Apa yg paling diharapkan ketika idul fitri tiba? Kebanyakan orang akan menjawab duit. Bagaimana tak, semua kebutuhan lebaran mesti dibeli dgn uang, sementara anda tak mempunyai uang.
Betapa sengsaranya menghadapi realita bila idul fitri kali ini anda betul-betul bokek. Padahal idul fitri hanya terjadi setahun sekali & menjadi momen paling membahagiakan.
Setelah sebulan sarat berpuasa, lebaran sangat dinantikan-tunggu sebagai bentuk kemenangan melawan haus, lapar & hawa nafsu.
Sayang beribu sayang, uang tak ada tentu tak ada pula tradisi idul fitri yg mampu dijalankan. Lalu, apa saja tradisi yg luput dr diri anda dikala tidak punya duit? 3 tradisi ini takkan anda kerjakan selama tak memegang uang, yaitu:
Daftar Isi
1. Pulang kampung—
Mudik, ungkapan inilah yg dipakai oleh masyarakat kita untuk mengungkapkan makna balik kampung.
Kembali ke kampung halaman selama beberapa saat sehabis merantau menjadi momen paling dinantikan-tunggu. Tapi kali ini anda tak bisa pulang kampung, karena keterbatasan uang yg dimiliki.
Boro-boro uang untuk mudik, uang untuk makan selama beberapa hari saja mungkin anda tak ada. Makara, kuburkan dulu niat anda untuk balik ke kampung halaman & bertemu sanak kerabat.
Pulang kampung dgn perbekalan seadanya sama saja dgn memaksakan diri. Apalagi melakukan mudik dgn mengendarai sepeda motor, seharusnya jangan kerjakan.
Pasalnya menempuh perjalanan selama beberapa jam iatas sepeda motor sungguh rawan dgn kecelakaan.
Belum lagi fisik yg terforsir untuk menghadapi rintangan di jalanan. Kalau tak besar lengan berkuasa, anda bukannya pulang kampung, malah mengirimkan badan ke tempat tinggal sakit terdekat.
Untuk anda yg sudah sudah biasa pulang kampung dgn motor, berpikirlah ulang. Di zaman sekarang, sudah banyak moda transportasi yg menyediakan layanan pulang kampung.
Manfaatkan transportasi tersebut dgn sebaik-baiknya. Bila perlu, pesan tiket perjalanan anda dr jauh-jauh hari untuk mendapatkan harga lebih hemat biaya.
2. Pakaian baru—
Entah tradisi drmana, datang-datang saja lebaran identik dgn baju gres. Mungkin tak menjadi problem bila anda mampu THR dr kantor, tapi bagaimana dgn mereka yg tak mendapatkannya.
Bisa jadi persoalan lagi kalau seluruh keluarga minta dibelikan pakaian baru untuk lebaran. Mau beli pakai apa? Pastinya pakai uang, tapi drmana anda mendapatkan uang banyak untuk membelikan busana semua anggota keluarga?
Meskipun pusat perbelanjaan & mall menunjukkan diskon besar-besaran, harganya tetap saja mahal untuk mereka yg tak mempunyai uang.
Belum lagi harga-harga tersebut sudah dinaikkan berkali-kali lipat dr harga biasanya. Bisa anda bayangkan berapa banyak uang anda yg terkuras di mall saja? Apalagi setiap tahunnya ada saja demam isu fashion gres yg terkenal.
Baju ala artis A, artis B, atau malah artis C menjadi panutan penduduk untuk versi idul fitri kali ini. Tak mengikuti ekspresi dominan fashion, anda mampu dicap dgn kata-kata ketinggal zaman atau old fashion.
3. Angpao atau THR—
Tradisi lainnya yg tak mampu anda lakukan dikala tak memiliki duit ialah menunjukkan THR. Jangankan menunjukkan THR, anda tak pulang kampung di tahun ini bukan? Masyarakat kita sudah sudah biasa dgn tradisi lebaran yg satu ini, mulai dr belum dewasa hingga orang tua.
Semuanya meminta jatah THR dr keluarga yg sudah bekerja. Benar sih jika berbagi akan memperbesar rezeki, tapi duit mana yg akan dibagikan untuk jatah THR sanak saudara?
Di Indonesia sendiri, kadang kala orang-orang menganggap mereka yg tak menunjukkan THR sebagai orang yg pelit.
Padahal mereka tak tahu bagaimana perjuangan anda mampu sampai ke kampung halaman. Bisa jadi anda pulang kampung dgn uang yg terbatas & mempertaruhkan nyawa di jalanan.
Jadi, sudah seberapa siap anda mendapat cibiran dr orang sekitar alasannya adalah mangkir menawarkan THR? Jika belum siap, pikir-pikir ulang planning anda pulang kampung atau pulang ke kampung halaman.
Tak ada yg tahu niscaya semenjak kapan tradisi-tradisi idul fitri di atas mulai dilaksanakan. Bahkan tak ada yg tahu siapa yg pertama kali mencetuskan pemikiran tersebut. Satu yg pasti, semua tradisi di atas sudah dikerjakan dengan-cara turun-temurun & selama beberapa tahun.
Bisa dikatakan kebiasaan tersebut telah mengakar & sukar dilepaskan dr kehidupan penduduk . Mengingat momen idul fitri menjadi momen tahunan yg tak terjadi setiap hari. Terlebih idul fitri identik dgn kebahagiaan yg berlimpah ruah serta euforia masyarakat.
Anda tentu setuju jikalau idul fitri bukan sekedar kemenangan bagi umat muslim, tetapi menyebarkan. Sayangnya banyak orang yg salah kaprah dgn makna membuatkan disini.
Kebanyakan orang berasumsi menyebarkan disini adalah berbagi duit, padahal tak demikian. Berbagi dapat dikerjakan dlm bentuk apapun, termasuk menyebarkan dongeng, ide, atau waktu dgn orang-orang tersayang.
Sangat susah mengubah persepsi orang-orang tentang tradisi lebaran yg sudah mendarah daging. Jadi, mulailah mendapatkannya & berbesar hati jika lebaran kali ini anda tak bisa melaksanakan tradisi tersebut.