Dalam mempelajari ekonomi, biasanya terdapat 2 keutamaan keilmuan yakni makro ekonomi & mikro ekonomi. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas bareng apa itu makro ekonomi, ciri-cirinya, konsep serta analisis yg digunakan, serta kebijakan & contoh-misalnya.
Daftar Isi
Pengertian Makro Ekonomi
Makro ekonomi atau kerap disebut sebagai ekonomi makro ialah cabang ekonomi yg berkonsentrasi pada hal-hal skala besar. Skala besar disini memiliki arti ruang lingkup wilayah yg besar atau entitas yg banyak.
Umumnya, makro ekonomi ini membicarakan mengenai performa, struktur, alokasi sumber daya, serta pengambilan keputusan pada skala sebuah negara atau wilayah. Oleh karena itu, tatkala membicarakan mengenai geografi wilayah & perwilayahan dengan-cara biasa , pendekatan yg dipakai adalah makro ekonomi.
Perbedaan makro ekonomi dgn mikro ekonomi pada dasarnya ialah lingkup kajiannya serta detail apa saja yg dibahas. Mikro ekonomi membicarakan lingkup yg lebih kecil dengan-cara sangat rincian. Sedangkan, makro ekonomi membahas lingkup yg luas dgn menyeluruh tetapi tak rincian.
Ciri-Ciri Analisis Makro Ekonomi
Secara umum, terdapat beberapa ciri-ciri analisis makro ekonomi yg antara lain ialah
- Lingkup kajiannya yg cukup luas
- Bentuk analisisnya yg menyeluruh tetapi tak detail
- Membahas kepentingan komunal
- Outputnya umumnya adalah kebijakan-kebijakan skala besar
Dibawah ini, kita akan coba lihat satu per satu ciri dr analisis makro-ekonomi tersebut.
Lingkup Kajiannya Luas
Analisis makro ekonomi biasanya memiliki lingkup kajian yg sangat luas. Luas disini ada dua makna, yaitu luas dengan-cara spasial & luas dengan-cara aspasial.
Luas dengan-cara spasial mempunyai arti bahwa kajian makro ekonomi membicarakan wacana keadaan ekonomi/keuangan sebuah wilayah yg luas. Seluruh faktor ekonomi yg ada pada wilayah tersebut pun akan dikaji dengan-cara komprehensif untuk menerima citra keadaan perekonomian makro.
Luas dengan-cara aspasial bermakna bahwa kajian makro ekonomi membicarakan tentang keadaan ekonomi yg terjadi antar-pemangku kepentingan. Disini, subjek analisis tak cuma satu bisnis atau usaha, tetapi bisa banyak sekali, ditambah pula dgn faktor masyarakat.
Menyeluruh Tetapi Tidak Detail
Seperti yg telah dibahas diatas, pembahasan ekonomi makro condong luas, baik itu dengan-cara spasial maupun aspasial. Oleh lantaran luasnya ruang lingkup bahasan ini, kajian-nya lazimnya bersifat menyeluruh & komprehensif, namun tak rincian.
Sulitnya menangkap rincian-detail kecil terjadi lantaran info yg ada sangatlah banyak, sehingga akan mempersulit kalkulasi & analisis. Padahal, gosip detail ini tak terlalu penting untuk menerima citra mengenai keadaan ekonomi di suatu wilayah.
Oleh karena itu, bahasan ekonomi makro lazimnya bersifat komprehensif, deskriptif, serta tak terlalu mendetail kepada suatu pemain film. Detail yg diamati justru keterhubungan antar pemain drama, wilayah, serta efek dr semua keterhubungan tersebut.
Membahas Kepentingan Komunal
Karena makro ekonomi banyak membicarakan mengenai analisis yg ruang lingkupnya wilayah, maka pastinya aktornya bukan cuma usaha & bisnis, tetapi pula penduduk & pihak-pihak terkait.
Oleh karena itu, ekonomi makro kerap kali justru membahas masalah-persoalan yg menjadi kepentingan umum. Berbeda dgn ekonomi mikro yg membahas mengenai kepentingan unit perjuangan ataupun sebuah bisnis tertentu.
Hal ini pula berkorelasi dgn ekonomi makro yg kerap digunakan oleh geografer & perencana pembangunan tatkala merancang program pembangunan.
Membahas Kebijakan Skala Besar Yang Mempengaruhi Banyak Orang
Kita telah mengetahui bahwa ekonomi makro banyak membahas mengenai kepentingan masyarakat umum. Oleh karena itu, tidak aneh bila output & outcome dr analisis ini lazimnya yaitu kebijakan-kebijakan yg menghipnotis banyak orang.
Contoh kebijakan yg mungkin dikeluarkan oleh makro ekonomi antara lain adalah kebijakan perpajakan, subsidi barang pokok, pengentasan kemiskinan, serta kebijakan-kebijakan mengenai investasi regional.
