Makna Rebab Alat Musik Tradisional Sunda

makna alat musik tradisiional sunda rebab  Makna Rebab Alat Musik Tradisional Sunda
MEMAINKAN REBAB

Rebab ialah waditra (alat musik) jenis gesek, karena suara yang dihasilkan alat musik ini bersumber dari kawat yang dimainkan dengan cara di gesek. Alat musik ini hampir sama dengan tarawangsa, perbedaannya terletak pada bentuk dan cara memakainya.

Pengertian Istilah:
Rebab berasal dari kata Rabab (bahasa Persia) yang berarti sedih.
Pengertian ini sesuai dengan jenis lagu-lagu pada rebab, yang sering membawakan lagu-lagu ngalengis, yakni lagu-lagu yang sangat menyayat hati (duka). Diantara waditra-waditra Sunda, alat gesek Rebab merupakan waditra uang paling sempurna menghantarkan lagu-lagu yang bersuansana sedih.

Rebab biasa disebut “Lengek”. Lengek yaitu alat gesek/keset. Orang yang sedang menghidangkan Rebab lazimdisebut  “ngalengek”. Makara ngalenggek sama artinya dengan ngarebab/memainkan rebab.

Rebab yakni waditra (alat musik) jenis gesek, alasannya adalah bunyi yang dihasilkan waditra ini bersumber dari kawat yang dimainkan dengan cara di gesek. Waditra ini nyaris sama dengan tarawangsa, perbedaannya terletak pada bentuk dan cara memakainya.

Pengertian Istilah:
Rebab berasal dari kata Rabab (bahasa Persia) yang artinya sedih.
Pengertian ini sesuai dengan jenis lagu-lagu pada rebab, yang sering membawakan lagu-lagu ” ngalengis “, yakni  lagu-lagu yang sangat menyayat hati (murung) Diantara waditra-waditra Sunda,alat gesek Rebab ialah waditra duit paling tepat menghantarkan lagu-lagu yang bersuansana sedih.

Rebab umumdisebut Lengek. Lengek adalah alat gesek/keset. Orang yang sedang menyajikan Rebab lazimdisebut  ” ngalengek”. Makara ngalenggek sama dengan ngarebab/merebab.

Bahan dan Rancang Bangun :
Waditra Rebab dibentuk dari materi:kayu,kawat dan kulit,dengan materi perhiasan kain dan pelitur.Terbuat dari bahan kayu jeruk. Bagian yang lain seperti : wangkis terbuat dari bahan kayu nangka,Tumpang sari dari materi Kayu jati,dari bulu ekor kuda putih,Dampit dari bahan karet atau benda yang empuk dan sisir dari materi tanduk atau tulang hewan.

Makna Ragam Hias. 
Bentuk keseluruhan waditra Rebab merupakan hiasan-dekorasi  lambang-lambang seperti :

Wangki Ngadaun Seureuh (seperti daun sirih) Bentuk tampang “ngadaun seureuh”, merupakan ukuran yang menerangkan bentuk paras perempuan elok.

Dodot yakni kain pembungkus wangkis, melambangkan  keindahan kain (pakaian) yang biasa dipakai oleh seorang perempuan.

Suku disebut bitis (betis), melambangkan kaki.

Tiang rebab menggambarkan tubuh yang tinggi ramping, dengan warna kulit yang yang disebut hejo carulang (hijau keputih  putihan), oleh sebab itu tiang rebab sering dbuat dari kayu jeruk yang warnanya putih.

  • Pucuk menggambarkan sanggul/dekorasi/rambutwanita.
  • Pureut menggambarkan daun telinga.
  • Tumpangsari menggambarkan alis mata.
  • Dampit menggambarkan bibir atau ekspresi.

Pangset(penggesek) berbentuk gondewa,menggambarkan 
lengan/tangan wanita manis. Seperti diungkapkan peribahasa Sunda “pangan anu ngagandong” yang artinya menandakan ukuran bentuk tangan perempuan elok.

Cara memainkan :
Rebab dimainkan dengan cara:(1)Ngeset kawat (menggeset kawat),(2)Nangkep Kawat (menekan kawat).

(1) Ngesek kawat (menggesek kawat).
Penggesek Rebab dipegang tepat pada “ganca” (bab penggal penggesek),lalu digerakan lambat setengah ditekan ,untuk melahirkan suara panjang dan lembut.
Diembat:gerakan lambat untuk melahirkan suara  
panjang.
Digolosor:menggesek dengan gerakan lambat setengah ditekan,untuk melahirkan suara panjang dan lembut..

Dicacag:menggesek dengan dengan gerakan terputus-putus,untuk melahirkan bunyi yang patah-patah.

Direnghap: meggesek dengan menurut renghapan (nafas antara) juru kawih (vokalis).

Digetet: menggesek gerakan pendek-pendek (mundur maju) untuk melahirkan suara yang tersendat-sendat.

Dikelecer: digesek dengan mengetar,untuk melahirkan suara ngeleter (tremolo).

(2) Nengkep Kawat.
Rebab mempergunakan dua buah kawat,Kawat di sebelah kiri yakni kawat yang bernada “Barang/Da (1)” yang sering sdigesek,sedangkan kawat sebelah kanan bernada “Galimer/Ti (4)” digesek hanya pada lagu-lagu tertentu,yaitu lagu-lagu yang membutuhkan nada 2(mi-ngeng),serta serta “ligar”(kedua kawat digesek berbarengan tanpa ditekan/ditengkep).