IDEOLOGI BESAR DUNIA
A. Pengertian Ideologi
Ideologi yakni sebuah persepsi atau tata cara nilai yang menyeluruh dan mendalam ihwal bagaimana cara yang sempurna,yakni secara sopan santun dianggap benar dan adil,mengontrol tingkah laku bersama dalam aneka macam segi kehidupan.Ideologi ialah Suatu aliran yang diyakini kebenarannya untuk mengendalikan tingkah laku yang menonjolkan suatu ciri khas tertentu. Ciri-cirinya antara lain menerapkan sistem ekonomi kapitalis, perekonomian diserahkan terhadap perseorangan, di bidang politik diketahui adanya partai oposisi. Dalam bidang sosial budaya anggota penduduk condong mementingkan diri langsung. Dalam ideologi ini dipraktekkan paham sekuler.
Ideologi adalah kumpulan wangsit atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir kala ke-18 untuk mendefinisikan “sains perihal pandangan baru“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu. Secara lazim mampu diartikan sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang secara umum dikuasai pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk memberikan pergeseran lewat proses anutan normatif. Ideologi yakni metode pedoman absurd (tidak hanya sekadar pembentukan inspirasi) yang diterapkan pada dilema publik sehingga membuat desain ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap anutan politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak ditaruh sebagai metode berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).
B. Macam-Macam Jenis Ideologi Di Dunia Beserta Ciri-Ciri dan Penjelasannya Terlengkap
1. Ideologi Fasisme
Ideologi Fasisme ialah sebuah ideologi yang melakukan gerakan politik penindasan. Fasisme melawan kaidah budbahasa dan mempunyai budaya yang rasis. Ideologi fasisme memiliki ciri rasialisme , cara berpikir dibatasi , menganggap kritik sebagai kejahatan , politik menguasai dunia untuk kepentingan pribadi. Contoh negara yang menganut ideologi fasisme yaitu Italia.Fasisme ialah sebuah paham politik yang mengagungkan kekuasaan otoriter tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sungguh fanatik dan juga adikara sungguh kentara.
Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang bermakna seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini ialah simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah.
Negara yang menganut paham fasisme ialah Italia, dan Jerman.
Fasisme memiliki konsep dasar bahwa negara memiliki sebuah kehidupan, kesatuan dan kewenangan yang tidak selalu sama seperti yang diinginkan individu. Orang dibentuk seragam dan menjalani disiplin tertentu dalam rangka meraih tujuan moral. Pemerintah atas nama negara diberi wewenang untuk mengontrol acara warga negaranya.
Fasisme ialah suatu paham politik yang mengutamakan kekuasaan secara menyeluruh, tanpa adanya demokrasi. Paham ini menomorsatukan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dapat pula dikatakan, fasisme ialah suatu perilaku nasionalisme yang berlebihan.
Fasisme muncul pertama kali di Italia, dalam wujud Benito Mussolini. Pada periode ke-20, tepatnya sehabis Perang Dunia I, keadaan Italia mulai mengeruh. Pada saat itu banyak orang-orang Italia yang menjadi pengangguran. Kondisi ini ditindaklanjuti raja dengan memilih Benito Mussolini sebagai Perdana Menteri. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Mussolini dengan mengganti Republik Italia menuju kediktatoran dengan memonopoli kekuasaan. Sementara itu, fasisme juga timbul di Jerman sesudah Perang Dunia I, sebagai negara yang kalah. Pada mulanya timbul kalangan partai National Socialist German Workers (Partai Buruh Nasional Jerman). Partai ini lebih populer dengan NAZI, berasal dari dua suku kata pertama kata Nasional. Saat itu angka pengangguran melonjak naik di Jerman. Anggota partai NAZI yang pada tahun 1928 berjumlah 100.000 orang, dengan segera bertambah menjadi 1,4 juta orang pada tahun 1932. Kondisi ini menyebabkan pemerintahan berpaling pada Hitler. Ia pun ditunjuk menjadi Kanselir (perdana menteri) pada Januari 1933. Seperti halnya Mussolini, Hitler mengganti parlemen menjadi diktator. Namun demikian, terdapat perbedaan antara fasisme di Italia dengan Nazisme. Jika di Italia fasisme hanya berkisar pada nasionalisme, Nazisme bahkan menjalar pada rasialisme yang sangat besar lengan berkuasa. Begitu kuatnya nasionalisme, hingga memusnahkan bangsa-bangsa lain yang dianggap lebih rendah.
Fasisme ialah salah satu ideologi yang sungguh keras karena mereka ingin mengontrol segala aspek kehidupannya mulai dari politik, budaya, ekonomi dan hal yang lain di negara tersebut. Pada paham ini mereka berusaha untuk membentuk partai tunggal di dalam negara sehingga partai inilah yang akan mengendalikan berjalannya negara. Para penganut paham fasis ini percaya bahwa pemimpin tunggal yang besar lengan berkuasa dan adikara mampu membuat kedaulatan dan kesejahteraan bareng di dalam tata cara negara.
Paham fasisme ini mulai berkembang sehabis perang dunia 1 dan terus berkembang sampai pada perang dunia ke 2. Namun sebab pahamnya yang keras dan menguntungkan satu pihak saja yaitu yang memiliki kekuasaan maka hal ini lalu banyak menerima pertentangan dari dunia luar sehingga paham ini juga runtuh.
Buruh dan pemilik modal mesti mampu melakukan pekerjaan sama dan dalam pengawasanserta tekanan dari negara. Rakyat selaku kekuatan bagi prajurit terbaru dan industri. Tujuan tamat adalah terwujudnya penduduk yang bertingkat dengan golongan elite sebagai pemimpin yang memimpin secara bebas dari segala tekanan.
Ciri khas ideologi fasisme sebagai berikut :
a. Mengingkari derajat kemanusiaan, Bagi fasisme, keberadaan laki-laki melampaui wanita, militer melebihi sipil, anggota partai melebihi bukan anggota partai, bangsa satu melampaui bangsa lain, dan yang besar lengan berkuasa harus melampaui yang lemah. Dengan demikian, fasisme tidak mengakui adanya persamaan kedudukan dan kemanusiaan, tapi lebih memprioritaskan kekuatan.
b. Ketidakpercayaan pada kesanggupan nalar, Keyakinan yang berkelebihan merupakan sesuatu yang sudah tentu benar.
c. Pemerintahan oleh golongan elit, Pemerintahan harus dipimpin oleh beberapa orang elit. Jika timbul kontradiksi usulan, harapan elit yang berlaku.
d. Perilaku bertumpu pada kekuasaan dan kebohongan, Jika ada yang berusaha menentang kekuasaan negara, maka dianggap musuh yang harus dimusnahkan. Menurut ideologi ini, kebenaran terletak pada perkataan yang berulang-ulang, bukan pada kebenaran yang sesungguhnya.
e. Totalirisme, Fasisme bersifat total untuk menyingkirkan kaum yang dianggap lebih rendah, mirip wanita. Pengawasan yang ketat senantiasa dilakukan. Totalirisme menggunakan cara kekerasan.
f. Rasialisme dan imperialisme, Fasisme menganggap ras mereka lebih unggul daripada ras lain. Oleh sebab itu, ras lain mesti tunduk dan dikuasai.
g. Menentang hukum dan keterlibatan internasional, Fasisme memilih perang selaku posisi tertinggi dalam peradaban manusia.
h. Pemerintahan bersifat otoriter dan totaliter
i. Sistem pemerintahan satu partai.
j. Negara dijadikan alat permanen untuk mencapai tujuan negara.
k. Mempercayai adanya perbedaan antara orang yang memerintah dan yang diperintah, antara elite dan massa.
l. Membenci kemerdekaan berbicara dan berkumpul.
