Di semester 7, aku menemukan mata kuliah perihal Kajian Buku Arab ataupun teks Arab. Mata kuliah ini diampu oleh seorang dosen yng cukup kece serta mengasyikkan, namanya bapak Sumadi. Beliau sebelumnya telah pernah mengajar saya di mata kuliah Studi Materi Aqidah Akhlak. Karena saya mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam, maka isi dari teks arab yng saya kaji pun bernuansa pendidikan. Namun yng menjadi pertanyaan, efektifkah mata kuliah ini ada di jurusan Pendidikan Agama Islam? Padahal kita tau sesungguhnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mampu menerjemahkan teks-teks arab perlu waktu yng cukup usang serta bekal kosakata arab yng tak sedikit.
Pada pertemuan pertama beberapa ahad yng lalu, dia menunjukkan kontrak kuliah serta pengantar mata kuliah kajian buku arab ini. Beliau menjelaskan sebenarnya mata kuliah ini bertujuan semoga mahasiswa memiliki kesanggupan bagi atau bisa juga dibilang untuk mengetahui serta mentransliterasi teks-teks berbahasa Arab, utamanya yng bertema keislaman serta pendidikan ke dalam bahasa Indonesia yng baik serta benar.
Agar tujuan yang sudah di sebutkan tercapai, maka tak ada jalan lain selain membekali para mahasiswa yang dengannya ilmu-ilmu yng membicarakan wacana tata bahasa Arab semisal ilmu nahwu serta sharaf. Karena tak seluruh mahasiswa lulusan madrasah ataupun pondok pesantren, maka tingkat pengertian mahasiswa kepada pengajaran nahwu sharaf pun berlainan-beda. Sedangkan di segi lain, kalau materi dasar ini tak diberikan, orang-orang yng berlatar belakang pendidikan sekolah lazim, maka niscaya akan mengalami kesulitan.