Majas personifikasi merupakan salah satu majas perbandingan. Majas ini sering dipakai dlm berbagai karya sastra, seperti pantun, puisi, cerpen, novel & lirik lagu.
Bahkan, dlm percakapan sehari-hari pun pula sering dipakai untuk menekankan suatu kalimat. Untuk lebih mengerti majas ini, mari kita simak penjelasan berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Majas Personifikasi
Majas merupakan gaya bahasa yg dipakai untuk menyampaikan maksud dengan-cara konotasi & imajinatif. Majas digunakan untuk memperindah gaya bahasa sehingga akan menciptakan imbas tertentu yg condong mengarah ke emosional.
Terdapat banyak jenis majas yg dipakai oleh sastrawan dlm memberikan sebuah pemikiran . Contohnya adalah majas hiperbola & majas metafora.
Pada postingan ini, kita akan membicarakan lebih lanjut mengenai majas personifikasi.
Majas personifikasi intinya yaitu majas yg digunakan untuk memasukkan sifat kemanusiaan ataupun sifat-sifat yang lain kedalam benda yg semestinya tak memiliki sifat-sifat tersebut.
Agar kalian lebih paham, simak klarifikasi para andal dibawah ini.
Pengertian Majas Personifikasi Menurut Para Ahli
Menurut Tarigan (2013), Majas personifikasi atau dikenal pula dgn penginsanan, merupakan
majas yg melekatkan sifat manusia ataupun insani ke benda mati maupun barang tak bernyawa yang lain, serta ilham absurd.
Personifikasi yakni bahasa kiasan, menggambarkan benda atau barang tak bernyawa (Mati) seolah mempunyai sifat manusia. Di mana sifat manusia di sini tujuannya tindak tanduk, watak, & perasaan.
Sedangkan, berdasarkan Nurgiantoro (2017), majas personifikasi yakni merupakan jenis majas yg
menawarkan sifat kemanusiaan pada benda mati. Personifikasi pula bisa disebut majas pengorangan karena sifat yg diberikan hanya dimiliki manusia.
Gorys Keraf (2010) mengungkapkan bahwa personifikasi yaitu bahasa kiasan yg
menggambarkan barang-barang tak bernyawa atau benda mati yg seakan-akan mempunyai sifat-sifat manusia. Sifat-sifat insan tersebut meliputi sifat, tingkah laku, aksara, ciri fisik, perasaan, pikiran, verbal, nonverbal, & sebagainya.
Dalam personifikasi mempunyai persamaan pada sifat antara insan dgn benda mati. Meski demikian, sifat tersebut sesungguhnya pula mempunyai perbandingan yg sungguh kontras.
Oleh kesannya, majas ini boleh dipandang sebagai majas dgn dasar sifat perbandingan & persamaan.
Pengertian dr Segi Bahasa
Dilihat dr segi bahasa, personifikasi merupakan ungkapan yg berasal dr bahasa Yunani Kuno yaitu Prospopoeia.
Prospopoeia mempunyai arti memanusiakan sesuatu. Makara, personifikasi adalah memanusiakan atau menunjukkan sifat kemanusiaan pada suatu benda mati ataupun hidup.
Dengan kata lain personifikasi adalah majas yg melekatkan nilai-nilai kemanusiaan pada benda mati ataupun hidup yg sejatinya tak mempunyai sifat kemanusiaan. D
alam hal ini yg tergolong benda hidup yakni makhluk hidup selain insan mirip flora & hewan. Diberikannya sifat kemanusiaan pada tanaman & binatang akan membuatnya terlihat seperti manusia.
Personifikasi merupakan salah satu jenis majas perbandingan yg biasa digunakan untuk membandingkan atau menyandingkan suatu benda dgn benda yang lain.
Hal ini bermaksud semoga pendengar atau pembaca mampu lebih mengetahui maksud yg ingin disampaikan.
Oleh alasannya adalah itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa majas personifikasi yakni
Ciri-ciri Majas Personifikasi
Majas dgn banyak sekali jenis yg dimilikinya, masing-masing mempunyai ciri-ciri yg berlainan.
Setidaknya ada 3 ciri-ciri utama pada majas berjenis personifikasi yg membedakannya dgn jenis majas yang lain. Ciri-ciri tersebut antara lain yakni
- Melekatkan sifat insani
- Membandingkan benda mati seolah mereka hidup
- Menggambarkan angan-angan atau khayalan
Agar kalian lebih paham ketiga ciri diatas, kita akan membahasnya dengan-cara lebih dlm dibawah ini
Melekatkan Sifat-Sifat Insani
Ciri pertama dr penggunaan majas personifikasi adalah sifat-sifat insani atau insan dilekatkan pada benda mati & benda hidup selain manusia seperti hewan & flora.
Sifat insani yg biasa dipakai dlm majas jenis personifikasi antara lain berlangsung, tumbuh kembang, menangis, berlari, menghantam, & sebagainya.
Selain itu, situasi orang pula bisa digunakan untuk mengungkapkan majas jenis ini. Diantaranya mirip bersedih, gembira, marah, senang, & sebagainya.
