Memuji Namun Jangan Lebay

MEMUJI TAPI JANGAN LEBAY

Pujian itu harus selaras dengan perasaan. Anda boleh memuji orang lain asalkan itu tidak berlebihan.  Jika berlebihan dan tidak sesuai dengan perasaan orang yang Anda puji, bisa jadi itu akan membuat ia tersinggung.

Mungkin masi banyak di antara kita yang sekedar memuji tanpa pernah berfikir apakah kebanggaan tersebut betul-betul mengasyikkan atau tidak.  Makauntuj menyingkir dari hal buruj itu terjadi, baikny Anda amati hal berikut ini :

Memuji ialah sesuatu yang diharapkan namun mampu menjadi sesuatu yang menyebalkan.  Oleh alasannya itu,  Anda harus mengamati bahwa kebanggaan itu mesti disampaikan secara sederhana saja dan juga spesifik.  Misalnya : Anda memuji dengan perkataan seperti,  “Anda yakni seorang juru masak yang sangat jago. ” ini jauh lebih elok bila Anda menyampaikannya dengan kalimat mirip, “Masakan Anda sungguh yummy sekali rasanya. ” Ini memberi pesan bahwa Anda tidak boleh membandingkan prestasi ia dengan orang lain.  Sebuah pujian atau komentar haruslah menciptakan orang  tersanjung atas apa yang mereka usahakan.

Ketulusan yaitu kunci dalam memperlihatkan pujian.  Sebuah kebanggaan artifisial mudah di kenali dan mampu memalukan kedua belah pihak, baik yabg memberi maupun yabg mendapatkannya.  Pujian semestinya spontan, sederhana, dan konkret.

Pujian mesti tiba pada waktu yang tepat.  Pujilah seseorang saat mereka mencapai sesuatu.  Jika ada argumentasi tertentu yang menciptakan Anda kehilangan monent atau peluang untuk memuji seseorang secara impulsif, Anda boleh meninggalkan catatan atau kartu berisi pesan.

Pilihlah kata-kata lujian tergantung pada korelasi Anda dengan orang itu.  Misalnya,  jikalau ingin mengomentari gaun sobat, tentukan Anda berdua yakni teman baik.  Pujian adalah pertimbangan yang tidak mampu diterima oleh siapa pun, khususnya orang aneh.  Oleh alasannya itu,  berhati-hatilah dikala memuji.