Fasisme juga pernah diterapkan di Jepang, Mesir, Finlandia, Yunani, Austria, dan Bulgaria. Pada tahun 1936, Spanyol diwarnai fasisme di bawah pimpinan Jenderal Fransisco Franco, dengan revolusi militernya. Sekarang, fasisme cenderung tampil selaku kekuatan reaksioner di negara-negara maju, contohnya Kluk Kluk klan di Amerika Serikat. Mereka berusaha menjaga keberadaan kulit putih yang mereka anggap ras paling tinggi.
Keunggulan Ideologi Fasisme
a. Memiliki rasa kesatuan nasional.
Sisi baik yang mencolokdari Ideologi fasisme ini yakni menguatkan kesatuan dan kesetiakawanan nasional. Karena dalam Ideoligi ini mempunyai sifat ultra Nasionalis sehingga rasa serta tingkat persatuannya sungguh tinggi. kesatuan dalam pemerintahan diktator tidak mengalami gangguan. jika terdapat hal yang mengganggu kesatuan tersebut, maka akan dimusnahkan untuk mempertahankan kesatuan tersebut.
b. Memiliki tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi.
Dalam pelaksanaannya, Ideologi fasisme ini mempunyai metode pengawasan yang begitu ketan dan mereka menindas hal yang tidak displin dan ketidak tepat gunaan. Ideologi Fasisme juga memilih semua cita-cita tubuh manajemen dan merangkup segala bidang populasi. Diktator sungguh gampang dalam memutuskan satu aturan pemerintahan, dimana sangat dipatuhi tampa mengalami kendala yang berat. Dalam ekonomi pun Ideologi ini bisa menghapuskan pemborosan dari sisi produksi dan manajemen, serta membasmi korupsi dan menyelenggarakan kedisiplinan pejabat. Didalam pemerintahan fasisme tidak terdapat celah pemogokan dan aksi- agresi demontrasi, yang bisa mensugesti sistem pemerintahan maupun ekonomi.
c. Dapat mengambil keputusan pemerintahan yang cepat
Ideologi Fasisme sangat mudah dan cepat dalam menanggulangi suatu hambatan ataupun dalampengambilan keputusan, utamanya kondisi darurat ketimbang Ideologi ini bisa dengan secepatnya mengerahkan seluruh bangsa dalam waktu singkat, bahkan mereka bergerak secara eksklusif melakukan perintah. Karena tidak ada yang akan memberontak padaturunnya keputusan pemerintah.
d. Pemerintahan dipegang oleh Orang yang Ahli
Dikarenakan penyeleksian pemerintahan ini menurut kaum elit dan yang terkuat, maka tidak lain yang memerintah dalam Negara berideologi Fasisme yaitu orang yang unggul dan dengan gampang dan sukses, memakai perlengkapan dan membuat sistem pemerintahan yang tangkas, berdaya guna, setia.
Negara-negara yang menganut Ideologi Fasisme :
Negara-negara yang pernah menganut Ideologi Fasisme yakni Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia dan Jerman.
2. Ideologi Komunisme
Komunisme yaitu paham yang mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan eksklusif dan kelompok, paham komunis juga menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di sebuah negara dikuasai secara mutlak oleh negara tersebutPenganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, suatu manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori tentang komunis sebuah analisis pendekatan terhadap perjuangan kelas (sejarah dan kurun kini) dan ekonomi kesejahteraan yang lalu pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Negara yang masih menganut komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
Komunisme merupakan sebuah ideologi dunia yang muncul selaku reaksi dari kapitalisme. Paham komunisme mendasarkan pada Marxisme dan Leninisme. Dengan begitu, Komunisme ialah Marxisme-Leninisme. Karl Marx, aktivis Marxisme menganggap negara sebagai susunan kelompok penduduk yang dibentuk untuk menindas kelompok lain. Pemilik modal menindas kaum buruh. Menurut Karl Marx, kaum buruh perlu menciptakan revolusi (pergeseran secara mendadak) untuk merebut kekuasaan negara dari kalangan kapitalis dan borjuis (orang-orang kaya). Dengan cara ini, kaum buruh akan menjadi penguasa dan dapat mengontrol negara.
Pada mulanya sosialisme dan komunisme memiliki arti yang sama. Namun komunisme lebih bersifat radikal. Komunisme menurut pada teori Marxis. Menurut Marxis bahwa pengawasan alat bikinan tidak saja selaku kunci kekuasaan ekonomi tetapi juga kunci kekuasaan politik dalam negara. Negara dipandang selaku alat pemaksa yang diciptakan oleh pengawas masyarakat kapitalis untuk kepentingan mereka sendiri.
Dalam memindahkan alat-alat produksi ke tangan negara, dilaksanakan dengan cara kediktatoran.
Ideologi komunisme mempunyai ciri-ciri antara lain selaku berikut:
a. Menghapus hak milik eksklusif atas alat-alat bikinan, dan beralih ke tangan negara.
b. Hak milik seperti mobil, rumah dan tanah tidak di akui negara.
c. Mendirikan penduduk tanpa perbedaan kelas apapun.
d. Kepentingan warga nomor dua sehabis kepentingan negara.
e. Bersifat materialistis.
f. Menyangkal adanya jiwa, roh dan Tuhan, serta menindas kebebasan langsung dan agama.
g. Menyangkal semua nilai-nilai dan keperluan rohani.
Karl Marx
Paham yang dicetuskan oleh Karl Marx ini bekerjasama dengan pedoman materialisme yang menonjolkan penggolongan, pertentangan antar kelompok, pertentangan kekerasan atau revolusi, serta perebutan kekuasaan negara. Ajaran Karl Marx dipopulerkan oleh Frederick Engels dan dipadu dengan ajaran Lenin, menjadi landasan komunisme. Marx beropini bahwa mata pencaharian insan memilih cara berpikirnya. Menurutnya, ekonomi penduduk ditandai adanya kontradiksi antara kelas atas (kaum kapitalis, pemilik modal) dan kelas bawah (kaum protelar) yang cuma memiliki tenaga. Kaum kapitalis ingin meningkatkan keuntungan dengan menekan ongkos buatan, adapun kaum protelar berusaha meningkatkan pendapatannya.