Model yg Digunakan Pada Analisis Makro Ekonomi
Dalam melaksanakan analisis makro ekonomi, terdapat 3 pendekatan & model yg sangat sering digunakan oleh para ekonom skala makro. Ketiga versi tersebut yaitu model supply-demand agregat, model IS-LM, serta versi pertumbuhan ekonomi.
Berikut ini akan kita bahas bahu-membahu dengan-cara singkat setiap model yg digunakan dlm analisis makro ekonomi.
Model Aggregate Supply-Aggregate Demand (AD-AS)
Model AD-AS atau agregat supply & demand merupakan salah satu model dasar yg kerap digunakan untuk menerangkan kondisi makro ekonomi sebuah wilayah.
AD-AS berupaya menerangkan mengenai hubungan antara harga sebuah barang, level produksinya (output), serta penawaran barang & permohonan barang yg ada pada sebuah sistem ekonomi.
Dengan memakai model AD-AS, analis makro ekonomi dapat memprediksi apa yg akan terjadi bila dilaksanakan kebijakan-kebijakan ekonomi berukuran besar.
Oleh karena itu, versi permintaan & penawaran agregat merupakan salah satu tools analisis ekonomi yg sangat dasar & krusial bagi para ekonom yg berfokus pada bidang studi makro ekonomi.
Model Investment Supply – Liquidity & Money Supply (IS-LM)
Model IS-LM atau penawaran investasi & likuiditas merupakan versi ekonomi yg mendasari model AD-AS diatas. Model ini berupaya menerangkan hubungan yg terbentuk antara suku bunga yg ada di suatu negara dgn harga asset yg berada di sebuah negara.
Harga asset disini dimaksudkan sebagai aset-aset yg diperdagangkan dengan-cara bebas di pasar uang, pasar property, pasar modal, serta aset lain seperti pinjaman, logam mulia, atau simpanan.
Model IS-LM mampu dipakai pada analisis makro ekonomi jangka pendek atau short run dimana inflasi diasumsikan tak ada & harga-harga tak berubah dengan-cara drastis.
Namun, model ini lebih sering dipakai sebagai pecahan dr model AD-AS untuk melihat perubahan-perubahan pada jangka waktu yg pendek. Hal ini terjadi lantaran versi AD-AS memungkinkan ekonom untuk menganalisis perubahan-perubahan yg terjadi tatkala harga dinamis.
Asumsi dasar dr versi ini yaitu, semakin rendah suku bunga yg diberikan, maka kian cepat pula pergerakan duit. Sedangkan, makin tinggi suku bunga, maka kian banyak kecenderungan penduduk untuk menabung.
Model-Model Pertumbuhan
Makro ekonomi pula banyak membicarakan mengenai versi-versi pertumbuhan ekonomi & pembangunan wilayah. Beberapa versi yg cukup terkenal adalah model pertumbuhan neoklasik Robert Solow, pertumbuhan Endogenous, pertumbuhan WW. Rostow, serta pertumbuhan tak berimbang.
Masing-masing versi pertumbuhan tersebut menjajal untuk menjelaskan bagaimana sebuah daerah dapat menjadi sejahtera. Sebuah pertanyaan dasar yg ditanyakan Adam Smith dlm naskahnya yg sangat terkenal, an inquiry on the Wealth of Nations.
Meskipun begitu, tak semua model pertumbuhan cocok untuk setiap negara. Terkadang, ada negara yg cocok dgn satu model pertumbuhan, ada pula yg cocok dgn yg yang lain.
Oleh karena itu, ekonom yg mempelajari pertumbuhan & kemajuan negara-negara harus mengamati karakteristik dr negara tersebut. Identifikasi karakteristik yg tepat sangatlah penting untuk mengidentifikasi versi pertumbuhan yg cocok.
Konsep Dasar Makro Ekonomi
Dalam mengetahui makro ekonomi, selain mengerti model-versi analisis yg digunakan, harus dipahami pula konsep-konsep yg mendasari perekonomian makro.
Secara biasa , terdapat 3 konsep dasar yg kerap dipakai dlm pembahasan makro ekonomi. Ketiga konsep dasar tersebut yakni output & pendapatan masyarakat, tingkat pengangguran, serta inflasi & deflasi.
Produk Domestik Suatu Negara
Makro ekonomi lazimnya membahas mengenai output dr sebuah negara. Disini, output adalah semua barang jasa atau apapun itu yg bernilai, yg diproduksi oleh sebuah negara.
Kita mengenal output ini dgn istilah produk domestik bruto (PDB) & produk domestik regional bruto (PDRB). Terkadang, dipakai pula perhitungan yg memperhitungkan pendapatan, yaitu pendapatan nasional bruto (PNB).
