Limbah Anorganik: Pengertian, Jenis, Ciri, dan Dampak

Apakah ananda tahu bahwa sampah anorganik membutuhkan waktu sekitar 500 tahun untuk terurai? Hal ini niscaya akan mempunyai efek negatif bagi makhluk hidup yg ada di planet Bumi.

Banyak pihak sudah berupaya & mengimbau orang-orang di sekitarnya untuk memilah & memilih antara sampah anorganik & sampah organik. Masalah ini sungguh penting, sehingga diperlukan wawasan yg mendalam tentang sampah anorganik. Oleh alasannya itu, artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut perihal sampah anorganik.

Table of Contents

Apa itu Limbah Anorganik?

Apa itu Limbah Anorganik?

Limbah anorganik ialah jenis sampah yg tak mampu terurai oleh organisme pengurai seperti kuman atau jamur. Sampah anorganik terdiri dr bahan-materi yg berasal dr material sintetis atau alami yg telah mengalami proses kimia atau fisika sehingga tak mampu terurai dengan-cara alami oleh lingkungan. Contohnya ialah plastik, beling, logam, keramik, & bahan kimia berbahaya seperti baterai & produk elektronik.

Baca juga: Limbah Keras Organik: Pengertian & Contohnya

Masalah utama dr limbah anorganik yaitu bahwa mereka sangat sukar untuk diurai & akan terus menumpuk di lingkungan. Hal ini akan menjadikan pengaruh negatif bagi lingkungan & kesehatan manusia serta hewan, tergolong polusi udara, air & tanah, serta kenaikan risiko kesehatan seperti keracunan & duduk perkara pernafasan.

Baca juga: Dasa Darma Pramuka: Pengertian, Isi, & Fungsi

Untuk meminimalkan jumlah sampah anorganik yg menumpuk, diperlukan upaya untuk mendaur ulang, meminimalisir penggunaan produk yg tak ramah lingkungan, & menentukan produk yg mudah terurai alami. Selain itu, wawasan yg mendalam ihwal limbah anorganik & bagaimana memperlakukan sampah dgn benar sangatlah penting untuk mempertahankan keberlanjutan lingkungan & kesehatan manusia.

Jenis-Jenis Limbah Anorganik

Jenis-Jenis Limbah Anorganik

Pembagian jenis sungguh penting dlm menentukan pengelolaan yg tepat supaya limbah tak menghancurkan atau mencemari lingkungan sekitar.

Baca juga: Cara Menggunakan Mendeley Reference Manager

Berikut yaitu berbagai macam limbah menurut bentuknya yg perlu diamati:

Limbah Anorganik Padat

Limbah anorganik padat yakni jenis limbah yg berwujud keras & padat sehingga bisa diraba atau disentuh. Namun, beberapa macam limbah padat pula mengandung zat kimia berbahaya sehingga tak mampu disentuh dengan-cara pribadi.

Limbah Anorganik Cair

Merupakan jenis limbah yg berwujud cairan & sungguh berbahaya, yg dihasilkan oleh pabrik atau perusahaan bikinan, lazimnya dibuang ke sungai-sungai sehingga mampu menimbulkan kerusakan & pencemaran lingkungan serta membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.

Limbah Anorganik Gas

Jenis limbah yg tak mempunyai bentuk fisik & tak mampu dijangkau oleh indera manusia. Biasanya, limbah gas ini dihasilkan dr cerobong asap di pabrik-pabrik buatan.

Baca juga: Tips Menghindari Plagiat Dalam Artikel Ilmiah

Gas atau uap yg dihasilkan tersebut sungguh berbahaya sebab dapat menimbulkan pemanasan global, hujan asam, & peningkatan polusi udara. Selain itu, limbah gas pula dapat berasal dr emisi kendaraan bermotor yg mengandung gas beracun mirip karbon monoksida atau CO, yg sungguh berbahaya bagi kesehatan manusia & dapat mengakibatkan ajal jika terhirup dlm jumlah besar.