Dalam usaha merebut dan mempertahankan kekuasaannya, komunisme melaksanakan tindakan-tindakan berikut :
a. Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
b. Menciptakan pertentangan untuk mengadu golongan-golongan tertentu.
c. Komunisme tidak mengakui adanya Tuhan (atheisme), tetapi lebih mengutamakan materi.
d. Masyarakat komunis bercorak internasional. Artinya, masyarakat yang dicita-citakan komunisme ialah penduduk dunia, tanpa nasionalisme.
e. Komunisme bercita-cita membuat masyarakat tanpa kelas. Pertentangan kelas, hak milik langsung, dan pembagian kerja dianggap akan menjauhkan dari situasi hidup yang aman dan tenteram.
Ideologi komunisme mulai diterapkan ketika meletus Revolusi Bolshevik di Rusia, pada tanggal 7 November 1917. Sejak itu, komunisme diterapkan sebagai suatu ideologi dan disebarluaskan ke negara lain, mirip Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan Laos masih menganut paham komunis.
Prinsip-prinsip komunisme yang memperlihatkan pengaruh kepada kehidupan bermasyarakat dan bernegara sebagai berikut :
a. Pemerintah dipimpin oleh satu partai, adalah partai komunis. Pemerintahan bersifat proletariat.
b. Komunisme merupakan tata cara pemerintahan tunggal
c. Hak milik langsung dihilangkan, tidak ada keleluasaan demokrasi, dan menolak keadilan sosial.
d. Pengelolaan ekonomi komunisme: (1) Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan; (2) Perekonomian diputuskan dan dikuasai negara; (3) Bebas dari persaingan ekonomi pasar; (4) Seluruh harta kekayaan menjadi milik negara.
Komunis ialah salah satu ideologi besar yang dipakai oleh beberapa negara di dunia ini. permulaan ajarannya berasal dari tokoh karl marx dan friederich engels dimana fokus utama tujuan dari ideology ini yakni untuk memperjuangkan hak semua kelas sosial yang ada di dalam penduduk menjadi kelas sosial yang serupa tanpa adanya perbedaan sesuai dengan hak dan keharusan warga negara. Komunisme juga mempunyai nama lain adalah marxisme atau leninisme alasannya adalah kedua tokoh inilah yang melahirkan ideology ini di dunia.
Ideology komunis tumbuh karena adanya kontradiksi kepada ideology kapitalisme dimana buruh dan tani tidak diapresiasi dengan baik dan hanya dianggap selaku salah satu faktor buatan saja. imbas dari pedoman tersebut yakni terjadinya ketimpangan yang sungguh besar antara pebisnis dan buruh. Oleh alasannya adalah itu muncullah partai komunis yang memperjuangkan hak rakyat terutama rakyat kecil.
Terciptanya partai komunis
Partai komunis tercipta sebagai salah satu jembatan yang akan mengambil kekuasaan pemerintah dengan menggunakan cara yang sudah diperbolehkan. Paham komunis ini lalu masuk dalam posisi pemerintah dan memerintah dengan menentang adanya akumulasi modal yang terdapat pada kaum ekspatriat saja. pada prinsipnya yang dipakai oleh komunis, kemakmuran rakyat yang menyeluruh dan rata merupakan prinsip utama dan untuk mewujudkannya seluruh faktor buatan ialah milik negara sehingga negara akan dengan gampang memperlihatkan bagi hasil yang sama rata ke seluruh rakyatnya.
Namun pada negara yang menjadi penganut komunis ini tidak membenarkan adanya agama alasannya adalah agama dianggap dapat menghambat kinerja dengan angan-angan yang tidak terperinci serta kelakuan yang tidak terperinci pula. Tidak hanya agama tetapi dogma yang lain pun demikian seperti takhayul, setan dan barang ghaib yang lain. jadi, paham komunis lebih kepada paham duniawi dan materi saja.Pergerakan paham ini cukup luas dengan pengaruhnya yang cukup besar di dunia. diawali dengan meletusnya revolusi Bolshevik di Rusia pada tanggal 7 november 1917. Paham komunis ini kemudian menyebar dengan luas ke beberapa negara di aneka macam belahan dunia. sampai pada tahun 2005,negara yang menganut paham ini adalah tiongkok, korea utara, kuba, Vietnam, laos,
Ciri khas yang melekat pada ideologi komunisme :
a. Hak milik langsung tidak diakui atas alat-alat bikinan.
b. Dalam mencapai kesejahteraan menghalalkan segala cara, dengan tindakan revolusioner.
c. Meningkatkan kemakmuran rakyat dengan cara diktator proletariat, khususnya pada era-masa peralihan (transisi).
d. Negara sungguh dibutuhkan untuk mencapai kesejahteraan.
Ideologi komunisme mulai dipraktekkan ketika meletus Revolusi Bolshevik di Rusia, pada tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme dipraktekkan selaku suatu ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Saat ini Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan Laos masih menganut paham komunis.
Keunggulan / Kelebihan ideologi Komunis :
a. Karena perekonomian sepenuhnya dikerjakan oleh pemerintah, baik dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengontrol inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
b. Pemerintah memilih jenis acara produksi sesuai dengan penyusunan rencana sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan lancer.
c. Relatif gampang melaksanakan distribusi pemasukan.
d. Jarang terjadi krisis ekonomi karena acara ekonomi dijadwalkan oleh pemerintah.
e. Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada
f. Kelemahan ideologi Komunis :
g. Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk berbagi nilai – nilai komunis
h. Mematikan inisiatif individu untuk maju, alasannya adalah segala aktivitas diatur oleh pusat
i. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
j. Masyarakat tidak mempunyai keleluasaan dalam memiliki sumber daya.
3. Ideologi Liberalisme
Liberalisme yaitu sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan yaitu nilai politik yang utama. Liberalisme berkembang dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu penduduk ditandai dengan dua karakteristik berikut. Anggota penduduk terikat satu sama lain dalam sebuah tata cara dominasi kompleks dan kukuh, dan pola korelasi dalam system ini bersifat statis dan susah berubah.
Pemikiran liberal (liberalisme) meningkat sejak kurun Reformasi Gereja dan Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut liberal, yang secara harfiah mempunyai arti bebas dari batas-batas (free from restraint), alasannya liberalisme memperlihatkan desain kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan dikala gereja dan raja mendominasi seluruh sisi kehidupan insan.
Secara lazim, liberalisme mencita-citakan sebuah masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme mengharapkan adanya, pertukaran pemikiran yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung perjuangan pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu tata cara pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh alasannya adalah itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan mampu tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International: “Hak-hak dan kondisi ini cuma dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat bunyi yang bebas dan rahasia, dengan menghargai keleluasaan dan persepsi-pandangan kaum minoritas.
Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), berdasarkan paham liberalisme yakni yang memungkinkan individu berbagi kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam penduduk yang baik semua individu harus dapat mengembangkan asumsi dan talenta-bakatnya. Hal ini mewajibkan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak memerintahkan seseorang melaksanakan sesuatu untuknya atau seseorang untuk menyampaikan apa yang mesti dilakukan.
