Asam & basa merupakan dua golongan senyawa kimia yg banyak memiliki peranan penting dlm kehidupan sehari-hari. Tidak cuma terdapat dlm makanan, obat-obatan, produk-produk rumah tangga, & bahan baku industri, asam & basa pula merupakan komponen krusial dlm tubuh makhluk hidup. Contohnya, asam amino merupakan penyusun protein & asam nukleat merupakan biomolekul yg mengandung isu genetik.
Senyawa Karbon
Rumus Empiris & Rumus Molekul
Tabel Periodik
Daftar Isi
Kekuatan Asam & Basa
Kekuatan asam & basa diputuskan oleh derajat ionisasi (α)-nya, banyak sedikitnya ion H+ & OH− yg dilepaskan. Asam & basa dlm air akan mengalami reaksi peruraian menjadi ion yg merupakan reaksi kesetimbangan. Oleh alasannya adalah itu, kekuatan asam & basa mampu dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya yakni, tetapan ionisasi asam (Ka) & tetapan ionisasi basa (Kb).
Sebagai contoh, dlm air HCl hampir terurai sempurna menjadi ion H+ & ion Cl−, sedangkan HF hanya terurai sebagian menjadi ion H+ & ion F−. Oleh kesannya, HCl disebut selaku asam berpengaruh & HF disebut selaku asam lemah. Demikian juga, dlm air NaOH nyaris terurai sempurna menjadi ion Na+ & ion OH−, sedangkan NH3 cuma terurai sebagian menjadi ion NH4+ & ion OH−. NaOH disebut selaku basa kuat & NH3 disebut selaku basa lemah.
A. Tetapan ionisasi asam (Ka)
Secara biasa , reaksi kesetimbangan larutan asam HA dlm air mampu ditulis sebagai berikut.
HA(aq) ⇌ H+(aq) + A−(aq)
Tetapan ionisasi asam Ka dapat dirumuskan mirip berikut.
- asam berpengaruh (contoh: HCl, HBr, HI, HNO3, HClO4, H2SO4)
Dalam air, hampir seluruh asam berpengaruh terurai menjadi ion-ionnya, sehingga derajat ionisasi α ≈ 1. Dengan demikian, nilai Ka dr asam kuat sangat besar. Untuk nilai Ka yg sangat besar, maka mampu dianggap bahwa asam terurai sempurna menjadi ion-ionnya & konsentrasi ion H+ mampu dihitung dr fokus asam ([HA]setimbang ≈ [HA]awal = Ma) & valensi asamnya. Valensi asam yaitu jumlah ion H+ yg dihasilkan per molekul asam.
- asam lemah (acuan: HF, HCN, HNO2, CH3COOH, H2CO3)
Dalam air, cuma sebagian asam lemah terurai menjadi ion-ionnya, sehingga derajat ionisasinya 0 < α < 1. Jika konsentrasi awal larutan asam lemah HA dinyatakan sebagai Ma, maka:
HA(aq) ⇌ H+(aq) + A−(aq)
Mula-mula : Ma
Reaksi : −αMa + αMa + αMa
Setimbang : (1 − α)Ma αMa αMa
Jika nilai α sungguh kecil (α ≪ 1), maka mampu diasumsikan nilai (1 − α) ≈ 1, sehingga persamaan Ka untuk asam lemah mampu ditulis seperti berikut:
Makara, untuk menghitung fokus ion H+ dapat digunakan nilai Ka ataupun nilai α.
atau
B. Tetapan ionisasi basa (Kb)
Secara umum, reaksi kesetimbangan larutan basa LOH dlm air mampu ditulis sebagai berikut.
LOH(aq) ⇌ L+(aq) + OH−(aq)
Tetapan ionisasi basa Kb mampu dirumuskan mirip berikut.
- basa besar lengan berkuasa (contoh: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, Ba(OH)2)
Dalam air, hampir seluruh basa berpengaruh terurai menjadi ion-ionnya, sehingga derajat ionisasi α ≈ 1. Dengan demikian, nilai Kb dr basa berpengaruh sungguh besar. Untuk nilai Kb yg sungguh besar, maka dapat dianggap bahwa basa terurai sempurna menjadi ion-ionnya & konsentrasi ion OH− mampu dihitung dr konsentrasi basa ([LOH]setimbang ≈ [LOH]awal = Mb) & valensi basanya. Valensi basa adalah jumlah ion OH− yg dihasilkan per unit rumus basa.
- basa lemah (teladan: NH3, CH3NH2, C6H5NH2)
Dalam air, hanya sebagian basa lemah terurai menjadi ion-ionnya, sehingga derajat ionisasinya 0 < α < 1. Jika fokus awal larutan basa lemah LOH dinyatakan sebagai Mb, maka:
LOH(aq) ⇌ L+(aq) + OH−(aq)
Mula-mula : Mb
Reaksi : −αMb + αMb + αMb
Setimbang : (1 − α)Mb αMb αMb
Jika nilai α sangat kecil (α ≪ 1), maka mampu diasumsikan nilai (1 − α) ≈ 1, sehingga persamaan Kb untuk basa lemah mampu ditulis mirip berikut:
Jadi, untuk mengkalkulasikan fokus ion OH− mampu dipakai nilai Kb ataupun nilai α.
atau
Tetapan ionisasi beberapa asam & basa mampu dilihat pada tabel berikut:
pH (Derajat Keasaman)
Derajat atau tingkat keasaman larutan bergantung pada fokus ion H+ dlm larutan. Semakin besar fokus ion H+, kian asam larutan tersebut. Pada tahun 1909, Søren P. L. Sørensen menganjurkan sebuah desain pH yg menyatakan derajat keasaman larutan selaku fungsi konsentrasi ion H+ dlm larutan. Fungsi pH dinyatakannya selaku negatif logaritma dr konsentrasi ion H+ dlm sebuah larutan.
