Macam-Macam Konjungsi Beserta Fungsi Dan Misalnya [Lengkap]


wargamasyarakat.org
wargamasyarakat.org
wargamasyarakat.org
wargamasyarakat.org
wargamasyarakat.org

Macam-macam konjungsi dan misalnya – Apa itu konjungsi? Pengertian konjungsi ialah kata atau perumpamaan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Contoh konjungsi dapat dilihat dalam berbagai karya tulis atau postingan.

Dalam sastra dan bahasa, penggunaan konjungsi sungguh penting untuk memberi makna tertentu dalam sebuah frasa, kalimat atau paragraf. Penggunaan konjungsi yang bagus dan sempurna menciptakan sebuah karya atau artikel menjadi lebih menawan untuk dibaca dari awal hingga final.


wargamasyarakat.org
wargamasyarakat.org
wargamasyarakat.org
wargamasyarakat.org
wargamasyarakat.org

Faktanya ada banyak jenis-jenis konjungsi dilihat dari fungsinya, misalnya untuk menerangkan relasi waktu, kekerabatan alasannya, hubungan akhir, kekerabatan penegasan, hubungan kebalikan dan lain-lain. Nah di bawah ini akan dijelaskan apa saja macam-macam konjungsi selengkapnya.

(baca juga macam-macam majas)

macam-macam konjungsi

Macam-Macam Konjungsi

Ada beberapa macam-macam konjungsi. Pembagian jenis-jenis konjungsi dibedakan menjadi dua adalah konjungsi antar klausa dan konjungsi antar kalimat. Untuk konjungsi antar klausa dibagi lagi menjadi dua berdasarkan sifatnya adalah konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.

1. Konjungsi Antar Klausa

Yang dimaksud konjungsi antar klausa atau konjungsi intra kalimat yaitu kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak dalam satu kalimat. Biasanya konjungsi antar klausa ada di tengah-tengah kalimat. Secara lazim ada 2 jenis konjungsi antar klausa yakni konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.

  Mengapa Bahasa Indonesia Di Jadikan Sebagai Bahasa Persatuan Dan Bahasa Negara Indonesia?

Konjungsi Koordinatif

Pengertian konjungsi koordinatif ialah konjungsi yang menghubungkan dua bagian kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara.

Yang termasuk konjungsi koordinatif :

  • penghubung penambahan = dan, serta
  • penghubung penyeleksian = atau
  • penghubung perlawanan = tetapi, melainkan
  • penghubung pertetangkan = padahal, sedangkan, meski

Konjungsi Subordinatif

Pengertian konjungsi subordinatif yakni konjungsi yang menghubungkan dua komponen kalimat (klausa) yang kedudukannya tidak sederajat.

Yang tergolong konjungsi subordinatif :

  • penghubung atributif = yang
  • penghubung tujuan = supaya, semoga, supaya
  • penghubung syarat = jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, manakala
  • penghubung waktu = semenjak, ketika, selama, begitu, sambil, sehabis, sesudah, sebelum, sedari, tatkala
  • penghubung permisalan = andaikan, umpamanya, seandainya
  • penghubung konsesif = biarpun, meskipun, sekalipun
  • penghubung penyebab = alasannya, alasannya adalah
  • penghubung balasan = sehingga, makanya
  • penghubung cara = dengan, tanpa
  • penghubung perbandingan = sebagaimana, laksana, ibarat, seolah-olah
  • penghubung penjelasan = bahwa

2. Konjungsi Antar Kalimat

Yang dimaksud konjungsi antar kalimat adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang yang lain. Ada banyak fungsi konjungsi antar kalimat, antara lain sebagai pernyataan kelanjutan, kondisi, kontradiksi, konsekuensi dan sebagainya.

