Pada alhasil nanti, apabila iblis terlaknat sudah hingga waktunya mengalami akhir hayat, Allah memerintahkan Malaikat Izrail untuk mencabut nyawanya. Malaikat Izrail lalu menemui Iblis dengan menggunakan busana haibah beserta Malaikat Zabaniyah (juru siksa neraka). Malaikat Izrail melotot pada Iblis seraya berkata: “Hai Khabits! hai syetan yang terlaknat, pada hari ini aku akan mencabut nyawamu, sudah berapa tahun umurmu dan telah berapa banyak orang yang sudah engkau sesatkan.”
Betapa terkejutnya Iblis, saat itu juga itu juga Iblis kemudian berlari ke arah timur, hingga di ujung timur Malaikat Izrail berlari ke arah barat dan Malaikat Izrail juga sudah berada di ujung barat, Iblis merasa putus asa kemudian berdiri di tengah-tengah dunia tepat di makam Nabi Adam as. Iblis menyesal lantaran waktu itu dia membangkang sambil menyombongkan diri tidak bersujud terhadap Nabi Adam as. Sehingga dia termasuk kelompok makhluk yang durhaka terhadap Allah Swt.
Iblis lalu berkata di makam Nabi Adam as: “Hai Adam! karena engkau saya dilaknat dan sebab engkau saya ditolak.” Lalu iblis berkata pada Izrail: “Hai Malaikat Maut! minuman apa yang mau engkau minumkan padaku dan dengan siksa yang mana engkau akan mencabut nyawaku.”
Malaikat Izrail menjawab: “Dengan minuman neraka Lazha dan Sa’ir.” Iblis kemudian jatuh tersungkur hingga sampai pada bumi dimana beliau diturunkan, sampai disitu iblis dihujani dengan tombak oleh Malaikat Zabaniyah, dan hasilnya mengalami sakaratul maut. Pedihnya sakaratul maut yang dinikmati manusia dan jin menjadi satu pada iblis yang terlaknat, maka tamatlah riwayat iblis.