Setelah ada beguwung (dunia gelap gulita) itu terjadi sehabis wafatnya Nabi Isa as. Bulan dan matahari berkumpul pada satu tempat di bawah Arasy dan bersujud kepada Allah Swt. Matahari tidak muncul, pertama kali mengetahui yakni orang yang mahir tahajjud, kemudian mereka membangunkan para tetangganya untuk mengumumkan adanya beguwung. Pada dikala terjadi seperti ini, insan saling bertangisan, saling gundah dan mengungsi ke masjid-masjid memohon kepada Allah sebab mengetahui akan menghadapi akhir zaman.
“Lihatlah sangat matahari sudah terbit dari barat”.
Mendengar suara mirip itu orang-orang sedunia menoleh ke barat semua, ternyata matahari sudah merafak (naik) dari arah barat menuju ke arah timur. Melihat kejadian mirip ini, penghuni langit dan bumi menjadi gempar dan saling bertangisan. Semua orang baru menyaksikan dengan mata kepala sendiri atas kebenaran dan kekuasaan Dzat yang Maha Agung. Setelah matahari sampai di tengah-tengah (waktu dhuhur) lalu kembali lagi ke arah barat masuk menuju pintu taubat, kemudian pintu taubat tertutup, tertutupnya pada waktu maghrib. Setelah kejadian tersebut setiap pagi hari matahari terbit dari timur mirip lazimnya , semenjak mulai ada peristiwa seperti ini umur dunia tinggal beberapa hari lagi.