal-hal yg berkenan dgn uban). Di dlm hadis tersebut dinyatakan bahwa Umm Salamah ra, istri Rasulullah pernah mengumpulkan rambut Rasulullah dlm suatu botol. Tatkala seorang sahabat terjangkit sakit mata atau penyakit lainnya, ia akan mengantarkan air pada Umm Salamah. Selanjutnya Umm Salamah lazimnya akan mencelupkan rambut Rasulullah ke dlm air itu, untuk lalu diminum oleh orang yg bersangkutan dgn niat awal tawasul & tabarruk dr rambut Rasulullah SAW.
Sebuah hadits bernada sama diriwayatkan oleh Imam Muslim di dlm kitab Al-Fadhail pada bagian Thib Araqih (wanginya keringat Rasulullah SAW). Di dlm hadits itu disebutkan bahwa pada suatu hari Rasulullah masuk ke kediaman Umm Salim tatkala ia tak di rumah, kemudian tidur di atas ranjangnya. Tak lama kemudian, Umm Salim timbul. Rasulullah SAW kala itu sedang berkeringat. Maka Umm Salim pun menghimpun keringat itu dgn cara memerasnya dr kain ganjal tidur Rasulullah lalu dimasukkan ke dlm botol. Sesaat kemudian Rasulullah SAW tersadar & langsung mengajukan pertanyaan pada Umm Salim.
“Apa yg kamu lakukan, wahai Umm Salim?”
Umm Salim menjawab, “Wahai Rasulullah, kami mencari berkah dr keringat ini untuk anak anak kami yg masih kecil.”
Rasulullah SAW bersabda,”engkau benar,” (HR. Muslim) [@paramuda /Wargamasyarakat]