Ciri-ciri ideologi liberalisme
a. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
b. Anggota penduduk memiliki keleluasaan intelektual penuh, termasuk kebebasan
berbicara, keleluasaan beragama dan kebebasan pers.
c. Pemerintah hanya mengontrol kehidupan penduduk secara terbatas. Keputusan
yang dibuat cuma sedikit untuk rakyat sehingga rakyat mampu belajar menciptakan
keputusan diri sendiri.
d. Kekuasaan dari seseorang kepada orang lain ialah hal yang jelek.
e. Semua penduduk dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia.
f. Hak-hak tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak mampu dilanggar oleh kekuasaan manapun..
Keunggulan / kelebihan ideologi liberalisme :
a. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur aktivitas ekonomi. Masyarakat tidak perlu menanti komando dari pemerintah.
b. Setiap individu bebas untuk mempunyai sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi penduduk dalam perekonomian.
c. Timbul kompetisi untuk maju alasannya aktivitas ekonomi sepenuhnya diserahkan terhadap penduduk .
d. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, alasannya barang yang kurang bermutu tidak akan laris di pasar.
e. Efisiensi dan efektivitas tinggi alasannya setiap langkah-langkah ekonomi didasarkan atas motif mencari laba
f. Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-informasi ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan terhadap perseorangan forum atau pemerintah.
g. Masyarakat mampu menentukan partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.
Kelemahan ideologi liberalisme :
a. Sulit melakukan pemerataan pemasukan. Karena persaingan bersifat bebas, pemasukan jatuh terhadap pemilik modal atau majikan. Sedangkan kelompok pekerja cuma menerima sebagian kecil dari pemasukan.
b. Pemilik sumber daya buatan mengeksploitasi kelompok pekerja, sehingga yang kaya kian kaya, yang miskin makin miskin.
c. Sering muncul monopoli yang merugikan penduduk .
d. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian alasannya adalah kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi
e. Karena penyelenggaraan pers dijalankan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan menunjukkan kontrol. Sehingga pers selaku media komunikasi dan media masa sungguh efektif membuat image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.
Negara yang menganut Ideologi Liberalisme
Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname. Masih banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua yang lain.
Para penganut liberalisme ini yakin bahwa untuk menciptakan tatanan dunia yang anggun dan maju mesti didasarkan pada keleluasaan baik kebebasan dalam pandangan politik bahkan agama sehingga sering terjadinya penyebab tawuran.
Di dalam paham liberalism ini terdapat tiga nilai pokok utama yang membuatnya berpengaruh yakni life, liberty dan property. Nilai-nilai yang terkandung dalam tiga hal tersebut mampu dilihat sebagai berikut:
a. potensi yang sama – di dalam paham ideology liberalism meyakini bahwa setiap orang berhak memiliki potensi yang serupa dalam mencapai sesuatu hal. Namun sebab adanya perbedaan mutu antara satu insan dengan yang lain bisa menciptakan pencapaian dari tiap individu akan berlawanan tergantung dengan kemampuan yang dimilikinya.
b. persamaan hak – persamaan hak merupakan kunci penting yang harus dimiliki oleh setiap manusia bagi ideology ini. Liberalisme memberikan hak yang sama kepada setiap penganutnya untuk memilih sesuatu terutama dalam hal politik. Hal ini juga mampu dipakai sebagai hal yang membuang keegoisan di dalam diri setiap individu.
c. Kepedulian pemerintah – Pemerintah harus melakukan acara yang telah disetujui terlebih dulu oleh rakyat. Karena dalam ideology liberalism mendudukan rakyat selaku pemegang kekuasaan tertinggi.
d. Fungsi pemerintah dan negara – Pemerintah dan negara mempunyai fungsi selaku pengawas dan pemberi nasehat serta menetapkan banyak sekali aturan dan hukum yang mesti ditaati oleh warganya. Kaprikornus, warga negara akan merasa terlindungi dan patokan antara benar dan salah terang sehingga gampang untuk menyesuaikan diri.
e. Dalam pemikiran ideologi ini menekankan adanya pemusatan kekuasaan pada diri individu jadi tidak dipegang oleh negara melainkan setiap invidu memiliki hak untuk menyampaikan segala ilham dan pendapatnya. Namun perlu dikenali bukan mempunyai arti bahwa liberalisme tidak bertingkah yang sebebas-bebasnya.
f. Liberalisme atau Liberal yaitu suatu ideologi, persepsi filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pengertian bahwa keleluasaan ialah nilai politik yang utama.
Liberalisme dianut oleh negara-negara di berbagai benua.
Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela Aruba, Bahamas, Republik Dominika,
4. Ideologi Agama
Ideologi Agama ialah ideologi yang bersumber pada falsafah agama yang termuat dalam kitab suci suatu agama . Ciri – ciri ideologi ini , antara lain :
a. Urusan Negara dan pemerintahan dilakukan berdasarkan hukum agama.
b. Hanya ada satu agama resmi dalam suatu Negara.
c. Negara berlandaskan agama.
Negara yang menganut ideologi Agama/Religion :
Saudi Arabia & iran menurut Islam dan Vatikan Roma menurut Kristen.
5. Ideologi Pancasila
Pancasila yaitu ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca bermakna lima dan ś?la berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila ialah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat akal dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama periode perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Dalam upaya merumuskan Pancasila selaku dasar negara yang resmi, terdapat tawaran-anjuran eksklusif yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar selaku berikut:
a. Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama meningkat di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya mencurigai pidato Yamin tersebut.
b. Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul “Lahirnya Pancasila”. Sukarno mengemukakan dasar-dasar selaku berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan.
Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:
“Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kemakmuran, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang sahabat kita jago bahasa – namanya adalah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, infinit dan infinit.”
Setelah Rumusan Pancasila diterima selaku dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya yaitu:
a. Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) – tanggal 22 Juni 1945
b. Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar – tanggal 18 Agustus 1945
c. Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat – tanggal 27 Desember 1949
d. Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara – tanggal 15 Agustus 1950
e. Rumusan Kelima: Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)
Kelebihan / kelebihan ideologi pancasila :
a. Mencakup nilai – nilai konkret yang diambil dari aneka macam ideology
b. Menutup kekurangan dari kedua ideology yang bertentangan.
c. Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat.
d. Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman
Kekurangan ideologi pancasila:
a. Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda
Negara yang menganut ideologi pancasila yaitu Indonesia.
6. Ideologi Kapitalisme
Ideologi kapitalisme banyak dipakai oleh aneka macam negara di dunia hingga saat ini. inti dari paham ini adalah adanya capital atau modal yang dikuasai oleh pihak swasta dimana negara tidak memiliki kekuasaan atas terjadinya metode ekonomi dan hanya berperan sebagai pengawas saja. para pebisnis ini mempunyai tujuan yang jelas yakni mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang seminimal mungkin sehingga untuk meraih hal tersebut negara dilarang ikut campur dalam usaha mereka.
