Pesona Nabawi di Sisi Lintas Sumatra
Letaknya di Jalan Raya Lintas Timur Sumatra menciptakan Kecamatan Pangkalan Kerinci yg merupakan ibukota Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, mempunyai peluangpengembangan wilayah yg cukup pesat. Salah satu pengembangan yg signifikan yakni dibangunnya kawasan perkantoran baru di area Bukit Seminai yg terletak di timur kota usang Pangkalan Kerinci.
PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), salah satu pabrik kertas terbesar di Indonesia, berlokasi di kawasan ini. RAPP mempunyai peranan penting dlm kehidupan masyarakat Pangkalan Kerinci. Tak hanya memberi imbas ekonomi, perusahaan ini pula membangun banyak sekali sarana & prasarana, salah satunya yakni Masjid Raya Al-Mutaqqin.
Masjid megah di pinggir Jalan Raya Lintas Timur Sumatra-tepatnya di sebelah Gedung Bank Riau Kepri Cabang Pangkalan Kerinci-tersebut dibangun oleh RAPP atas undangan penduduk sekitar. Kini, Masjid Al- Mutaqqin dikontrol oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan.
Jika menyaksikan bentuk dengan-cara keseluruhan, akan terlihat bahwa masjid terinspirasi oleh gaya arsitektur Masjid Nabawi di Madinah. Pengaruh ini terutama pada bentuk empat menara di sudut masjid yg seperti dgn menara Nabawi, namun dlm ukuran yg lebih kecil.
Kubah masjid terdiri dr satu kubah utama & tiga kubah pendamping berdiameter lebih kecil. Kubah pendamping ditaruh di tiga segi masjid sebagai atap pintu masuk. Bentuk & warna keempat kubah senada dgn acuan garis diagonal simetris, menggunakan variasi warna biru & hijau, khas masjid- masjid yg ada di Provinsi Riau.
Ruang utama masjid tampil sangat minimalis. Tidak terlihat elemen hias yg dilukis pada dinding. Satu-satunya aksen hias terletak pada jendela yg menggunakan kaca patri di sekeliling dinding. Keadaan minimalis pada dinding menciptakan perhatian terarah pada tiang penyangga masjid yg dilapisi warna hitam dgn aksen hias khas Melayu berwarna emas.
Dinding belahan depan-tempat mihrab & mimbar berada-juga tampil dgn warna & aksen yg senada dgn tiang penyangga, tetapi dihiasi motif yg lebih rapat & detail.
Mimbar masjid yg menggunakan gesekan kayu berwarna putih pun tampil cukup unik dgn atap mimbar yg berbentuk kubah kecil berwarna hijau.
Oleh sebab letaknya yg strategis di segi jalur lintas Sumatra, Masjid Al- Muttaqin kadang-kadang menjadi tempat persinggahan wisatawan, baik untuk menunaikan shalat fardhu maupun untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.