Media Umum, Inovasi Yang Di Gunakan Orang Batak Siregar 2016

Orang Indonesia memakai teknologi yang dibuat oleh Amerika Serikat, maka memiliki peranan terhadap kepentingan ekonomi, prilaku hewan Silaban – Siregar menuju agama Islam (Indonesia) contohnya. Jelas bagaimana mereka berevolusi sesuai dengan habitatnya. Pada tahun 2017 media umum menjadi intelektualitas dengan pengabdian yang baik, dan sesuai dengan ekonomi di hasilkan.

Ketika mereka hendak menggunakan aneka macam perangkat teknologi terang bagaimana mereka hidup dengan kebutuhan seksualitas mereka, mirip ekonomi, pendidikan, dan kedokteran. Sehingga dalam hal ini dapat diketahui bagaimana mereka hidup pada tata cara tersebut.

Sebagai orang berstatus sosial buruh pelabuhan contohnya, mereka hidup dengan cara mereka jelas bagaimana mereka melanjutkan kelas sosial mereka selaku orang Indonesia. Budaya yang tidak sampaikan forum pendidikan, terang bagaimana membangun karakteristik orang Batak Silaban itu di Pontianak, dengan etika mereka hidup pada budaya mereka (makan orang) dan (makan uang), atau penganggu agama hingga tahun 2018.

Mereka hidup dengan caranya, misalnya datang – tiba datang kerumah dari hasil PDI Perjuangan dapil Kota Pontianak. Perompak kapal, dan hidup dengan karakteristik pendidikan dan pendidik jelas, darimana sumber ekonomi mereka peroleh.

Hidup dan kelakuan mereka tanpa disadari kehilangan tata cara ekonomi, politik, dan secara hukum hal ini mampu di tuntun dengan Undang – Undang yang dipraktekkan sebagai orang Indonesia. Kepercayaan hidup mereka selaku perompak kapal, terperinci alasannya etnik  menerangkan banyak sekali hal terkait tata cara ekonomi merteka dan pembangunan Nasional Republik Indonesia.

Dari hal ini, dapat menjelaskan banyak sekali problem ideology maka mereka hidup dan bersembunyi dibalik tembok gereja Protestan Batak, perkampungan Golkar – PDI Perjuangan, dan menggangu lingkungan RT 003 Siregar dengan berbagai pertentangan sosial yang diciptakan pada era lalu 1967 – 1999. Itu ialah kejelekan dan kehidupan kelas sosial Batak – Tionghoa – Dayak.

  Kehidupan Sosial, Ekonomi Penduduk Tionghoa - Pribumi Di Pontianak – Jakarta 2000 - 2008

Bagaimana mereka hidup mengakses sistem ekonomi, hal ini diterangkan dengan pembangunan Nasional RI lewat sistem ekonomi Liberal ( Barat ), maka mampu dijelaskan dengan berbagai faktor kehidupan ekonomi Rakyat Indonesia bekerjsama pada tahun 1930an sudah terjadi, secara khusus di pulau Jawa. Hanya banyak yang mengakui bahwa ekonomi, dan pembangunan Indonesia, dari orang Batak dan Jawa.

Persaingan pendidikan juga diterapkan, guna mengakses ekonomi politik mereka secara biasa dengan fungsi dan ajaran agama, terperinci menjadi akidah dari setiap manusia insan. Tanpa terkecuali mereka hidup dan hidup sesuai dengan faktor karakteristik Islam padahal mereka Protestan, Silaban – Marpaung – Jawa (perompak kapal).