Membatasi Keturunan, Bolehkah?

Mempunyai keturunan yaitu impian semua orang yg telah melalui jenjang pernikahan karena itu yakni salah satu maksudnya. Keturunan yg shalih & berbakti ialah idaman siapa saja.

Orang beriman meyakini bahwa rezeki semua makhluk yg bernyawa sudah ditanggung Allah Ta’ala mirip disebutkan dlm firman-Nya,

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِيْنٍ

Dan tak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan seluruhnya dijamin Allah rezekinya. ia mengetahui tempat kediamannya & daerah penyimpanannya. Semua (tertulis) dlm Kitab yg positif (Lauh Mahfuzh). (QS. Hud: 6).

Dengan memahami ayat ini, siapa saja beriman tak khawatir memiliki anak berapa pun jumlahnya. Mereka percaya, bahwa hanya Allah yg menanggungnya. Tentunya disertai dgn perjuangan & doa yg maksimal.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيْرًا

Dan janganlah ananda membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yg memberi rezeki pada mereka & kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh sebuah dosa yg besar. (QS. Al-Isra`: 31).

Dalam surat lain, Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Katakanlah (Muhammad), “Marilah gue bacakan apa yg diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dgn apa pun, berbuat baik pada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu alasannya adalah miskin.

Kamilah yg memberi rezeki kepadamu & pada mereka; janganlah ananda mendekati perbuatan keji, baik yg tampakataupun yg tersembunyi, janganlah ananda membunuh orang yg diharamkan Allah kecuali dgn argumentasi yg benar. Demikianlah ia menyuruh kepadamu supaya ananda mengerti. (QS. Al-An’am: 151).

  Dianggap Keajaiban Dunia, Ternyata Ini Dilaknat Allah Azza wa Jalla

Dalam dua ayat di atas dinyatakan larangan untuk membunuh anak sebab takut miskin atau alasannya kemiskinan. Sebab, rezeki insan sudah ditentukan oleh Allah Ta’ala. Sehingga, tak ada ungkapan jika punya banyak anak maka rezeki seseorang akan menyusut.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Membatasi Keturunan, Bolehkah? (Bagian 2)