Konsep pH ini memudahkan dlm menyatakan konsentrasi ion H+ & perubahannya yg kadangkala sangatlah kecil. Misalnya, konsentrasi ion H+ dlm larutan asam cuka 0,1 M adalah sekitar 0,001 M & fokus ion H+ dlm akuades yakni sekitar 1 × 10−7 M. Jika dinyatakan dgn pH, maka pH larutan asam cuka 0,1 M tersebut ialah 3 & pH akuades tersebut adalah 7.
Dari kedua teladan tersebut, tampakdr fokus ion H+ bahwa larutan asam cuka 0,1 M ([H+] = 0,001 M = 1 × 10−3 M) lebih asam dibanding akuades ([H+] = 1 × 10−7 M). Namun, pH larutan asam cuka 0,1 M (pH = 3) lebih kecil dibanding akuades (pH = 7). Kaprikornus, kian asam larutan, maka semakin kecil nilai pH-nya. Begitu pula sebaliknya, kian basa larutan, maka makin besar nilai pH-nya.
pH, pOH, & Tetapan Kesetimbangan Autoionisasi Air (Kw)
Konsentrasi ion OH− pula dapat dinyatakan selaku fungsi pOH. Meskipun mampu dilihat dr konsentrasi ion OH−, tingkat kebasaan larutan lazimnya tetap dinyatakan dgn pH. Semakin basa larutan, makin besar fokus ion OH−, kian kecil nilai pOH, & semakin besar nilai pH.
Molekul air (H2O) mampu terionisasi menjadi ion H+ & ion OH−. Proses tersebut merupakan reaksi kesetimbangan yg disebut sebagai autoionisasi air.
H2O(l) ⇌ H+(aq) + OH−(aq)
Namun, jumlah molekul H2O yg terionisasi sangatlah sedikit & dapat dianggap bahwa fokus H2O tak mengalami pergeseran & H2O yakni cairan murni. Oleh sebab itu, tetapan kesetimbangannya, Kw, yakni:
Jika persamaan ini dijumlah nilai negatif logaritmanya sebagaimana fungsi p, maka diperoleh:
Untuk air murni, pada suhu 25°C, nilai Kw (tetapan kesetimbangan air) yakni 1,0 × 10−14. Makara, pKw = 14, sehingga persamaan pKw dapat ditulis selaku :
pH + pOH = 14
Pada air murni & larutan yg bersifat netral, fokus ion H+ sama dgn fokus ion OH−. Jika air ditambahkan suatu asam, konsentrasi ion H+ berkembangsehingga kesetimbangan bergeser ke kiri & konsentrasi ion OH− menurun. Jika air disertakan suatu basa, konsentrasi ion OH− meningkat sehingga kesetimbangan pula bergeser ke kiri & konsentrasi ion H+ menurun.
Jenis Larutan | pada suhu 25°C, Kw = 1,0 × 10−14 | ||||
[H+] | pH | [OH−] | pOH | ||
asam | [H+] > [OH−] | >1,0 × 10−7 M | <7 | <1,0 × 10−7 M | >7 |
netral | [H+] = [OH−] | 1,0 × 10−7 M | 7 | 1,0 × 10−7 M | 7 |
basa | [H+] < [OH−] | <1,0 × 10−7 M | >7 | >1,0 × 10−7 M | <7 |
Contoh Soal Larutan Asam Basa & Pembahasan
Tentukan pH masing-masing larutan berikut.
a. HCl 0,007 M
b. HCOOH 0,05 M (Ka = 1,8 × 10−4)
c. Ca(OH)2 0,001 M
d. NH3 0,02 M (Kb = 1,8 × 10−5)
Jawab:
a. HCl termasuk asam berpengaruh
HCl(aq) → H+(aq) + Cl−(aq)
[H+] = 1 × [HCl]
= 0,007 M
pH = − log (0,007)
= − log (7 × 10−3)
Kaprikornus, pH = 3 − log 7
b. HCOOH termasuk asam lemah
HCOOH(aq) ⇌ H+(aq) + HCOO−(aq)
pH = − log (3 × 10−3)
Jadi, pH = 3 − log 3
c. Ca(OH)2 tergolong basa berpengaruh
Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH−(aq)
[OH−] = 2 × [Ca(OH)2]
= 2 × 0,001 M
= 0,002 M
pOH = − log (0,002)
= − log (2 × 10−3)
= 3 – log 2
pH = 14 − pOH
= 14 – (3 – log 2)
Jadi, pH = 11 + log 2
d. NH3 tergolong basa lemah
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)
pOH = − log (6 × 10−4)
= 4 – log 6
pH = 14 − pOH
= 14 – (4 – log 6)
Kaprikornus, pH = 10 + log 6
Referensi
Atkins, Peter & Jones, Loretta. 2010. Chemical Principles: The Quest for Insight (5th edition). New York: W.H. Freeman & Company
Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Chang, Raymond & Goldsby, Kenneth A. 2016. Chemistry (12th edition). New York: McGraw-Hill Education
Earl, Bryan & Wilford, Doug. 2014. Cambridge IGCSE® Chemistry (3rd edition). London: Hodder Education
Petrucci, Ralph H. et al. 2017. General Chemistry: Principles and Modern Applications (11th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.
Purba, Michael. 2006. Kimia 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Silberberg, Martin S. & Amateis, Patricia. 2015. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change (7th edition). New York: McGraw-Hill Education
Kontributor: Nirwan Susianto, S.Si.
Alumni Kimia FMIPA UI
Materi Wargamasyarakat.org lainnya: