Masjid Berdesain Unik Sarat Makna
Masjid Jami’ AI-Baitul Amien Jember yg terletak di jantung kota merupakan pujian masyarakat Jember. Tidak ada kepastian perihal sejarah pendirian masjid ini. Namun yg terang, masjid tersebut pernah direnovasi pada tahun 1939 & lalu diperbarui lagi hingga terlihat seperti dikala ini pada tahun 1973.
Sejak awal, masjid dibangun berdekatan dgn alun-alun. Kantor & pendopo Bupati pun terletak di akrab alun-alun ini. Keberadaan alun- alun sebagai pusat kota memang merupakan kebijakan pemerintah kolonial Belanda. Di setiap sentral kota kabupaten diletakkan alun-alun selaku simbol kekuasaan Pemerintah Belanda.
Bangunan masjid termasuk unik lantaran mempunyai tujuh buah kopel berupa bundar yg menggambarkan luasnya keperluan umat insan tanpa dibatasi sudut- sudut tertentu. Gambaran keperluan ini kemudian tertuang dlm bentuk kubah yg menutupi nyaris keseluruhan tubuh bangunan.
Pemilihan bentuk bundar selaku dasar filosofis bangunan muncul dr kesadaran bahwa bentuk ini mensugesti semua agama & tradisi. Mulai dr Kubah As-Sakhrah di Masjid Al-Aqsa atau dikenal dgn The Dome ofThe Rock, ibadah thawaf yg mengelilingi Kabah, sampai bentuk-bentuk masjid yg tergolong legendaris mirip Masjid Ibnu Tulun, Masjid Al-Azhar, Masjid Zain ad-Din Yusuf, Masjid Samarra, & Masjid Cordoba.
Masjid yg dikenal dgn sebutan Masjid Jamur & Masjid Tujuh Kubah ini jika dilihat dengan-cara sekilas dr depan mirip bangunan gedung MPR/DPR. Kubah ini terdiri dr lima kubah utama & dua kubah kecil selaku kawasan wudhu. Dari lima kubah utama ini, terdapat satu yg terluas & terdiri dr dua lantai. Tujuh kubah yg ada di masjid inimenyimbolkan kekuasaan Allah Swt. yg telah membuat tujuh lapis langit & tujuh lapis bumi.
Di kepingan dlm kubah utama terdapat 17 tiang penyangga yg mengingatkan pada tanggal kemerdekaan, yakni 17 Agustus 1945. Angka ini pula menyimbolkan tanggal Nuzulul Quran, yakni 17 Ramadhan.
Memasuki ruang ibadah utama akan terlihat lantai yg menggunakan marmer Carara dr Italia. Pemilihan marmer Italia ini bukan lantaran kualitas marmer buatan lokal tak mencukupi, tetapi disebabkan tak ada yg berskala 120 x 60 cm atau sama dgn ukuran sajadah.
Bagian mempesona yang lain yaitu mihrab & mimbar yg terdiri dr tiga lengkungan selaku simbol tiga unsur dlm agama, yakni iman, Islam, & ihsan. Pada lengkungan mihrab tertulis kaligrafi QS. Thaahaa: 14. Selain sebagai fasilitas ibadah, ketika ini masjid pula menjadi pusat kegiatan sosial kemasyarakatan & salah satu landmark kota Jember.