Tokoh yang sungguh populer dengan ideology ini ialah adam smith atau yang juga diketahui selaku bapak ilmu ekonomi. paham ini awalnya yakni suatu cara untuk menentang adanya paham merkantilisme dimana menurut paham merkantilisme tanah ialah sumber modal utama dan melupakan sumber modal lainnya. Istilah invisible hand atau tangan tak terlihat sangat populer dikemukakan oleh adam smith dimana menurutnya pasar yang melakukan pekerjaan akan senantiasa diarahkan oleh tangan tak terlihat sehingga tidak butuhadanya peraturan pemerintah dan segala intervensinya.
Dampak adanya ideologi kapitalisme
Namun, perkembangan kapitalis ini menuai banyak kecaman dan kritik dari banyak orang alasannya adalah dianggap sebagai cara yang menyebabkan kesenjangan di dalam masyarakat makin meningkat. Para pengusaha yang kaya akan terus kaya dan para buruh akan tetap menjadi buruh alasannya tidak adanya intervensi dari pemerintah. Selain itu peran pemerintah pun condong lemah bahkan tidak ada. Hal ini akan semakin parah jikalau yang menduduki kursi pemerintahan yaitu para usahawan itu sendiri. Selain itu banyak para tokoh agama dari aneka macam agama juga tidak menyukainya. Dulu yang menerapkan paham ini adalah negara di eropa seperti inggris dan amerika.
Kapitalisme
Kapitalisme yakni berasal dari bahasa Latin yang akar katanya “caput” yang mempunyai arti kepala. Pada kala 12 dan 13 kata tersebut diartikan dengan dana, persediaan barang, sejumlah uang, atau uang bunga dukungan. Dalam kurun 18 ungkapan tersebut diartikan sebagai kapital produktif. Karl Marx menyatakan perumpamaan tersebut menjadi sebuah desain sentral yang disebut dengan “cara bikinan”. Adapun Max Weber menganggap kapitalisasi selaku sebuah kegiatan ekonomi yang ditujukan pada suatu pasar dan dipacu untuk menciptakan laba dengan adanya pertukaran pasar.
Sejarah kemajuan kapitalisme dibagi menjadi 3 fase yaitu sebagai berikut:
a. Kapitalisme awal (1500-1750)
b. Kapitalisme klasik ( 1750-1914)
c. Kapitalisme lanjut (1914-sekarang)
Berawal dari kapitalisme liberal akhirnya berkembang menjadi ideologi liberal. Ideologi ini banyak dianut oleh negara-negara Eropa dan Amerika, seperti Inggris, Spanyol, Italia, Belanda, Amerika Serikat dan Kanada. Adapun ciri-ciri negara penganut ideologi kapitalisme adalah selaku berikut.
a. Kebebasan warga negara dijunjung tinggi. Warga negara bebas melaksanakan apa saja asalkan tidak melanggar tertib aturan.
b. Negara hanya bertindak selaku pengawas jalannya tertib aturan.
c. Pada kapitalis monopolis mengesampingkan nilai-nilai agama sehingga melahirkan sekulerisme (paham yang memisahkan agama dengan negara).
Kapitalisme atau Kapital yakni suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal mampu melakukan usahanya untuk menjangkau laba sebesar-besarnya. Negara yang menganut paham kapitalisme yakni Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
Ciri-Ciri ideologi Kapitalisme sebagai berikut
a. Kebebasan warga negara dijunjung tinggi. Warga negara bebas melaksanakan apa saja asalkan tidak melanggar tertib hukum.
b. Negara cuma bertindak sebagai pengawas jalannya tertib aturan.
c. Pada kapitalis monopolis mengesampingkan nilai-nilai agama sehingga melahirkan sekulerisme (paham yang memisahkan agama dengan negara).
7. Ideologi Anarkisme
Anarkisme ialah suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara,pemerintahan, dengan kekuasaannya yakni lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan kepada kehidupan, oleh sebab itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya mesti dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki memiliki arti kerjasama dan pengelolaan, tanpa hukum birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam daerah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).
Anarkisme ialah sebuah tatanan politik dimana dianjurkan tidak perlu adanya negara dan ialah sebuah langkah-langkah sukarela yang mengontrol dirinya sendiri. Namun ada beberapa orang yang mendefinisikan sebagai suatu tatanan tanpa adanya hierarki di dalamnya sehingga seluruhnya dianggap sama. Menurut paham anarkisme, negara merupakan sesuatu yang tidak diperlukan dan dapat menyebabkan gangguan.
Sesuai dengan namanya kadang-kadang para orang yang menganut anarkisme ini menggunakan kekerasan menjadipenyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan dalam mencapai tujuannya atau dalam berupaya menyampaikan wangsit yang dimilikinya. namun, ideology ini mengakibatkan banyak sekali kontradiksi di kalangan penduduk karena tidak adanya aturan yang terang dan menimbulkan negara kacau sebab tidak ada tolok ukur antara baik dan benar. Negara penganut anarkisme berada di sebagian negara spanyol tetapi usianya tidak usang.
8. Ideologi Sosialisme
Paham sosialisme ini mungkin nyaris sama konsepnya dengan paham ideologi komunisme sebab pada prinsipnya ialah mengutamakan kepemilikan segala sesuatu secara bareng tidak ada yang namanya hak kepemilikan individu. Istilah sosialisme ini timbul pada abad ke 19 di perancis dan lalu pengaruhnya menyebar ke aneka macam kelompok di dunia. tokoh dari ideologi sosialisme ini ialah karl marx atas kritiknya kepada kaum kapitalis yang sudah menyengsarakan para buruh dan tani.
Para buruh dan tani cuma dijadikan selaku faktor buatan dan tidak dilihat lagi honor yang mereka peroleh. Tingkat kelayakan hidup mereka sangat kurang sehingga muncullah bahwa dalam negara mesti melindungi rakyatnya sedemikian rupa tanpa adanya perbedaan dari satu orang ke orang lainnya sehingga terjadi kemakmuran yang utuh di dalam sebuah negara.
Kritik dengan adanya ideologi sosialisme
Namun seiring dengan perjalanannya, ideologi sosialisme ini mendapatkan kritik dari beberapa tokoh dunia. ada beberapa kekurangan yang dimiliki oleh ideologi sosialisme sehingga tidak mudah dipakai sebagai ideologi. Selengkapnya mampu dilihat sebagai berikut:
a. Warga negara akan merasa tidak diapresiasi atas apa yang telah dikerjakannya. Hal ini terjadi karena dalam paham sosialisme pendapatan antar warga negara disamakan meskipun beban kerja mereka tidak sama. Kaprikornus bagi orang yang memiliki pekerjaan lebih berat dengan resiko lebih tinggi akan sangat sukar mendapatkan insentif atas apa yang telah dikerjakannya. Sebaliknya para pengangguran yang bahkan tidak melakukan pekerjaan juga akan mendapatkan jatah yang serupa dengan orang yang melakukan pekerjaan . Hal ini akan membuat timbulnya kecemburuan sosial.
b. Tidak adanya keleluasaan berfikir dan kreativitas. Dalam negara yang menerapkan sosialisme sebagai ideologi tidak akan menilai kreativitas yakni suatu hal yang perlu dimiliki oleh rakyatnya. Hal tersebut dikerjakan sebab dalam negara sosialisme warga negara bekerja pada sektor yang telah ditetapkan oleh negara sepenuhnya. Jadi, warga negara tidak mampu menolak dan otomatis tidak mampu berbagi kreativitas di dalam dirinya.
c. Tidak adanya pendidikan adab di dalam negara yang menganut paham ideology ini. hal tersebut dikarenakan, paham sosialisme hanya bermaksud pada sektor ekonomi saja dan pembagiannya rata pada warga negaranya namun tidak mengindahkan adanya hal-hal lainnya selain ekonomi.