Indikator ini kerap dipakai untuk menjelaskan mengenai negara apa saja yg tergolong kaya, & mana negara yg miskin. Umumnya, negara paling kaya di dunia memiliki PDB per kapita yg berada diatas $65.000 per tahunnya.
Ekonom yg berkonsentrasi pada ekonomi makro tertarik dgn produk domestik suatu negara. Mereka ingin mengetahui faktor apa saja yg mampu mengembangkan pertumbuhan ini. Tatkala faktornya sudah dikenali, maka para mahir bisa membentuk kebijakan untuk mendorong faktor-faktor tersebut.
Umumnya, faktor-faktor yg mensugesti pertumbuhan ekonomi suatu negara yakni faktor buatan dr negara tersebut. Faktor bikinan ini mencakup 3 faktor yakni lahan (land), tenaga kerja (labour), & modal (capital).
Ekonom makro pula berkonsentrasi pada faktor-faktor yg mungkin bikin produk domestik bruto menurun. Tatkala faktor-faktor ini teridentifikasi, ekonom & pembuat kebijakan dapat melaksanakan mitigasi yg tepat untuk menghalangi hal tersebut.
Umumnya, yg menimbulkan perlambatan ekonomi atau resesi adalah siklus ekonomi yg ada pada negara/wilayah tersebut. Siklus ini disebut sebagai siklus boom and bust karena ada ketika-dikala dimana pertumbuhannya sangat cepat, & ada pula ketika dimana pertumbuhannya melambat.
Pengangguran
Salah satu variabel yg kerap diteliti oleh ekonom untuk menyaksikan keadaan perekonomian suatu wilayah yakni berapa banyak tenaga kerja yg tersedia serta berapa yg sudah terserap oleh sektor usaha. Jumlah tenaga kerja yg tak mendapatkan pekerjaan ini disebut sebagai pengangguran.
Secara lazim, terdapat berbagai jenis pengangguran yakni
- Pengangguran klasik
- Pengangguran friksional
- Pengangguran dlm keadaan full employment
- Pengangguran siklik
- Pengangguran struktural
- Pengangguran jangka panjang
- Pengangguran tersembunyi/terselubung
Ahli ekonomi suatu negara harus mempu memahami semua jenis pengangguran tersebut & mengkontekskan-nya terhadap sebuah wilayah. Karena, setiap jenis pengangguran mempunyai metode penyelesaian & mitigasi yg berlawanan-beda pula.
Inflasi & Deflasi
Perubahan harga-harga barang dlm suatu tata cara ekonomi pula merupakan fenomena yg sangat penting untuk menggambarkan kondisi ekonomi sebuah wilayah. Fenomena ini dikenal dgn dua nama, yakni inflasi & deflasi.
Inflasi sendiri yaitu kondisi dimana harga barang-barang meningkat karena nilai tukar uang menurun kepada barang tersebut. Umumnya, kondisi ini terjadi tatkala jumlah yg beredar di masyarakat meningkat.
Sedangkan, deflasi adalah kondisi dimana harga barang-barang menurun karena nilai tukar duit menguat terhadap barang tersebut. Umumnya, kondisi ini terjadi tatkala jumlah duit yg beredar berkurang di masyarakat.
Kedua keadaan ini dapat mensugesti pola aktivitas penduduk dlm sebuah negara. Selain itu, fenomena ini pula mampu mensugesti kegiatan bisnis, baik yg dilakukan dlm suatu negara, ataupun antar negara.
Oleh karena itu, para ekonom mesti mengerti hubungan antara jumlah uang yg beredar di penduduk dgn harga-harga barang yg ada. Disini, ekonom dapat berkerjasama dgn bank sentral & forum pengendali lainnya untuk menstabilkan kondisi keuangan suatu negara.
Kebijakan-Kebijakan Makro Ekonomi
Hasil analisis & kajian ekonomi makro lazimnya diwujudkan dlm bentuk kebijakan skala besar. Umumnya, terdapat 2 jenis kebijakan yg dapat diambil, yakni kebijakan fiskal & moneter.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal pada dasarnya ialah pemanfaatan anggaran, pendapatan, & pengeluaran dr pemerintah untuk mensugesti ekonomi dengan-cara keseluruhan. Umumnya, alat-alat yg dipakai yakni project milik pemerintah, pajak, hutang negara, & pengeluaran/pembiayaan dr negara.
Contohnya yaitu intervensi pemerintah tatkala pertumbuhan ekonomi sedang lambat, atau terdapat banyak pengangguran. Disini, pemerintah dapat melaksanakan pembangunan untuk menyerap tenaga kerja & memasukkan uang ke masyarakat sekitar.
