Mandi Besar Apa Harus Pakai Shampo

 Sebenarnya mandi besar shbis haid dll itu diwajibkan harus pake shampo atau tidak Mandi Besar Apa Harus Pakai Shampo

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Selamat siang pak ,,,maaf mengganggu waktunya,,,,,saya mau nanya ini. Sebenarnya mandi besar shbis haid dll itu diwajibkan mesti pake shampo atau tidak?

Jawab :

Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Selamat siang juga. Kami tidak merasa terusik dengan adanya pertanyaan yang disampaikan kami. Menjadi hal yang penting untuk kita membicarakan mandi besar atau mandi wajib. Masyarakat di Indonesia lazimnya memang tiap hari memiliki kebiasaan mandi. Biasanya mandi dilaksanakan pada pagi hari dan sore hari. Dari belum dewasa sampai orang akil balig cukup akal melakukan hal itu.

Mengenai mandi besar ini terdapat di dalam Al-Quran Surat An-Nisa ayat 43, yang artinya: Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat saat kau dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kau hampiri masjid ketika kamu) dalam kondisi junub kecuali sekedar melalui jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kau sudah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kau dengan abu yang bagus (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (bubuk) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun.

Juga di dalam Al-Alquran Surat Al-Maidah ayat 6, yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kau hendak melakukan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu hingga ke siku, dan sapulah kepalamu dan (cuci) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kau junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan bubuk yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (bubuk) itu. Allah tidak mau menyusahkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kau bersyukur.Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu hingga ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kau junub, maka mandilah. Dan jika kau sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari kawasan buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka bila kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tak ingin menyulitkan kau, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan lezat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

Perkara mandi besar memng sesuatu yang amat penting. Tiap muslim harus mengenali dan memahami caranya dengan baik. Sebelum menjawab pertanyaan Anda, kami sampaikan bergotong-royong seorang wanita yang telah final dari haid diwajibkan untuk melaksanakan mandi wajib. Haidh atau disebut juga menstruasi ini ialah hal yang masuk akal bagi setiap wanita. Datangnya rutin pada setiap bulan. Keluarnya darah haid menjadikan salah satu tanda bahwa perempuan itu sehat. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari disebutkan yang artinya, kalau kamu datang haid, hendaklah kamu lewati shalat. Apabila sudah akhir (dari haid) maka mandilah dan shalatlah.

Dalam melakukan mandi wajib atau mandi besar, ada dua rukun yang harus kita ketahui. Rukun merupakan sesuatu yang harus mesti dilakukan. Bila mana salah satu rukun mandi wajib tidak dilaksanakan maka menjadi batal hukumnya mandi wajib tersebut. Terdapat dua rukun dari mandi besar atau mandi wajib ini.

Pertama, niat

Setiap ibadah harus diawali dengan niat terlebih dulu. Niat ialah ketetapan hati untuk melakukan sebuah ibadah. Di saat melakukan mandi besar maka harus dimulai dari niat apalagi dulu.

Kedua, meratakan air ke seluruh badan

Dari ujung rambut sampai ujung kaki harus rata terkena air. Biasanya dilakukan dengan menyiramkan dan meratakannya ke seluruh badan. Bisa juga seorang mandi diSeluruh kulit, rambut, dan bulu harus terkena air. Meskipun kita tidak mesti bersikap boros dalam pemanfaatan air untuk mandi besar ini. 

Bila mana kedua hal rukun mandi besar di atas telah terpenuhi maka menjadi sahlah mandi besarnya. Dengan demikian, saat seorang mandi besar sesudah haidh tidaklah wajib untuk memakai shampo. Tetap sah mandi besarnya. Boleh mandi besar tanpa menggunakan shampo. Akan tetapi, menggunakan shampo dalam melakukan mandi besar juga baik. Tidaklah tidak boleh untuk menggunakan shampo. Bahkan terdapat beberapa manfaat bagi mereka yang memakai shampo di ketika melakukan mandi besar. Demikian klarifikasi kami supaya memperbesar manfaat. Wallahu a’lam.