Mati Musnahnya Bangkai Ya’juj Ma’juj

Telah dijelaskan di muka, pada zaman Ya’juj Ma’juj tersebut Nabi dan kaum muslimin mengungsi ke gunung Thur. Di situ mereka kekurangan pangan. Nabi Isa dan kaum muslimin memohon kepada Allah semoga Ya’juj Ma’juj segera dimusnahkan. Allah yang maha pemurah kemudian menurunkan banyak ulat-ulat yang menggerogoti Ya’juj Ma’juj, seketika itu Ya’juj Ma’juj mati seluruhnya tanpa ada yang tersisa.

Dalam riwayat lain diterangkan: “Ya’juj Ma’juj akan mati alasannya adalah diamuk oleh angin puyuh, yaitu angin yang sudah membinaskaan kaum ‘Ad. Dikarenakan sangat besarnya angin tersebut, maka hanya dalam satu jam Ya’juj Ma’juj yang sangat banyak jumlahnya itu dapat mati tanpa, tersisa sedikitpun.

Setelah itu Nabi Isa, dan kaum muslimin bersyukur terhadap Allah Swt, dan keluar dari daerah pengungsiannya, tapi akhirnya mereka merasa sulit lagi dikarenakan mereka merasa tidak bisa merawat bangkai Ya’juj Ma’juj yang sungguh banyak tersebut. Nabi Isa as. Lalu berdoa terhadap Allah Swt. Kemudian Allah menurunkan burung-burung yang besar yang berwarna hitam dan mempunyai paruh, yang sama dengannya dikala ini adalah burung cangak, burung tersebut menggondol bangkai Ya’juj dan Ma’juj dan dibuang ke tanah Mahbal, yaitu tanah yang tidak dihuni manusia.

Dalam riwayat yang lain: Bangkai Ya’juj Ma’juj tersebut dibuang ke lautan dan disantap ikan, sehingga pada waktu itu ikan-ikan di lautan jadi gemuk-gemuk, tubuhnya berlemak lantaran tidak pernah menemukan kuliner yang empal-empalan seperti waktu itu, Nabi Isa dan kaum muslimin pun bersyukur terhadap Allah, namun mereka masih merasa jijik lantaran kotoran Ya’juj Ma’juj bertebaran dimana-mana hingga tiada tempat yang bersih dari kotoran Ya’juj Ma’juj dan juga baunya yang menusuk hidung. Lalu Nabi Isa berdoa terhadap Allah, maka Allah menurunkan hujan yang deras untuk membersihkan kotoran Ya’juj Ma’juj, orang-orang Islam kemudian bersyukur kepada Allah dan merasa gembira, meskipun bau bangkai tersebut baru hilang setelah 7 tahun.

  12 Barisan di Padang Mahsyar Berkumpulnya Manusia

Mulai dikala itu Nabi Isa as, menata dunia, menunjukkan ketenteraman bagi umat berdasarkan syariat agama Islam, orang yang tadinya kafir dan besar kepala hatinya, semua bersegera dengan tulus dan lapang dada memasuki agama Islam.