Tokopedia” width=”279″ height=”279″ />
- Kayu
- Tabung pipa
- Bola (sesuaikan banyaknya dgn gambar)
- Pilok
- Kawat seperlunya
- mur
Kabar Masyarakat, Gaya Santai
Tokopedia” width=”279″ height=”279″ />
Sekarang, ananda mungkin telah mendapatkan gambaran lebih banyak tentang benda-benda langit yg ananda lihat. Apakah ananda mempunyai pengalaman melihat benda-benda langit dgn lebih terang tanpa menggunakan alat? Apa yg ananda rasakan? Apa saja yg ananda lihat?
Pergilah ke luar rumah pada malam hari, & lihatlah benda-benda langit itu. Lalu, bacalah dongeng fiksi berikut ini, mungkin ananda pernah mengalaminya.
Ayo Membaca
Langit di Wae Rebo
Oleh Diana Karitas
“Ayah! Gita gres saja menyaksikan suatu bintang jatuh!” seru Gita kegirangan. Wajahnya gembira sekali. Ia tetap saja memandangi langit yg sarat bintang malam itu.
Malam ini Gita untuk pertama kalinya bermalam di suatu kampung terpencil yg sangat populer selesai-selesai ini di penjuru negeri. Nama kampung itu yakni Kampung Wae Rebo yg terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaaan maritim. Kampung itu yakni pecahan dr Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Bersama dgn kedua orang tuanya serta beberapa orang lainnya, Gita antusiassekali menikmati petualangannya. Waktu & tenaga yg ia habiskan untuk menempuh perjalanan mendaki menuju kampung itu cukup menjadikannya berulang kali nyaris patah semangat. Namun, kini ia merasa tak pernah menyesalinya. Pemandangan yg menakjubkan di kampung terpencil itu telah membayar semua kelelahannya.
Pada malam hari, Gita & rombongan tinggal di rumah adat. Rumah budpekerti tersebut disediakan penduduk kampung untuk para pengunjung. Salah satu hal yg senantiasa dinantikan para hadirin yaitu menikmati pemandangan langit Wae Rebo pada malam hari.
Gita tak mengeluh sama sekali tatkala ia dibangunkan orang tuanya pada tengah malam. Gita dibangunkan kedua orang tuanya untuk melihat panorama langit dr kampung itu. Di langit Kampung Wae Rebo malam itu ada jutaan bintang bertaburan. Gita merasa kagum luar biasa.
“Ayah, kenapa baru kali ini Gita dapat melihat bintang sebanyak & seterang ini? Mengapa Gita tak pernah melihatnya tatkala kita berada di luar rumah kita? Bukankah seharusnya kita dapat melihat bintang di mana saja?” tanya Gita tetap tak mengalihkan persepsi matanya ke langit.