Media Umum Facebook Telah Ada Sejak 400 Tahun Silam


 kalau kita berpikir bahwa media sosial seperti Facebook adalah hasil dari kecanggihan int Media Sosial Facebook Sudah Ada Sejak 400 Tahun Silam
Sebuah buku yang disebut “Alba Amicorum”, yang membuktikan
 bahwa insan sudah mengenal media umum semenjak ratusan tahun kemudian.

Tahukah anda jikalau media umum seperti Facebook sudah ada sejak kala 16 atau kurang lebih 400 tahun kemudian?
Di Liputan6.com dijelaskan, jika kita berpikir bahwa media umum mirip Facebook yakni hasil dari kecanggihan internet di zaman terbaru saat ini, maka kita salah besar. Karena ternyata insan sudah mengenal media sosial semenjak ratusan tahun kemudian tepatnya pada abad ke-16. Pada era ke-16 ada sebuah buku yang disebut Alba Amicorum dalam bahasa latin yang jikalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia mempunyai arti : buku sobat.
Penasaran seperti apa rupa media sosial jaman dulu ? Yuk, kita cari tahu melalui 7 fakta Alba Amicorum, media umum mirip Facebook yang eksis 400 tahun lalu.


 1. Wadah remaja untuk bersosialisasi

Sophie Reinders, peneliti asal Belanda, belum lama ini mendalami tentang bagaimana buku teman jaman dulu itu berkembang dan berfungsi selaku media umum di jaman terbaru. Menurut Sophie, Alba Amicorum dipakai untuk membangun dan memperkuat kekerabatan langsung kaum sampaumur ningrat di Eropa Utara pada permulaan 1560.
2. ‘Share’ pengalaman langsung

Isi buku teman umumnya ialah sharing pengalaman pribadi bisa berupa puisi, musik, curhatan atau mungkin pendapat perihal hal tertentu. Makin terlihat mirip sesuatu atau beberapa hal sejenis di masa sekarang bukan? 


3. Comment pengalaman teman

Selain itu, buku sahabat juga bisa meminta komentar atau balasan sobat tentang sharing yang sudah dibuat. Pemilik buku itu bisa kita anggap seperti akun profil media umum kita saat ini. Bedanya, jikalau jaman dahulu, pemilik buku memberikan kepada teman dan menunjukkan apakah beliau ingin memberi komentar atau enggak.

4. Bermula dari universitas

Sama seperti Facebook, buku sobat Alba Amicorum dimulai dari universitas. Pada kurun ke-16, bangsawan muda Belanda, Jerman dan Perancis bepergian dalam rangka tur pendidikan keliling Eropa untuk menerima pelajaran dari aneka macam daerah. Untuk merekam perjalanan mereka, tiap anak muda itu memiliki satu buku. Buku tersebut lalu dipakai untuk mencatat pengalaman dan juga kesan pesan dari orang-orang yang mereka jumpai. Mulai dari akademisi, filsuf, ilmuwan, seniman dan pastinya sesama murid.

5. Siapa yang menciptakan gambar indah di buku sobat?

Kalau kita lihat beberapa gambar yang direkam untuk penelitian Sophie, terlihat jika buku teman berisikan gambar-gambar indah. Siapa yang membuat gambar tersebut? Apakah sang pemilik buku? Ternyata yang menciptakan gambar indah tersebut adalah para seniman ternama periode tersebut. Tidak heran kalau hanya para bangsawan saja yang mempunyai Alba Amicorum.

6. Buku sobat laki-laki lebih seperti LinkedIn
Alba Amicorum di era itu digunakan para darah biru muda laki-laki untuk memberi citra profesional dirinya. Sehingga, buku itu akan jadi rujukan wacana pengalaman pentingnya di dunia pendidikan maupun kerja. Dan juga untuk menambah koneksi dengan orang-orang lain. Mirip seperti LinkedIn, media sosial yang digunakan sebagai tumpuan dan koneksi.

7. Buku sobat wanita lebih seperti Facebook
Wanita pada zaman itu tidak terlalu dibebaskan untuk berkeliling dunia. Walau demikian, mereka tetap mempunyai Alba dengan fungsi yang sedikit berbeda. Alba yang dipakai para bangsawan perempuan mirip Facebook mirip membangun dan memperkuat persahabatan, bertukar info, bersenda gurau, dan juga aba-aba wacana laki-laki idaman. (sumber)