Meskipun demikian paham sosialis ini juga memiliki beberapa keuntungan antara lain selaku berikut:
a. Seluruh warga negara sudah disediakan banyak sekali keperluan hidupnya mirip pakaian, masakan, minuman, rumah, sekolah, pendidikan dan juga pekerjaan. Kaprikornus warga negara baik yang normal maupun memiliki kekurangan tidak akan dibeda-bedakan.
b. Semua aktivitas dari warga negara sudah direncanakan dengan baik semuanya oleh negara sehingga rakyat tidak perlu khawatir lagi adanya kelemahan pada kebutuhannya.
c. Semua kekayaan alam akan dibuat oleh negara jadi manfaatnya akan masuk dalam negara tidak pada korporasi saja.
Sosialisme
Sosialisme ialah keyakinan atau aliran ekonomi yang berdasarkan pada ekonomi kolektivisme. Doktrin ini menentang kepemilikan pribadi dan mendukung pemakaian milik tersebut untuk kemakmuran biasa . Adapun yang menjadi dasar dari sosialisme yaitu:
a. Kontrol kolektivitas atas sekurang-kurangnya alat-alat produksi, dan
b. Perluasan dari fungsi dan acara negara
Menurut ideologi sosialisme bahwa sebuah komunitas atau kelompok yang teratur mempunyai kewenangan atau hak dalam mengelola modal, tanah, mekanisme produksi, pendistribusian barang-barang, dan hal-hal yang dianggap perlu bagi kesejahteraan lazim secara mandiri. Intinya ekonomi yang bersifat kolektif lebih mampu bersikap adil. Produksi secara bebas dan kompetitif harus dihilangkan.
Adapun ciri-ciri ideologi sosialisme adalah selaku berikut:
a. Menolak kapitalisme dan berupaya menghapuskannya melalui perjuangan kaum buruh, namun mendapatkan demokrasi parlementer.
b. Merencanakan masyarakat menurut dorongan kerja sama dan tidak ada hak milik perseorangan. Tidak ada kelas kaya dan miskin, ataupun kelas majikan dan buruh, alasannya adalah semua sama.
c. Mencita-citakan penduduk yang didalamnya dapat melakukan pekerjaan sama dan solidaritas dengan hak-hak yang sama.
d. Penentuan nasib sendiri bagi semua orang cuma mampu diraih lewat solidaritas
e. Menolak keleluasaan yang condong berpihak bagi kepentingan hak milik.
f. Demokrasi tidak akan berlangsung karena penguasa menekan kebebasan individu.
Sosialisme
Sosialisme atau sosialis ialah paham yang bermaksud membentuk negara kesejahteraan dengan perjuangan kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Sosialisme dapat mengacu ke beberapa hal yang bekerjasama denganideologi atau golongan ideologi, tata cara ekonomi, dan negara. Negara yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.
9. Ideologi Konservatisme
Konservatisme
Sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa latin, conservāre, melestarikan; “menjaga, memelihara, mengamalkan”. Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang mapan dan berlawanan-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan memiliki tujuan yang berbeda-beda pula.Sebagian pihak konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang yang lain berupaya kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quo ante.
Paham ini lebih memusatkan pada nilai-nilai fatwa kuno atau tradisional dan menentang keras dengan adanya modernisasi dan globalisasi.Karena adanya perbedaan niliai disetiap negara maka tujuan dari paham konservtaif juga berlainan sesuai dengan budayanya masing-masing.
Awalnya perkembangan ideologi ini tidak bergitu populer hingga meletusnya revolusi perancis yang kemudian banyak orang yang ingin kembali ke tatanan dunia usang. Hal ini sangat berargumentasi alasannya modernisasi ternyata tidak menawarkan efek yang bagus bagi warga negara dan menumbuhkan perpecahan di dalamnya sehingga merujuk pada bagian yang sungguh tidak menyenangkan. Negara yang sampai ketika ini masih menggunakan paham ini yakni negara-negara di eropa yang umumnya di dukung oleh para pekerja pasar dan para pebisnis serta pejabat berkerah putih.
10. Ideologi Komunitarianisme
Ideologi komunitarianisme ialah paham komunis gaya gres atau dalam model terbaru. Paham utamanya tetap sama dengan komunis klasik yakni menentang adanya paham kapitalis dan liberalis. Namun paham ini tidak sebagaimana komunis klasik tetapi telah mengalami banyak pergantian dalam pemikirannya.
Komunitarianisme
Komunitarianisme selaku suatu golongan yang terkait, namun berlainan filsafatnya, mulai timbul pada final kurun ke-20, menentang aspek-faktor dari liberalisme, kapitalisme dan sosialisme sementara merekomendasikan fenomena mirip penduduk sipil. Paham ini mengalihkan sentra perhatian kepada komunitas dan penduduk serta menjauhi individu. Masalah prioritas, entah pada individu atau komunitas kerap kali dampaknya paling terasa dalam problem-dilema etis yang paling mendesak, seperti misalnya pemeliharaan kesehatan, pengguguran, multikulturalisme, dan hasutan.
Macam-Macam Jenis Ideologi Yang Ada Di Dunia Beserta Ciri-Ciri dan Penjelasannya Terlengkap
11. Ideologi Libertanianisme
Pada paham ideologi libertanianisme warga negaranya sangat menjunjung tinggi adanya kebebasan khususnya dalam kebebasan individu. Proses pemilihan dilaksanakan secara utuh pada tiap individu dan negara tidak berhak adanya pengaturan terhadap masyarakat. Pada paham ini juga lebih merekomendasikan untuk tidak menciptakan adanya forum sosial alasannya adalah mampu menganggu jalannya negara. Yang paling penting di sini adalah kebebasan individu baik dalam ranah politik maupun dalam ranah ekonomi.
Meskipun mereka menjunjung tinggi adanya kebebasan individu, mereka ini sungguh menentang keras adanya hak kepemilikan individu pada sektor-sektor strategis. Mereka masih memerlukan negara selaku alat untuk mengontrol dan mengawasi jalannya suatu tatanan negara
12. Ideologi Nazisme
Nazi merupakan kependekan dari nasional sosialisme ialah salah satu paham yang berasal dari negara jerman dimana tokohnya yang sungguh fenomenal adalah adolf hitler. Paham ini disinyalir bukanlah menjadi paham gres melainkan adalah paham yang dikombinasikan dari aneka macam jenis paham lainnya seperti anti yahudi. Oleh alasannya itu pada kala kejayannya banyak para yahudi yang menerima eksekusi mati.
