a. Kelangkaan Sumber Daya
Istilah lain dari sumber daya yaitu aspek buatan. Sumber daya terdiri dari empat macam, yakni alam, tenaga kerja, pengusaha, dan modal. Sumber daya yang dipakai untuk memproduksi barang dan jasa bersifat langka atau terbatas. Kelangkaan tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut.
1) Sumber Daya Alam
Sumber daya alam terdiri atas tanah, air, tumbuhan, kekayaan alam (minyak bumi, batubara, emas, panas bumi, dan lain-lain), serta iklim. Tanah, air, flora, dan kekayaan alam bersifat langka. Kian hari tanah terasa kian sempit alasannya adalah luas tanah tidak bertambah, sedangkan jumlah insan terus meningkat.
Air, terutama air bersih, saat ini secara lazim sukar ditemukan dan pengadaannya membutuhkan ongkos. Maraknya pemasaran air bungkus atau air isi ulang menawarkan bahwa air ialah barang langka dan mesti dibeli. Iklim atau trend juga bersifat langka. Mengapa? Karena manusia tidak mampu mengontrol tiba dan perginya iklim. Di Indonesia, lazimnya isu terkini hujan datang pada bulan November dan selsai pada bulan April. Bila insan menginginkan curah hujan yang lebih lama di seluruh daerah Indonesia maka manusia tidak bisa memperpanjang musim hujan. Manusia cuma mampu membuat hujan bikinan yang sifatnya lokal dan memerlukan ongkos besar.
Sumber daya alam sebetulnya dapat digolongkan menjadi dua. Pertama, sumber daya alam yang tidak mampu diperbarui, seperti minyak bumi dan batubara. Kedua, sumber daya alam yang dapat diperbarui, seperti flora dan hutan. Kedua sumber daya alam tersebut bersifat langka. Minyak bumi dan batu bara bisa habis, sedangkan flora dan hutan untuk memperbaruinya diperlukan waktu yang lama dan biaya yang banyak.
2) Sumber Daya Tenaga Kerja
Sumber daya tenaga kerja terdiri atas dua macam. Tenaga kerja jasmani dan tenaga kerja rohani. Tenaga kerja bersifat langka alasannya adalah pengadaannya memerlukan ongkos. Tenaga kerja jasmani gres ada jika insan telah melaksanakan makan dan minum, sedangkan masakan dan minuman harus dibeli. Tenaga kerja jasmani dilakukan oleh tukang becak, tukang angkat barang, tukang batu, dan sejenisnya. Tenaga kerja rohani mirip yang dilakukan dokter, akuntan, dan wartawan gres ada kalau telah mengikuti pendidikan khusus. Sedangkan mengikuti pendidikan membutuhkan ongkos yang tak sedikit. Karena langka itulah maka jasa tukang becak, tukang angkat, dokter, pengarang, dan lain-lain harus dibayar.
3) Sumber Daya Pengusaha / Kewirausahaan
Sumber daya pengusaha bersifat langka alasannya adalah tidak semua orang bisa menjadi usahawan. Untuk menjadi pebisnis orang mesti memiliki modal dan beberapa keahlian, di antaranya keahlian mengorganisir faktor-aspek buatan (manajerial skill), keahlian teknologi (technological skill), dan keahlian mengorganisasi berbagai usaha, kepentingan di dalam dan di luar perusahaan (organizational skill).
Sumber daya kewirausahaan (entrepreneurship) yaitu aspek buatan yang peran dan fungsinya mengorganisir dan memadukan aspek bikinan (alam, tenaga kerja, dan modal) untuk menciptakan barang dan jasa keperluan insan. Seorang entrepreneur yang berkualitas akan bisa menghasilkan produk-produk yang bermutu dan diminati oleh pembeli dengan mempergunakan sumbersumber yang ada. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) jumlahnya masih sangat terbatas.