Contoh Limbah Anorganik

Contoh Limbah Anorganik

Limbah anorganik dapat dibagi menjadi berbagai jenis, berikut ini ialah beberapa acuan jenis-jenis:

  • Plastik: Plastik yaitu jenis yg paling banyak didapatkan di lingkungan. Plastik membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai & sungguh susah untuk didaur ulang. Plastik dapat mengusik lingkungan & mengancam kesehatan insan & binatang jika tak diatur dgn benar.
  • Kaca: Kaca adalah jenis yg pula sulit terurai dengan-cara alami. Kaca dapat menimbulkan luka pada kulit & berpotensi menghancurkan lingkungan jika tak dikelola dgn benar.
  • Logam: Berupa logam mirip besi, alumunium, tembaga & timah dapat menyebabkan polusi tanah & air, serta dapat membahayakan kesehatan manusia jikalau terkontaminasi.
  • Keramik: Limbah berupa keramik mirip porselen, kerikil bata & ubin pula susah terurai dengan-cara alami & mampu mengakibatkan kerusakan lingkungan.
  • Bahan kimia berbahaya: Baterai, lampu neon, produk elektronik & bahan kimia yang lain yaitu jenis limbah berbahaya. Bahan-materi ini dapat merusak lingkungan & kesehatan manusia jika tak dikelola dgn benar.

Dalam mengorganisir limbah, sangat penting untuk menentukan cara yg sempurna & memperlakukan sampah dgn benar agar dapat meminimalkan dampak negatifnya kepada lingkungan & kesehatan manusia.

Ciri-Ciri Limbah Anorganik

Ciri-Ciri Limbah Anorganik

Limbah anorganik memiliki beberapa ciri-ciri yg membedakannya dr limbah organik, di antaranya:

Tidak mampu terurai dengan-cara alami

Limbah anorganik tak mampu terurai oleh mikroorganisme atau proses alamiah seperti yg terjadi pada limbah organik. Karena tak dapat terurai dengan-cara alami, perlu dimasak dgn teknologi khusus biar tak merusak lingkungan.

Mengandung zat-zat kimia berbahaya

Limbah anorganik mengandung zat-zat kimia berbahaya yg mampu merusak lingkungan & kesehatan manusia kalau tak dikerjakan dgn benar. Beberapa contoh zat kimia berbahaya antara lain logam berat, asam, & pestisida.

Memiliki berbagai bentuk

Limbah anorganik dapat berbentuk padat, cair, atau gas tergantung pada sumbernya, contohnya berupa sampah plastik, kaca, logam, atau materi kimia padat lainnya, Limbah cair misalnya berupa limbah dr industri atau rumah tangga yg mengandung bahan kimia berbahaya. Sedangkan limbah gas misalnya berasal dr cerobong asap pabrik atau kendaraan bermotor.

Tidak mudah terurai oleh proses pengomposan

Limbah anorganik tak dapat diuraikan oleh proses pengomposan alasannya adalah terdiri dr materi-bahan anorganik yg tak dapat diurai oleh mikroorganisme.

Tidak membusuk

Limbah anorganik tak akan membusuk atau mengalami pelapukan seperti limbah organik alasannya tak terdiri dr bahan organik yg mampu diurai oleh mikroorganisme.

Baca juga: Cara Membuat Artikel Ilmiah Yang Baik & Benar

Karakteristik limbah ini harus diamati dlm penanganannya biar dapat diolah dgn benar & tak menimbulkan imbas negatif pada lingkungan & kesehatan insan.

Dampak Negatif Limbah Anorganik

Dampak Negatif Limbah Anorganik

Limbah anorganik yg tak dikontrol dgn baik mampu memberikan efek negatif yg signifikan terhadap lingkungan & kesehatan manusia. Beberapa pengaruh negatif antara lain:

Pencemaran lingkungan

Dapat mencemari tanah, air, & udara. Jika limbah tak diatur dgn baik, bisa merusak tanah & menimbulkan pencemaran air & udara. Pencemaran ini dapat mengakibatkan kerusakan pada ekosistem & mampu membahayakan kesehatan insan.

Kerusakan kesehatan

Mengandung materi kimia berbahaya mirip logam berat & senyawa organik halogen dapat menyebabkan kerusakan pada kesehatan insan. Paparan jangka panjang terhadap materi kimia berbahaya mampu mengakibatkan kerusakan organ, penyakit kanker, gangguan tata cara saraf, & gangguan hormon.

Kerusakan lingkungan hidup

Limbah anorganik yg dibuang ke lingkungan akan menghancurkan lingkungan hidup & mengusik keseimbangan ekosistem. Hal ini akan memiliki dampak buruk pada flora & fauna di lingkungan tersebut.

Menurunkan kualitas tanah

Limbah anorganik yg dibuang ke tanah mampu merusak sifat kimia & biologi tanah. Hal ini akan berefek pada penurunan produktivitas pertanian & mutu hasil pertanian.

