Islam masuk ke Indonesia lewat perantara para penjualdari Persia, Arab dan India.
Dalam perkembangannya, Islam diterima oleh masyarakat Indonesia dan membentuk suatu komunitas besar hingga kerajaan-kerajaan Islam besar bangun di Indonesia salah satunya Kerajaan Samudera Pasai.
Pada akhir periode ke 13 M, kekuasaan Kerajaaan Samudera Pasai mulai bangun.
Husein Djajadiningrat memprakirakan tahun berdirinya Samudera Pasai ialah sekitar tahun 1270 M. Faktor berdirinya Samudera Pasai balasan dari melemahnya kekuasaan Sriwijaya.
Selain itu pusat kekuasaan Khilafah Abbasiyah di Baghdad dihancurkan oleh prajurit Mongol di bawah komando Hulaghu Khan pada tahun 1258. Praktis kekuasaan politik Islam pada kurun itu juga mengalami kemunduran.
Pada dikala hampir serempak di Jawa juga mulai bangun Kerajaan Majapahit yang menguasai perairan Nusantara. Menurut DGE Hall, era kekuasaan Majapahit berjalan dari tahun 1293 – 1520.
Kerajaan Samudera Pasai terletak di pesisir timur maritim Aceh. Bukti berdirinya kerajaan ini ialah dengan adanya nisa kubur yang yang dibuat dari granit asal Samudera Pasai. Gambar: disini
Sisa peninggalan Samudera Pasai |
Dari nisan inilah dapat diketahui bahwa raja pertama Samudera Pasai meninggal di bulan Ramadhan 696 H yang bertepatan pada tahun 1297 M.
Pendiri Kerajaan Samudera Pasai ialah Malikus Saleh yang memiliki nama asli Merah Selu. Ia memeluk Islam alasannya pertemuannya dengan Syaikh Ismail delegasi Syarif Mekkah yang kemudian memberinya gelar Sultan Malikus Saleh.
Adapun sultan-sutan yang pernah berkuasa di Samudera Pasai ialah:
1. Sultan Malikus Saleh (1275-1279 M)
2. Sultan Muhammad Malik az-Zahir (1279-1326 M)
3. Sultan Ahmad Malik az-Zahir (1326-1371 M)
4. Sultan Zainal Abidin Malik az-Zahir (1371-1405 M)
5. Sultan Hidayah Malik al-Adil
6. Sultan Nashriyah
7. Abu Zaid Malik az-Zahir
8. Mahmud Malik az-Zahir (1455-1477 M)
9. Zainal Abidin (1477-1500 M)
10. Abdullah Malik az-Zahir (1501-1513 M)
11. Zainal Abidin (1513-1524 M)
Di tahun 1521 M, kerajaan Samudera Pasai ditaklukan oleh Portugis dan mendudukinya selama 3 tahun, kemudian pada tahun 1524 M dianeksasi oleh Raja Aceh ALi Mughayatsyah. Selanjutnya kerajaan Samudera Pasai berada di bawah dampak Kesultanan Aceh yang berpusat di Bandar Aceh Darussalam.