Seorang tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) pernah menyindir seorang dai muda, “Baru mualaf udah ngerasa paling bener dr ulama-ulama besar Muslim Indonesia.” (Baca: Ulil Sindir Ustadz Felix Siauw: Modal Baru Dua Ayat Sudah Dipanggil Ustadz)
Sebenarnya, mana yg lebih baik antara orang yg Islam sejak kecil (dilahirkan dlm keluarga Islam) dgn seseorang yg baru memeluk Islam setelah cukup umur (mualaf)? Berikut ini anutan Ibnu Taimiyah:
Prasangka sebagian orang bahwa orang yg lahir dlm Islam & tak pernah murtad lebih baik daripada orang kafir yg masuk Islam yaitu tak benar.
Sesungguhnya yg dilihat adalah bagian selesai. Siapa saja di antara keduanya yg lebih baik ketaqwaannya pada Allah pada simpulan hidupnya, maka ia lebih utama. Karena sebagaimana dimengerti, orang-orang terdahulu dr kalangan Muhajirin & Anshar yg beriman pada Allah Subhanahu wa Ta’ala sehabis kafir, mereka lebih utama dibandingkan orang yg lahir dlm keadaan Islam baik anak mereka maupun bukan anak mereka.
Demikianlah. Mana yg lebih baik bukanlah diputuskan di permulaan, namun di bab tamat kehidupan. Ada orang yg awalnya kelihatan baik, na’udzubillah, di selesai hayatnya dia murtad. Ada pula yg gres masuk Islam sesudah cukup umur, ternyata Allah memperlihatkan hidayah & keistiqamahan hingga kematian.
Lamanya masuk Islam pula bukan jaminan seseorang lebih utama dibandingkan muslim yang lain. Umar bin Khattab contohnya. Ia gres masuk Islam pada tahun keenam kenabian. Ada puluhan orang lainnya yg mendahului Umar bin Khattab dlm masuk Islam. Namun nyatanya, Umar bin Khattab menjadi sobat paling utama kedua sesudah Abu Bakar Ash Shiddiq. [Ibnu K/wargamasyarakat]