close

Masjid Darussalam Temanggung

masjid darussalam temanggung

Tanda Berdirinya Kota Temanggung

Masjid Darussalam atau lebih diketahui selaku Masjid Agung Temanggung, sacara sepintas lebih tampak sebagai masjid modem, alasannya adalah bangunan masjid ini megah & pula bagus arsitekturnya.

Masjid Darussalam Temanggung berlokasi di tengah-tengah kota Adipura Kencana di Lereng Gunung Sumbing tersebut persis di sebelah barat alun-alun & taman kota yg sangat strategis & merupakan salah satu kebanggaan umat Islam di kota penghasil tembakau itu.

Menurut catatan Pemda Temanggung, bertepatan dgn hari jadi kota & menurut pada prasasti yg ditemukan serta penelitian para andal sejarah, Masjid Darussalam Temanggung didirikan oleh Raden Temanggung Joyonegoro, Bupati Temangung pertama pada tahun 1835.

Pendirian bangunan suci umat Islam oleh R.T. Joyonegoro tersebut menurut catatan dilaksanakan setahun kemudian sehabis ibu kota kadipaten (kabupaten) dipindahkan dr Parakan pada tahun 1834 ke kota Temanggung. Sedangkan, Parakan sendiri kini tergolong salah satu wilayah pengembangan kota Temanggung yg diketahui ketat dgn budaya religinya, dgn kebanggaannya Pondok Pesantren Bambu Runcing Parakan yg diresmikan oleh Kiai Parak beberapa kala yg kemudian.

Di sebelah barat masjid, kita dapati makam R.T. Joyonegoro & keluarga termasuk permaisurinya, yg hingga kini masih diziarahi oleh penduduk lokal. Di masjid ini setiap tanggal 10 November senantiasa diadakan upacara & perayaan hari jadi kota Temanggung dgn napas keislaman.

Penetapan hari jadi pada tanggal 10 November tidak aneh lagi berkaitan dgn Hari Pahlawan, karena pada masa usaha dulu masjid ini cukup berperan selaku tempat bermusyawarah serta mengendalikan strategi para pejuang yg diketahui dgn pasukan bambu runcingnya.

  Masjid Islah

Sejak diresmikan dua era yg lalu hingga tampak megah seperti kini ini, Masjid Darussalam sudah mengalami berulang kali renovasi & perbaikan bentuk. Walaupun kini lebih tampak sebagai bangunan masjid modem yg indah & megah, tetapi pihak Departemen Pekerjaan Umum yg diserahi tugas oleh Pemerintah Daerah Temanggung untuk melaksanakan perbaikan bangunan tak pernah melaksanakan pembahan sama sekali. Keseluruhan bangunan masih dipertahankan, khususnya cuilan yg merefleksikan keaslian & kekunoannya.

Empat sokoguru yg masing-masing berketinggian delapan meter yang dibuat dr kayu jati opsi, sedangkan beberapa belahan bangunan yg lain telah memakai materi bangunan pribadi mirip keramik & marmer. Hanya umpak (ganjal) keempat sokoguru yg semula agak rendah kini ditinggikan.

Masjid Darussalam Temanggung tak cuma megah & indah dlm bentuk bangunan fisiknya semata, namun makmur dlm aktivitas & jumlah jamaahnya.

Selain dimanfaatkan untuk shalat berjamaah & Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), jadwal pengajian yg sudah disusun & diprogramkan oleh takmir masjid sangat padat dlm upaya memfungsikan masjid sebagaimana mestinya. Bahkan, pada hari-hari tertentu yg sudah direncanakan, Lembaga Pemasyarakatan (LP) Temanggung pun sering memanfaatkan masjid ini untuk pelatihan kerohanian para narapida.