Masjid Azizi

Materialnya Diangkut dgn 80 Kereta Lembu

masjid Azizi

Dilihat dr gaya arsiteknya, masjid ini tampaknya banyak me nyimpan catatan sejarah, baik yg menyangkut sejarah pertumbuhan masyarakat dengan-cara biasa maupun dikaitkan dgn histeriografi sejarah Islam di kawasan Sumatra terutama, tentulah banyak menawarkan tugas.

Masjid “Azizi” yg terletak di tempat Langkat, Tanjung Pura, Sumatra Utara, didirikan oleh Tengku Sultan Abdul Aziz bin Tengku Sultan Haji Musa al-Khalidy al-Muazhzham Syah, Raja Langkat yg berkuasa antara tahun 1862 hingga wafatnya 1896). Tetapi, sebelum pembangunan masjid ini simpulan, Sultan Abdul Aziz wafat. Maka, pem- bangunannya diteruskan oleh anaknya, Tengku Sultan Mahmud Rahmat Syah bin Abdul Aziz pada 1936. Materialnya diangkut dgn kereta lembu sebanyak 80 buah. Kubahnya yg menyembul ke atas dibuat dr tembaga yg beratnya 40 ton. Lampu gantung yg ter- mampu didalam masjid yg terbuat dr kristal.

Masjid Azizi yg bercorak bangunan kuno, ialah kebangga- anpenduduk Tanjung Pura. Tetapi, pada tahun 1981 masjid ini memper- oleh tunjangan dr Menteri Dalam Negeri sebanyak Rp20 juta.

Menurut tim dr Jakarta yg pemah menilai Masjid Azizi dilihatdari sisi bangunan, memiliki perpaduan antara zaman Belanda, Jepang  Republik.

Jika Ramadhan tiba, bunyi shalawat & tarhim di pagi hari begitu r.embahana, menyelnsup rerimbunan pepohonan. Ini tak terlepas dr hasil binaan para guru yg dikala itu didatangkan dr Mekah & Mesir.

  Muslim Moskow menemukan tidak ada ruang di dalam masjid