Meningkatkan pengaruh perubahan iklim

Beberapa limbah mirip gas rumah beling dapat mengembangkan pengaruh pergantian iklim. Jika tak tertuntaskan, akan meningkatkan suhu bumi & mengganggu keseimbangan alam.

Dampak negatif dr limbah ini menunjukkan bahwa perlu adanya pengelolaan yg baik & bertanggung jawab biar tak mengakibatkan dampak buruk pada lingkungan & kesehatan manusia.

Manfaat Limbah Anorganik

Limbah organik mampu memperlihatkan faedah yg baik bila dimasak dgn benar. Beberapa faedah dr limbah organik yaitu sebagai berikut:

  • Pupuk organik: Saat diuraikan oleh mikroorganisme, limbah organik akan menciptakan nutrisi yg dibutuhkan oleh tumbuhan mirip nitrogen, fosfor, & kalium.
  • Energi alternatif: Proses pembuatan energi dr limbah organik ini disebut dgn biomassa.
  • Tanah subur: Hal ini dikarenakan limbah organik mengandung nutrisi penting mirip karbon & nitrogen yg dibutuhkan oleh mikroorganisme dlm tanah.
  • Pengurangan sampah: Dengan mengolah limbah organik, jumlah sampah yg dibuang ke kawasan pembuangan akhir mampu dikurangi. Hal ini mampu menolong meminimalisir pengaruh negatif dr penimbunan sampah kepada lingkungan.
  • Mengurangi emisi gas rumah kaca: Limbah organik yg membusuk akan menciptakan gas metana, tetapi jikalau limbah organik tersebut dimasak menjadi energi alternatif, maka produksi gas metana dapat dikurangi. Sebagai berita, gas metana merupakan salah satu gas rumah kaca yg berperan dlm pergantian iklim global.

Itulah beberapa faedah dr limbah organik. Namun, perlu diingat bahwa limbah organik harus diolah dgn benar & tak dibuang sembarang pilih biar mampu memperlihatkan manfaat yg maksimal.

Kesimpulan

Limbah anorganik mempunyai banyak jenis, antara lain limbah padat, cair, & gas. mampu memperlihatkan imbas negatif kepada lingkungan & makhluk hidup di sekitarnya, seperti pencemaran air, udara, & tanah.

Oleh sebab itu, diperlukan penanganan yg tepat, mirip daur ulang, pengolahan, & pembuangan yg aman & sesuai dgn peraturan yg berlaku. Pada dikala yg sama, limbah organik mampu menunjukkan manfaat mirip menghasilkan pupuk alami untuk pertanian & kebun.

Penting untuk mendorong praktik-praktik yg bertanggung jawab & berkelanjutan dlm penanganan limbah anorganik & organik supaya mampu meminimalkan pengaruh negatif & mengoptimalkan manfaatnya bagi lingkungan & masyarakat.

Referensi

  1. Handayani, T., Sembiring, T., & Sinaga, R. (2018). Pengolahan limbah anorganik menggunakan materi adsorben ramah lingkungan. Jurnal Teknik Kimia USU, 7(1), 33-42.
  2. Saputra, D. A., Purwanto, P., & Wibisono, Y. (2019). Pengolahan limbah anorganik dgn menggunakan metode elektrokoagulasi: studi perkara penanganan limbah cair pada industri tekstil. Jurnal Teknik Lingkungan, 8(2), 154-162.
  3. Mulyono, N., Sudiyani, Y., & Pramono, E. (2018). Pengolahan limbah anorganik & organik dengan-cara terintegrasi dgn sistem anaerob-aerob. Jurnal Teknik Lingkungan, 7(2), 95-105.
  4. Noviyanti, A. (2020). Pengelolaan limbah anorganik di Indonesia: tinjauan kritis kepada implementasi undang-undang nomor 32 tahun 2009 ihwal bantuan & pengelolaan lingkungan hidup. Jurnal Hukum & Pembangunan, 50(1), 65-76.
  5. Karim, M. A., Talaiekhozani, A., Saha, B. B., & Akbari, A. (2019). Pengolahan limbah dgn metode koagulasi-flokulasi. Jurnal Riset Teknologi Kimia, 10(2), 103-112.

  √ SAMPAH ORGANIK & ANORGANIK : Pengertian, Sumber, dan Jenisnya