Makna dibalik Nikah

MAKNA DIBALIK KATA NIKAH

Ada apa kata dibalik NIKAH, pesan yang tersirat & faidah dr Ibadah yg di perintahkan oleh Allah Subhaanahu wa Taala & pula sebagai Sunnah para Nabi sang Utusan Allah.
Nikah (نكاح) terdiri dr empat aksara yakni:
1. Nun (ن)
2. Kaf (ك)
3. Alif (ا)
4. Ha’ (ح)
1. Huruf ن
Nun yakni singkatan dr lezat (نعمة). Pernikahan bahu-membahu yaitu sebuah nikmat. Nikmat yg besar. Mulai dr pernikahan, malam pertama sampai keseluruhan masa berkeluarga ialah lezat.
2. Huruf ك
Kaf adalah kependekan dr karamah (كرامة) kemuliaan. Segala sesuatu yg dilaksanakan tatkala ia telah menikah akan menjadi mulia dgn sendirinya. Misalkan saja dlm masalah sholat:

(فيض القدير شرح الجامع الصغير ج ٤ ص ٤٩)
4473 – (ركعتان من المتزوج أفضل من سبعين ركعة من الأعزب)
لعل وجهه أن المتزوج مجتمع الحواس والأعزب مشغول بمدافعة الغلمة وقمع الشهوة فلا يتوفر له الخشوع الذي هو روح الصلاة
“Dua rakaat dr seorang yg telah menikah lebih utama dibandingkan dr 70 rakaatnya orang yg bujang.
Dimungkinkan segi keutamaanya yaitu seorang yg telah menikah terkumpul segala indera & fokusnya, sementara yg masih bujang senantiasa tersibukkan diri dgn mengekang gelora birahinya sehingga kesempatan khusyu’ yg menjadi jiwa sholat tak tercukupi.
3. Huruf ا
Alif yakni singkatan dr ulfah (ألفة) yg bermakna kasih sayang. Sebab didalam pernikahan haruslah ada korelasi kasih sayang diantara keduanya. Pernikahan tanpa kasih sayang pastilah akan gagal. Maka dr itulah, Allah SWT menciptakan pasangan kita dr jenis sendiri agar tercipta rasa ketenangan & kasih sayang, firman Allah SWT:
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً
Dan di antara gejala kekuasaan-Nya ialah ia membuat untukmu isteri-isteri dr jenismu sendiri, supaya ananda condong & merasa nyaman kepadanya, & dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih & sayang.”
4. Huruf ح
Ha’ ialah abreviasi dr nasihat (حكمة) alasannya adalah menikah itu banyak hikmahnya. Mulai dr pesan tersirat psikologis, hikmah medis, sampai pesan yang tersirat sosial. Di antara hikmah pernikahan ialah biar menjaga persepsi dr perbuatan maksiat, mirip sabda Rasulullah ﷺ :
يَا مَعْشَرَ اَلشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اَلْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ
Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kalian telah bisa membiayai pernikahan, maka hendaknya ia menikah, karena hal itu lebih mempertahankan persepsi (dari kemaksiatan) & lebih memelihara kemaluan.
_Menurut Imam An-Nawawi kata الشباب itu bermakna seseorang yg telah baligh & belum mencapai umur 30 tahun, dikhususkan khitob tersebut pada perjaka karena umumnya adanya cita-cita kuat untuk menikah ada pada diri mereka._
Ada pula yg menyampaikan ha’ dlm lafadz Nikah ialah singkatan dr hirosah & himayah (حراسة و حماية) yg bermakna menjaga, saling mempertahankan antara satu sama lain seperti ibarat dlm firman Allah SWT:
هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ
“Istri-istri ialah pakaian untuk kalian. Demikian pula kalian merupakan busana untuk mereka”.
Maka ibarat pakaian, suami & istri mesti saling menutupi aib masing-masing, saling melindungi dr tindakan zina, saling mengetahui satu sama lain, serta saling melengkapi dr sesuatu yg masih kurang diantara mereka berdua.
Wallâhu A’lam
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وآله وصحبه أجمعين
  Terjemah Irsyadul Anam PDF - Habib Usman Bin Yahya