Yang tergolong konjungsi antar kalimat antara lain :


wargamasyarakat.org
wargamasyarakat.org
data-ad-slot=”1135366004″
wargamasyarakat.org
wargamasyarakat.org

  • menyatakan konsekuensi = dengan demikian, kesannya
  • menyatakan kebalikan = sebaliknya
  • menyatakan kelanjutan = setelah itu, lalu, berikutnya
  • menyatakan pendahulu = sebelum itu, sebelumnya
  • menyatakan penguatan = malahan, tak hanya itu, bahkan
  • menyatakan kondisi = bahwasanya, bahu-membahu
  • menyatakan pertentangan = akan namun, sayangnya, tetapi
  • menyatakan penambahan = selain itu, lagi pula
  • menyatakan kesediaan = biarpun begitu, walaupun demikian, walau begitu

Jenis-Jenis Konjungsi Berdasarkan Fungsinya

  1. Konjungsi aditif, yang berfungsi menggabungkan dua kata, frasa, klausa atau kalimat dalam kedudukan yang sederajat. Misalnya : dan, lagi, lagi pula, serta.
  2. Konjungsi pertentangan, yang berfungsi menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat dengan mempertentangkan kedua bab tersebut. Misalnya : tetapi, melainkan, sebaliknya, sedangkan, tetapi.
  3. Konjungsi disjungtif, yang berfungsi menghubungkan dua unsur yang sederajat dengan menentukan salah satu dari dua hal atau lebih. Misalnya : atau, maupun, entah.
  4. Konjungsi waktu, yang berfungsi menjelaskan korelasi waktu antara dua hal atau kejadian baik yang sederajat atau tidak sederajat. Misalnya : jika, jika, hingga, dikala, sambil, sebelum, hingga, semenjak, selama, sementara, setelah, sesudah.
  5. Konjungsi simpulan, yang berfungsi menjelaskan maksud dan tujuan sebuah insiden atau tindakan. Misalnya : semoga, guna, untuk, agar.
  6. Konjungsi kausal, yang berfungsi menjelaskan penyebab suatu kejadian atau kejadian tertentu. Misalnya : alasannya adalah, alasannya adalah itu, sebab, alasannya adalah itu.
  7. Konjungsi konsekutif, yang berfungsi menjelaskan akibat suatu peristiwa atau insiden tertentu. Misalnya : sehingga, sampai, alhasil.
  8. Konjungsi kondisional, yang berfungsi menjelaskan syarat-syarat pada suatu hal yang mampu terjadi. Misalnya : kalau, bila, jika, kalau, asalkan, jikalau, bilamana.
  9. Konjungsi tak bersyarat, berfungsi menjelaskan bahwa suatu hal mampu terjadi tanpa perlu ada syarat-syarat yang dipenuhi. Misalnya : walaupun, meskipun, biarpun.
  10. Konjungsi perbandingan, yang berfungsi membandingkan dua hal tertentu. Misalnya : sebagaimana, mirip, bagai, bagaikan, seperti, menyerupai, dibandingkan dengan.
  11. Konjungsi korelatif, yang berfungsi menghubungkan dua bagian kalimat yang mempunyai hubungan sedemikian rupa sehingga saling menghipnotis. Misalnya : semakin, kian, bertambah, sedemikian rupa, sehingga.
  12. Konjungsi penegas, yang berfungsi memastikan atau meringkas sebuah bab kalimat yang sudah disebut sebelumnya. Misalnya : bahkan, terlebih, yaitu, umpama, misalnya.
  13. Konjungsi penjelas, yang berfungsi menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya. Misalnya : bahwa.
  14. Konjungsi konsesif, yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan sebuah hal serta menolak hal yang lain. Misalnya : meskipun, walaupun, biarpun, sekalipun.
  15. Konjungsi urutan, yang berfungsi untuk menyatakan urutan sesuatu hal dalam kalimat. Misalnya : mula-mula, kemudian, kemudian.
  16. Konjungsi pembatasan, yang berfungsi menyatakan pembatasan kepada sesuatu hal atau dalam batas-batas mana perbuatan mampu dilaksanakan. Misalnya : kecuali, selain, asal.
  17. Konjungsi penanda, yang berfungsi untuk menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal. Misalnya : umpama, acuan, khususnya, contohnya, antara lain.
  18. Konjungsi suasana, yang berfungsi menerangkan sebuah perbuatan terjadi atau berjalan dalam kondisi tertentu. Misalnya : sedang, sedangkan, padahal, sambil.

Nah itulah macam-macam konjungsi dan fungsinya lengkap beserta klarifikasi dan pola konjungsi di tiap-tiap jenis. Semoga mampu menambah wawasan dan menjadi acuan komplemen.


wargamasyarakat.org
wargamasyarakat.org
wargamasyarakat.org
wargamasyarakat.org
wargamasyarakat.org