Masjid Indah Demi Syiar Islam
Masjid Al Kauts ari merupakan bangunan perLama di kompleks Pondok Pesantren Al-Aziziyah yg terletak tak jauh dr Bandara Selaparang, Mataram, Lombok. Dengan jarak tempuh cuma sekitar 10 menit dr bandara, masjid ini cukup memiliki peluang untuk menjadi landmark wilayah lokal.
Keberadaannya pula mewakili semangat beribadah penduduk sekitar yg sungguh berpengaruh. Kala masjid belum final dibangun pun, banyak sekali kegiatan ibadah & dakwah sudah dilaksanakan. Shalat berjamaah ditegakkan meski tanpa penerangan listrik, kajian kitab-kitab Islam ditekuni meskipun beralaskan anyaman daun kelapa (.kelangsah), & berbagai aktivitas dakwah yang lain.
Ada kisah menawan terkait syiar Islam dlm proses pembangunan masjid. Kala itu sebagian masyarakat sekitar masih memercayai hal-hal mistik seperti makam keramat & sebagainya. Konon di tempat tersebut terdapat sebuah kerikil yg dianggap sakral & diketahui dgn nama “Batu Colet”.
Seiring berjalannya proses pembangunan masjid, watu tersebut menghilang. Masyarakat sekitar pun gempar. Belakangan diketahui, batu tersebut sengaja diambil oleh seorang santri untuk ditanam dlm pondasi masjid. Tujuannya yaitu untuk menjaga kemurnian aqidah umat Islam di sana.
Masjid Al Kaut sari pula dikembangkan berulang kali sejalan dgn pesatnya perkembangan Pondok Pesantren Al-Aziziyah. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 2001 & diberi nama Al-Kautsari. Nama Al Kautsari ini diambil dr perpaduan dua nama, yaitu nama Telaga Al-Kautsar yg berada di surga & nama penyandang dana pembangunan masjid, Bapak Haji Bhakti Kasri.
Salah satu keunikannya terletak pada kumandang suara azan. Biasanya azan cuma dikumandangkan sebanyak lima kali dlm satu hari. Namun, di masjid ini azan dikumandangkan sebanyak enam kali. Selain untuk shalat wajib, azan pula dikumandangkan pada pengujung malam untuk shalat tahajud.
Dari segi bangunan, ciri khas Masjid Al Kautsari yakni kubah bundar mengerucut dgn sapuan warna putih cerah beraksen garis diagonal biru & dua menara. Dua menara yg menjulang setinggi 27 meter ini bermakna dua warisan Rasulullah Saw., yakni Al-Alquran & Al-Hadis.
Bagian dlm masjid pula terlihat sangat menawan dgn adanya tiang penyangga berwarna hijau granit yg dikombinasikan dgn warna cokelat keemasan pada aksen tiang & dinding masjid. Selain itu, bab dlm kubah yg diberi gambar langit pula memperbesar kesan megah.