A. Pengertian Variabel
Variabel yaitu sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain variabel ialah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang memiliki kombinasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
B. Macam-macam Variabel
Menurut kekerabatan antara satu variabel dengan variabel lainnya maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut selaku variabel bebas. Variabel bebas yaitu merupakan variabel yang menghipnotis atau yang menjadi alasannya perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Contoh :
Keramah-tamahan pramusaji toko dan nilai penjualan
Keramah-tamahan = variabel independen
Nilai pemasaran = variabel dependen
2. Variabel Dependen
Sering disebut selaku variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut selaku variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, alasannya adalah adanya variabel bebas.
Contoh :
Kemampuan kerja dan produktifitas
Kemampuan kerja = Variabel Independen
Produktifitas = Variabel dependen
3. Variabel Moderator
Variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) korelasi antara variabel independen dengan dependen. Variabel disebut juga sebagai variabel independen ke dua.
Contoh :
Secara teoritis kalau harga ramah biaya, maka akan banyak pembelinya. Tetapi sering terjadi penjualan dengan harga ramah biaya, tetapi tidak banyak pembelinya. Hal ini tentu ada variabel moderator yang mensugesti. Variabel moderatornya antara lain msyarakat tidak memiliki uang, barangnya yang dijual tidak berkualitas atau modelnya telah usang.
4. Variabel Intervening
Variabel yang secara teoritis mensugesti (memperlemah dan memperkuat) relasi antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak mampu diperhatikan dan diukur.
Contoh :
Gaji pegawai tinggi, pemimpin berprilaku baik, tetapi prestasi kerjanya rendah. Setelah diteliti ternyata pegawai tersebut sedang putus asa. Makara putus asa selaku variabel intervening. Secara teoritis putus asa akan mempengaruhi prestasi pegawai, tetapi frustasi ini tidak dapat diukur.
5. Variabel Kontrol
Variabel yang dikendalikan atau dibentuk konstan sehingga dampak variabel independen kepada dependen tidak dipengaruhi oleh aspek luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti, jika akan melaksanakan observasi yang bersifat membandingkan.
Contoh :
Misalnya akan membandingkan performa kerja petugas penjualan antara lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU) dengan Sekolah Menengah Kejuran (SMK). Untuk bisa membandingkan performa kerja kedua lulusan sekolah itu maka peneliti harus menetapkan variabel kontrolnya. Dalam hal ini variabel kontrolnya ialah pekerjaan yang dilaksanakan, alat untuk melakukan, pengalaman kerja, iklim kerja organisasi dimana pegawai tersebut harus sama.
Referensi :
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit : Alfabeta. Bandung