Paham ideologi nazisme sangat ketat dan sungguh keras sehingga banyak ditentang oleh banyak orang. ujung dari adanya nazisme ini ialah adolf hitler dibunuh. Namun hal tersebut masih menjadi perdebatan apakah adolf hitler memang sudah mati atau belum pada saat tersebut. Banyak orang yang mengatakan bahwa adolf hitler sukses meloloskan diri dan kabur ke negara lainnya yang jauh dari eropa. Meskipun aliran ini sudah dianggap hilang, tetapi tidak menutup kemungkinan masih ada sisa-sisa orang yang masih mempercayai ideology ini. mereka tidak memperlihatkan diri dan ialah organisasi bawah tanah.
Nazisme
Nazisme, atau secara resmi Nasional Sosialisme (Jerman: Nationalsozialismus), merujuk pada suatu ideologi totalitarian Partai Nazi (Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman, Jerman: Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah kepemimpinan Adolf Hitler. Kata Nazi jadi ialah akronim Nasional Sosialisme atau Nationalsozialismus di bahasa Jerman. Sampai hari ini orang-orang yang berhaluan ekstrim kanan dan rasisme sering disebut sebagai Neonazi (neo = “gres” dalam bahasa Yunani).
13. Ideologi Nasionalisme
Nasionalisme ialah paham dimana kedaulatan negara menjadi hal yang mutlak dimana untuk meraih hal tersebut harus dilakukan kerjasama atas orang-orang yang memiliki tujuan dan kepentingan yang serupa. Keberadaan negara sangatlah penting dalam paham ini dan keamanannya sangat dijaga ketat baik keselamatan internal maupun keselamatan eksternal.
Saat ini ada beberapa bentuk dari nasionalisme ini diantaranya yakni sebagai berikut:
a. Nasionalis kewarganegaraan – Pada fatwa nasionalis kewarganergaraan memperlihatkan bahwa suatu proses politik yang sangat berperan yakni warga negaranya, jadi rakyat ialah komponen yang sangat penting dan paling berperan di dalam tatanan tata cara negara.
b. Nasionalis etnis – Nasionalis etnik ini yakin bahwa sebuah tatanan negara dengan kebenaran politik di dalamnya akan sangat tergantung pada budaya dan etnis yang ada di dalam negara tersebut.
c. Nasionalis romantic – Romantisme dari paham nasionalis ini meningkat dari nasionalis etnik dimana budaya dan ras serta etnik merupakan sumber kebenaran politik utama dan lalu sejarah dan budaya dari negara tersebut diulas kembali dan dijadikan sebagai salah satu identitas negara.
Nasionalisme
Nasionalisme yakni satu paham yang membuat dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan merealisasikan satu desain identitas bersama untuk sekelompok insan.
Para nasionalis menganggap negara yakni berdasarkan beberapa “kebenaran politik” (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme adalah “identitas budaya”, debat liberalisme yang menilai kebenaran politik yakni bersumber dari keinginanrakyat, atau adonan kedua teori itu.
Macam-macam nasionalis:
a. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) yaitu sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, “hasratrakyat”; “perwakilan politik”. Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau.
b. Nasionalisme etnis yaitu sejenis nasionalisme di mana negara menemukan kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah penduduk . Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan rancangan Volk (bahasa Jerman untuk “rakyat”).
c. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas) yaitu lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara menemukan kebenaran politik secara semulajadi (“organik”) hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.
d. Nasionalisme Budaya yakni sejenis nasionalisme dimana negara menemukan kebenaran politik dari budaya bareng dan bukannya “sifat keturunan” mirip warna kulit, ras dan sebagainya.
e. Nasionalisme kenegaraan adalah variasi nasionalisme kewarganegaraan, senantiasa digabungkan dengan nasionalisme etnis.
f. Nasionalisme agama adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama.
14. Ideologi Monarkisme
Monarkisme ialah paham dimana kerajaan ialah sumber utama dari kemakmuran negaranya. Saat ini masih ada banyak negara yang menganut paham monarki diantaranya ialah brunei Darussalam, arab Saudi dan yang lain. jadi pusat kekuasaan tertinggi yakni raja yang memerintah dan segenap keturunannya.
15. Ideologi Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yakni demos yang mempunyai arti rakyat dan kratos yang memiliki arti kekuasaan. Kaprikornus, demokrasi merupakan kekuasaan yang berada di tangan rakyat. Dalam pelaksanaannya demokrasi mempunyai slogan berpengaruh yaitu oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Landasan pedoman dari paham demokrasi ini yaitu kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dengan memiliki parlemen yang pada kenyataannya menjadi lembaga pemerintahan eksekutif, yudikatif dan legislative.
Dalam pemerintahan demokrasi pemimpin diseleksi oleh rakyat secara pribadi melalui proses penyeleksian lazim. Kemudian rakyat juga memilih wakil-wakilnya selaku fasilitas penyalur pengecap rakyat terhadap pemerintahan yang berkuasa. Ada beberapa negara yang menganut ideology ini adalah inggris, Denmark, norwegia, swedia, amerika, Israel, Venezuela, belgia, Australia, selandia gres dan yang lain.
Berikut yaitu macam-macam dari ideologi demokrasi ;
a. Demokrasi pancasila – Ideology demokrasi pancasila ialah ideology yang dianut oleh satu negara saja di dunia yakni Indonesia. fokus utama dalam paham demokrasi pancasila yakni membentuk negara yang demokratis tetapi tetap tidak meninggalkan ideology pancasila sebagai dasar negara. Makara, demokrasi tetap dikerjakan asalkan masih pada di dalam pancasila dan tidak mencederai pancasila. Apabila telah keluar dari pancasila maka demokrasi tersebut tidak bisa dilakukan dan harus mengubahnya dengan yang gres.
b. Demokrasi Katolik – Demokrasi Kristen merupakan suatu tatanan negara dimana menerapkan demokrasi menurut asas agama Nasrani dalam pelaksanannya. Ideology ini muncul alasannya adanya anutan religious pada kurun ke 19 dan berkembang di daerah eropa dan amerika latin.
c. Demokrasi Islam – Demokrasi islam ialah tatanan negara yang menerapkan paham demokrasi tetapi tetap berlandaskan pada asas islam sebagai standar terutama. Namun hal ini tidak berlangsung lama alasannya intinya demokrasi tidak sesuai dengan agama islam.
Demikian beberapa ideologi yang ada di dunia, beberapa ideologi mungkin masih bertahan hingga ketika ini namun ada juga yang telah punah sebab tidak sesuai dengan pergantian zaman dan tidak gampang diterapkan di dalam metode kemasyarakatan bareng di dalam suatu negara. beberaa paham yang beraliran keras sebagain besar sudah runtuh. pada prinsipnya tidak ada negara yang menerapkan ideologi secara utuh, saat ini negara akan memakai banyak sekali variasi dari beberapa ideologi alasannya memang sungguh sulit menerapkan satu macam ideologi saja.