Pilihan kata untuk pemakaian gaya bahasa ini, nanti bisa menciptakan sifat & suasana manusia untuk benda mati.
Membandingkan Benda Mati yg Seolah Hidup
Ciri-ciri majas jenis personifikasi yg kedua yaitu membandingkan benda mati atau benda hidup selain insan (tumbuhan & hewan) sehingga seakan-akan bisa mempunyai sikap atau perilaku sepantasnya manusia.
Contoh dr penggunaan majas personifikasi sesuai dgn ciri ini yakni kata-kata mirip daun melambai, rumput bergoyang, & sebagainya.
Menggambarkan Bayangan Angan
Ciri-ciri selanjutnya yakni pemakaian gaya bahasa untuk menggambarkan suatu keadaan dgn bayangan angan (citra) menjadi lebih nyata & nyata dibandingkan ilustrasi biasa.
Misalnya seperti kalimat hembusan angin membelai lembut muka menentramkan hati.
Maksud dr kalimat tersebut ialah bayangan angan seorang penulis yg dituangkan melalui suatu kalimat dgn memakai gaya bahasa personifikasi.
Contoh Penggunaan Majas Jenis Personifikasi
Agar lebih gampang dlm memahaminya, berikut ini yakni contoh-acuan penggunaan majas personifikasi serta teladan penggunaannya dlm suatu kalimat.
Contoh Singkat Majas Personifikasi
Berikut ini ialah kumpulan pola kata-kata majas personifikasi yg dapat kalian gunakan dlm sebuah kalimat atau dongeng
- Nyiur melambai di pinggir pantai.
- Panasnya matahari memperabukan kulit.
- Badai tsunami menyapu bersih satu desa.
- Burung-burung menari di atas awan.
- Butiran nasi di piring menangis.
- Peluit wasit menjerit panjang.
- Dinginnya malam menusuk hingga ke tulang.
- Matahari menyapa pagi.
- Sejarah telah menuliskan kedahsyatan para hero.
- Segelas susu menemaniku saat malam hari.
- Warna bajumu menusuk mataku.
- Jam dinding tertawa melihat gue melamun.
- Sang mentari bersembunyi di balik awan hitam yg tebal.
- Hujan turun menyelimuti seluruh desa.
- Cincin emas itu menggenggam dekat jemarinya.
- Awan putih berjalan di antara langit biru.
Bagaimana sudah terbayang penggunaan kata-kata diatas dlm suatu kalimat yg padu?
Contoh Penggunaan Majas Personifikasi dlm Kalimat beserta Artinya
Agar kalian lebih paham penggunaan majas-majas personifikasi yg sudah dijelaskan diatas, kita akan memperlihatkan pola-teladan lain yg sudah disertai dgn artinya dibawah ini.
Ombak saling berkejaran menambah keindahan suasana di pantai.
Kata ‘berkejaran’ pada kalimat di atas merupakan sifat insani. Ombak diilustrasikan mirip manusia yg saling berkejaran. Arti bantu-membantu ungkapkan tersebut adalah banyaknya ombak yg membuat situasi di pantai menjadi lebih indah.
Hari ini langit tampak ceria.
Pada kalimat di atas, langit diilustrasikan mirip insan yg mempunyai sifat ceria.
Sifat cerita dlm kalimat tersebut mengisyaratkan cuaca cerah. Jadi, arti sebenarnya adalah pada suatu hari, cuaca terlihat cerah yg ditandai dgn langit biru tanpa awan mendung.
Pagi ini matahari sudah mulai terbangun.
Pada pola kalimat ini, matahari diilustrasikan seperti manusia yg mulai terbangun. Kata ‘mulai terbangun’ dlm kalimat tersebut mempunyai arti matahari mulai terbit.
Kaprikornus, makna bergotong-royong yakni hari ini sudah menjelang pagi yg ditandai dgn matahari mulai terbit.
Hidangan sedap memanggilku untuk segera makan.
Kata ‘memanggilku’ adalah salah satu sifat yg dimiliki insan yg dipakai pada acuan gaya bahasa personifikasi dlm kalimat ini.
Hidangan sedap diilustrasikan mirip manusia yg memanggil & menimbulkan ungkapan tersebut mempunyai kesan yg lebih menarik.
Teriakan petir malam itu sungguh memekakkan indera pendengaran.
Pada kalimat di atas, petir diilustrasikan mirip insan yg mampu berteriak. Kata ‘Teriakan’ pada ungkapan tersebut memiliki arti suara yg terdengar sangat keras.
Kaprikornus, makna bahwasanya yaitu petir dgn suara yg terdengar sangat keras hingga bikin telinga sakit.
Demikian klarifikasi mengenai majas personifikasi yg merupakan pengungkapan dgn melekatkan sifat atau sikap insan pada sesuatu yg bukan manusia.
Tidak terbatas pada karya sastra saja, gaya bahasa personifikasi pula sering dipakai pada percakapan sehari-hari.
Bahkan, kita pula sering menggunakan gaya bahasa ini tanpa kita sadari. Semoga bahan di atas mampu memperbesar wawasan ananda tentang penggunaan majas jenis personifikasi.