Untuk memiliki jiwa dan semangat kewirausahaan, sering kali cara yang ditempuh ialah dengan mempelajari kisah berhasil dari seorang wirausaha yang sudah sukses. Langkah-langkah seorang wirausaha, meliputi tiga tahap, dimulai dari memperoleh inspirasi, kemudian menuangkannya ke dalam penemuan (innovation) dan invensi (invention) lewat penelitian dan pengembangan (research and development), hingga risikonya menjadi barang atau produk yang siap dijual. Contoh seorang wirausaha yang berhasil yakni Bill Gates penemu DOS (Disc Operating System) dan pendiri Microsoft, perusahaan perangkat lunak komputer yang sangat terkenal. Di Indonesia sendiri banyak didapatkan wirausaha berhasil, mirip Bob Sadino (Pengusaha Retail).
4) Sumber Daya Modal
Modal yaitu semua barang hasil produksi yang digunakan untuk menciptakan barang dan jasa. Sumber daya modal bersifat langka sebab kemampuan insan untuk menciptakan modal juga terbatas. Contoh modal yakni mesin, gedung, peralatan peralatan, dan lain-lain. Sumber daya modal adalah segala sumber daya hasil buatan manusia yang dapat dipakai untuk mempermudah terlaksananya proses bikinan. Dari sumber daya modal, dapat dihasilkan barangbarang atau produk yang memiliki nilai faedah tinggi bagi pemenuhan keperluan insan. Sumber daya modal mampu berupa uang, dan berbentuk modal fisik, yaitu bahan mentah, gedung, peralatan, dan mesin-mesin. Kelangkaan sumber daya modal bermuara pada kemauan dan kesanggupan manusia sendiri. Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk membentuk sumber daya modal tersebut. Salah satu cara membentuk modal yaitu kemauan yang kuat untuk bersusah payah dan berusaha. Selain itu menabung dan mengembangkan daya cipta, manusia mampu membangun kepemilikan modalnya sendiri, baik modal duit maupun modal Àsik.
b. Kelangkaan Barang dan Jasa
Sumber daya memiliki kegunaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Kelangkaan sumber daya menjadikan barang dan jasa yang dihasilkan juga bersifat langka atau terbatas. Selain itu masih ada beberapa aspek lain yang menimbulkan jumlah barang dan jasa bersifat langka. Berikut ini uraian secara rinci perihal aspek-faktor yang mengakibatkan jumlah barang dan jasa bersifat langka.
1) Kelangkaan Sumber Daya/Faktor Produksi
Di atas sudah diterangkan bahwa kelangkaan sumber daya mampu menimbulkan kelangkaan barang dan jasa.
2) Keserakahan Manusia
Sifat insan yang serakah mampu menimbulkan kelangkaan barang dan jasa. Contoh: Penebangan hutan secara liar dan tidak terkontrol pada akibatnya dapat memusnahkan hutan itu sendiri. Padahal hutan berfungsi sebagai
aspek buatan alam yang mampu menciptakan barang, mirip kertas, kayu lapis, mebel, pensil, dan lain-lain. Hutan juga bisa menciptakan jasa, mirip selaku kawasan wisata, tempat penelitian, tempat tunjangan satwa liar, dan lain-lain. Pemusnahan hutan mempunyai arti memusnahkan barang dan jasa.
3) Pertumbuhan Penduduk yang Cepat
Pertumbuhan penduduk mengakibatkan pertambahan kebutuhan manusia akan barang dan jasa. Menurut Thomas Robert Malthus, penduduk bertambah berdasarkan deret ukur (2, 4, 8, 16, 32, dan seterusnya), sedangkan kuliner bertambah menurut deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, dan seterusnya). Akibatnya jumlah barang dan jasa, tergolong masakan, tidak seimbang dengan jumlah penduduk.
4) Bencana Alam
Barang dan jasa pada satu saat mampu hilang atau rusak bila terkena bencana alam. Berhektar-hektar padi mampu puso atau rusak terkena tragedi banjir. Puluhan ribu rumah, gedung, kantor, sekolah yang menyediakan barang dan jasa bisa hancur seketika terkena gempa bumi. Ini mempunyai arti musibah menimbulkan barang dan jasa bersifat langka.
5) Lambatnya Perkembangan Teknologi Tertentu
Seandainya ada alat atau teknologi yang mampu membuat panen padi setiap satu bulan sekali maka bahaya kekurangan beras bisa dihindarkan. Ini yaitu acuan bahwa lambatnya pertumbuhan teknologi, utamanya pertanian mampu menimbulkan kelangkaan barang dan jasa.