16. Ideologi Feminisme
Feminisme (tokohnya disebut Feminis) yaitu sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria.
Kelahirannya pada abad Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet. Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh penggagas sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan meningkat pesat semenjak publikasi John Stuart Mill, the Subjection of Women (1869).
17. Ideologi Gaullisme
Gaullisme yakni ideologi politik Perancis yang didasari pada aliran dan langkah-langkah Charles de Gaulle.
Tema utama dari kebijakan mancanegara de Gaulle ialah tentang kemerdekaan nasional dengan beberapa konsekuensi praktisnya yaitu dalam beberapa hal oposisi kepada organisasi internasional seperti NATO atau Komunitas Ekonomi Eropa
18. Ideologi Luxemburgisme
Luxemburgisme (juga ditulis Luxembourgisme) adalah paham teori Marxis dan komunisme secara spesifik revolusioner berdasarkan tulisan-tulisan dari Rosa Luxemburg, Menurut MK Dziewanowski terjadi penyimpangan dari tradisional Leninisme, keterpengaruhan dari Trotskyisme Bolshevik yang lalu diadopsi oleh pengikutnya sendiri.
Luxemburgisme merupakan upaya melaksanakan tafsir atas fatwa Marxisme yang berpengaruh kepada revolusi Rusia, Rosa Luxemburg temasuk pihak yang mengkritik ajaran politik dari Lenin dan Trotsky, dengan desain “sentralisme demokratis” selaku demokrasi.
19. Ideologi Maoisme
Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong yakni varian dari Marxisme-Leninisme berasal dari pemikiran-aliran pemimpin komunis Cina Mao Zedong (Wade-Giles Romanization: “Mao Tse-tung”).
Pemikiran Mao Zedong lebih disenangi oleh Partai Komunis Cina (PKT) dan istilah Maoisme tidak pernah dipergunakan dalam terbitan-terbitan bahasa Inggrisnya kecuali dalam penggunaan peyoratif. Demikian pula, kelompok-golongan Maois di luar Cina umumnya menyebut diri mereka Marxis-Leninis dan bukan Maois. Ini mencerminkan pandangan Mao bahwa ia tidak mengubah, melainkan cuma menyebarkan Marxisme-Leninisme. Namun demikian, beberapa kalangan Maois, yakin bahwa teori-teori Mao telah menunjukkan pemanis bermakna terhadap dasar-dasar kanon Marxis, dan sebab itu menyebut diri mereka “Marxis-Leninis-Maois” (MLM) atau “Maois” saja.
20. Ideologi Stalinisme
Stalinisme adalah metode ideologi politik dari Uni Soviet di bawah kepemimpinan Joseph Stalin yang memimpin Uni Soviet pada tahun 1929 sampai dengan 1953 berkaitan akrab dengan pemerintahan pengguna sistem ekstensif spionase, tanpa pengadilan, dan politik penghapusan musuh-musuh politik lewat pembunuhan eksklusif atau melalui pembuangan dan penggunaan propaganda untuk membangun kultus kepribadian berbentukdiktator mutlak dengan memakai negara kepada masyarakat untuk mempertahankan supermasi individual dengan kontrol politik lewat partainya ialah Partai Komunis
21. Ideologi Marxisme
Marxisme, dalam batasan tertentu bisa dipandang selaku jembatan antara revolusi Prancis dan revolusi Proletar Rusia tahun 1917. Untuk mengerti Marxisme selaku satu anutan filsafat dan doktrin revolusioner, serta kaitannya dengan gerakan komunisme di Uni Soviet maupun di bagian dunia lainnya, barangkali perlu mengenali terlebih dahulu kerangka histories Marxisme itu sendiri.
Berbicara problem Marxisme, memang tidak bisa lepas dari nama-nama tokoh mirip Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Kedua tokoh inilah yang mulai membuatkan akar-akar komunisme dalam pengertiannya yang sekarang ini. Transisi dari kondisi penduduk agraris ke arah industrialisasi menjadi landasan kedua tokoh diatas dalam membuatkan pemikirannya. Dimana eropa barat sudah menjdai sentra ekonomi dunia, dan adanya realita di mana Inggris Raya sukses membuat model pertumbuhan ekonomi dan demokrasi politik.Tiga hal yang merupakan komponen dasar dari Marxisme yaitu :
a. filsafat dialectical and historical materialism
b. perilaku terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo (1772) dan Adam Smith (1723-1790)
c. menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar konsep perjuangan kelas. Konsep ini dipandang mampu menjinjing penduduk ke arah komunitas kelas.
Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang meminjam metode dialektika Hegel. Menurut sistem tersebut, pergeseran-pergeseran dalam anutan, sifat dan bahkan pergeseran masyarakat itu sendiri berjalan lewat tiga tahap, yaitu tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI (unification). Dalam hubungan ini Marx cendrung mendasarkan aliran terhadap alasan Hegel yang menandaskan bahwa pertentangan dan konflik dari banyak sekali hal yang saling bertentangan satu sama lain bahu-membahu mampu menenteng perubahan kehidupan social-politik dari tingkat yang sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain dari itu, suatu tingkat pertumbuhan akan mampu diraih dengan jalan merusak hal-hal yang usang dan sekaligus menimbulkan hal-hal yang gres.
22. Ideologi Islamisme
Islamisme yakni suatu paham yang pertama kali dicetuskan oleh Jamal-al-Din Afghani atau Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 – 1897), lazimnya diketahui sebagai Sayyid Jamal-Al-Din Al-Afghani, atau Al-Jamal Asadābādī-Din sebagai paham politik alternatif dalam menyatukan negara-negara termasuk di tempat Mandat Britania atas Palestina yang mempunyai akar budaya dan tradisi yang berlawanan dengan budaya dan tradisi Arab dalam tulisan di majalah al-‘Urwat al-Wuthqa, lalu dikembangkan dan dikenal pula sebagai Pan Islamisme.
23. Ideologi Demokrasi Islam
Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip agama Islam ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini timbul pada awal usaha pembebasan atas kawasan di mandat Britania atas Palestina lalu menyebar akan tetapi di sejumlah negara-negara dalam pratiknya sudah mencair dengan gerakan sekularisasi.
24. Ideologi Demokrasi Nasrani
Demokrasi Katolik yaitu ideologi politik yang bermaksud untuk menerapkan prinsip-prinsip agama Kristen ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini muncul pada awal periode kesembilanbelas di Eropa, pengaruh di Eropa dan Amerika Latin akan tetapi dalam pratiknya di sejumlah negara-negara sudah mencair dengan gerakan sekularisasi.
25. Ideologi Demokrasi Sosial
Demokrasi Sosial yakni suatu paham politik yang sering disebut selaku kiri atau kiri moderat yang timbul pada selesai kurun ke-19 berasal dari gerakan sosialisme
Sumber: www.edukasiana.com