Perbedaan Antara Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Larutan yang Bersifat Elektrolit dan Non-Elektrolit

Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut dapat memiliki sifat elektrolit atau non-elektrolit, tergantung pada kemampuannya untuk menghantarkan arus listrik dalam larutan. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara larutan elektrolit dan non-elektrolit.

Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung zat terlarut yang dapat menghantarkan arus listrik. Zat terlarut dalam larutan elektrolit terdisosiasi menjadi ion-ion yang bermuatan positif (kation) dan negatif (anion). Ion-ion tersebut bergerak bebas dalam larutan dan mampu menghantarkan arus listrik.

Contoh larutan elektrolit adalah larutan garam (natrium klorida) atau larutan asam (asam klorida). Ketika garam atau asam ini larut dalam air, ion-ion natrium (Na+) dan klorida (Cl-) terbentuk dan bergerak bebas di dalam larutan. Larutan ini memiliki kemampuan untuk menghantarkan arus listrik karena adanya ion-ion yang terlarut.

Ada tiga jenis larutan elektrolit, yaitu larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan elektrolit sebagian. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang sepenuhnya terdisosiasi menjadi ion-ion saat larut dalam air. Contoh larutan elektrolit kuat adalah larutan asam kuat seperti asam sulfat (H2SO4) atau larutan basa kuat seperti natrium hidroksida (NaOH).

  Makna Kata 'Membendung' Pada Kutipan Cerpen Tersebut Adalah..

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang hanya sebagian kecil zat terlarutnya yang terdisosiasi menjadi ion-ion saat larut dalam air. Contoh larutan elektrolit lemah adalah asam asetat (CH3COOH) atau basa amonia (NH3).

Larutan elektrolit sebagian adalah larutan yang sebagian besar zat terlarutnya terdisosiasi menjadi ion-ion saat larut dalam air. Contoh larutan elektrolit sebagian adalah larutan asam sulfat encer (H2SO4) atau larutan gula (sukrosa).

Larutan Non-Elektrolit

Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Zat terlarut dalam larutan non-elektrolit tidak terdisosiasi menjadi ion-ion saat larut dalam air. Dalam larutan non-elektrolit, zat terlarut tetap berada dalam bentuk molekul dan tidak membentuk ion-ion.

Contoh larutan non-elektrolit adalah larutan gula (sukrosa), larutan urea, atau larutan alkohol. Ketika gula larut dalam air, molekul-molekul gula tetap utuh dan tidak terdisosiasi menjadi ion-ion. Karena tidak adanya ion-ion yang terlarut, larutan gula tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Larutan non-elektrolit juga dapat terdiri dari senyawa ionik yang tidak larut dalam air. Contoh senyawa ionik yang tidak larut dalam air adalah garam dapur (natrium klorida) padat. Meskipun garam dapur adalah senyawa ionik, tetapi dalam bentuk padatnya, garam dapur tidak dapat menghantarkan arus listrik.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa perbedaan antara larutan elektrolit dan non-elektrolit?

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena adanya ion-ion yang terlarut, sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena tidak adanya ion-ion yang terlarut.

2. Apa contoh larutan elektrolit?

Contoh larutan elektrolit adalah larutan garam, larutan asam, atau larutan basa yang dapat menghantarkan arus listrik karena adanya ion-ion yang terlarut.

  Mengidentifikasi Unsur-Unsur Dasar Data Spasial Berbentuk Vektor: Panduan Lengkap

3. Apa contoh larutan non-elektrolit?

Contoh larutan non-elektrolit adalah larutan gula, larutan urea, atau larutan alkohol yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena tidak adanya ion-ion yang terlarut.

4. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?

Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ion yang terlarut dapat bergerak bebas dalam larutan dan membawa muatan listrik.

5. Bagaimana cara membedakan larutan elektrolit dan non-elektrolit?

Cara membedakan larutan elektrolit dan non-elektrolit adalah dengan menguji kemampuan larutan untuk menghantarkan arus listrik. Jika larutan dapat menghantarkan arus listrik, maka larutan tersebut adalah larutan elektrolit. Namun, jika larutan tidak dapat menghantarkan arus listrik, maka larutan tersebut adalah larutan non-elektrolit.


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});