Harapannya, pengeluaran pemerintah ini dapat menciptakan multiplier effect yg nantinya akan menggenjot pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Namun, pemerintah harus sangat waspada dlm menjalankan kebijakan fiskal. Terkadang, intervensi yg terlalu banyak mampu mempengaruhi denah insentif yg ada & membuat pasar tak bisa mencapai keadaan ekuilibrium.
Kebijakan Moneter
Berbeda dgn kebijakan fiskal, kebijakan moneter dikelola oleh bank sentral, bukan dengan-cara eksklusif oleh pemerintah. Disini, kontrol bank meliputi memperbesar atau mengurangi jumlah uang yg beredar di penduduk .
Untuk melaksanakan hal ini, bank sentral biasanya melaksanakan acara pembelian surat hutang untuk meningkatkan jumlah duit yg beredar di masyarakat. Untuk menguranginya, bank sentral mampu menjual surat hutang atau memajukan suku bunga contoh.
Dengan memanfaatkan kebijakan moneter, bank sentral memiliki kesanggupan untuk mengendalikan suplai duit & laju inflasi yg ada di penduduk . Oleh karena itu, bank sentral memiliki peran yg sungguh penting dlm membentuk & menjaga kondisi perekonomian suatu negara.
Dalam keadaan darurat, bank sentral pula dapat melaksanakan kebijakan non-konvensional seperti quantitative easing (QE). Disini, bank sentral tak cuma berbelanja hutang pemerintah, tetapi pula hutang korporat & sektor swasta. QE lazimnya digunakan untuk menyingkir dari resesi & memperlihatkan dorongan bagi perekonomian yg sedang melambat.
Namun, bank sentral harus sangat waspada tatkala memakai kebijakan-kebijakan moneter. Karena, intervensi yg berlebihan mampu mengakibatkan perubahan denah insentif yg ada di pasar, sehingga mempersulit bisnis dlm meningkat .
Contoh Analisis Makro Ekonomi
Kita sudah membicarakan banyak sekali mengenai apa itu makro ekonomi, analisis yg ada, model yg dipakai, variabel-variabel observasi yg umumnya diteliti, serta bentuk-bentuk kebijakannya. Sekarang, kita akan menjajal membicarakan penerapan makro ekonomi dlm kehidupan kita sehari-hari.
Penurunan Angka Pengangguran dgn Proyek Negara
Terkadang, pemerintah merasa bahwa ada wilayah-daerah tertentu yg angka kemiskinannya terlalu tinggi. Jika angka kemiskinan yg ada tak sesuai dgn kriteria-persyaratan yg dimiliki oleh pemerintah kawasan atau pemerintah pusat, mereka dapat menjalankan proyek pemerintah.
Disini, proyek pemerintah diperlukan mampu untuk membuka lapangan kerja & mengembangkan investasi yg ada di suatu komunitas. Dengan meningkatnya lapangan pekerjaan & duit yg beredar, diharapkan akan terbentuk multiplier effect yg akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Contoh yg mungkin cukup terperinci yakni di daerah Jawa Barat dgn proyek unggulan pemprov yakni segitiga REBANA yg meliputi tempat Subang, Majalengka, & Cirebon.
Ketiga kawasan ini mempunyai potensi perekonomian industri yg sangat tinggi, namun kondisi SDM disana masih cukup buruk. Selain tingkat kemiskinan yg tinggi, tingkat pengangguran di ketiga wilayah ini pula relatif tinggi.
Oleh karena itu, acara industrialisasi segitiga REBANA diperlukan mampu menawan investasi swasta, membuka lapangan pekerjaan, & mensejahterakan penduduk di ketiga wilayah ini. Harapannya, pertumbuhan ekonomi yg disebabkan oleh growth pole ini dapat menyebar ke kawasan sekitarnya, sesuai dgn konsep trickle down economics.
Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dgn Quantitative Easing (QE)
Terkadang, perekonomian sebuah negara mengalami perlambatan pertumbuhan lantaran satu & lain hal. Selain itu, ada pula dikala-ketika dimana perekonomian terancam runtuh dlm resesi tatkala bisnis tak bisa menjaga diri dr kebangkrutan.
Oleh karena itu, diperlukan stimulus dr pemerintah untuk mengamankan perjuangan-usaha yg ada di suatu negara serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain mencetak duit & menunjukkan pemberian pribadi, metode yg kerap dipakai ialah quantitative easing.
Metode ini menyerupai dgn mencetak uang, tetapi tak ada uang yg dicetak. Namun, uang tetap masuk kedalam perekonomian karena hutang-hutang jangka panjang perusahaan & pihak swasta lainnya dibeli oleh pemerintah & dijaminkan. Oleh lantaran itu, mereka akan menerima suntikan dana segar dr pemasaran surat hutang tersebut.
Metode ini merupakan salah satu bentuk terbaru monetary theory yg kerap digunakan oleh ekonom makro untuk menyelamatkan negara dr ambang resesi atau jurang stress.